Siapkan Alternatif, Lukman Sardi Berharap FFI Tidak Berlangsung Virtual

Sabtu, 20 Juni 2020 - 23:23 WIB
Ketua Komite FFI 2020, Lukman Sardi. / Foto: ist
JAKARTA - Festival Film Indonesia (FFI) 2020 akan tetap hadir meski penyelenggaraannya di tahun ke-40 ini berada di tengah pandemi Covid-19 dan masa new normal. Menurut Ketua Komite FFI 2020 , Lukman Sardi, di saat seperti ini, kita tidak boleh berhenti berkarya.

(Baca juga: PPFI Minta Dibuatkan Protokol Kesehatan untuk Industri Film )

Komite FFI mempunyai dua alternatif pilihan sebagai bentuk antisipasi penyelenggaraan. Pertama, penyelenggaraan dilaksanakan di sebuah tempat seperti penyelenggaraan FFI pada umumnya. Namun, tamu undangan dan jumlah hadirin akan dibatasi dengan jumlah tertentu serta menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Alternatif tersebut akan dilakukan jika kondisi penanganan Covid-19 telah terkendali dan situasi berangsur membaik. Sebaliknya, apabila kondisi masih belum kondusif, Lukman sudah menyiapkan alternatif berikutnya, yakni menyelenggarakannya secara virtual.



Kedua alternatif penyelenggaraan itu dilakukan pada dua perhelatan penting FFI 2020 yakni Malam Nominasi yang dijadwalkan akan dihelat 7 November, dan Malam Anugerah pada 5 Desember. Lukman pun berharap kedua agenda acara itu tidak digelar secara virtual.

Akan tetapi, mengingat adanya kondisi pandemi, maka Lukman harus mempersiapkan pelaksanaan FFI 2020 dengan alternatif pilihan. "Pekerjaannya memang jadi dobel, tapi situasi yang menuntut kita seperti itu. Dan mudah-mudahan apapun itu bentuknya, tidak mengurangi nilai dari FFI itu sendiri," ungkap Lukman saat dihubungi usai pertemuan dan silaturahmi virtual Zoom para pekerja seni, budaya dan film, belum lama ini.

Lukman menyebut bahwa penyelenggaraan FFI tahun ini mengalami sejumlah perubahan. Bukan lantaran aturan terlalu dinamis, namun harus diakui tutupnya bioskop selama pandemi berdampak besar pada jumlah peserta FFI 2020. Jika tahun lalu FFI diikuti lebih dari 100 film, di tahun ini FFI baru mengumpulkan 53 peserta.

Sementara itu, sejak kali pertama diselenggarakan pada 1955, FFI digagas sebagai barometer perkembangan kualitas perfilman Indonesia. Melalui berbagai penghargaan yang diberikan, publik dan kalangan perfilman bisa membaca pencapaian terbaik yang dihasilkan pekerja film Tanah Air selama setahun sebelumnya.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More