Mengonsumsi Makanan yang Kurang Bersih Berisiko Terkena Tifus

Sabtu, 09 Juli 2022 - 01:51 WIB
"Penyimpanan makanan yang tidak higienis, turut menjadi faktor penularan demam tifoid. Tidak semua makanan disarankan disimpan di suhu kamar, misalnya seperti daging. Jika dibiarkan terlalu lama di suhu kamar, bakteri bisa berkembang biak dengan cepat. Selain itu, mencampur bahan makanan daging dan sayur di dalam lemari pendingin juga bisa meningkatkan penularan bakteri," papar dr. Vina.

"Proses pengiriman makanan yang tidak sesuai prosedur juga bisa berpotensi menyebabkan terkontaminasi bakteri tersebut," tambah dr. Vina.

Dalam kesempatan yang sama, chef sekaligus culinary content creator William Gozali (Willgoz) mengakui, membatasi masyarakat untuk tak jajan sembarangan saat ini cukup sulit. Mengingat kini berbagai makanan yang lezat atau tampak enak, begitu banyak berseliweran, khususnya pada media sosial. Sehingga, menggoda mata dan lidah untuk mencicipinya.

"Kondisi ini yang kemudian membuat orang-orang kerap abai terhadap kebersihan atau higienitas sebuah makanan, dan akibatnya berisiko terjangkit tipes," kata dia.

Agar terhindar dari tifoid, Wilgoz menyarankan masyarakat benar-benar memastikan steril-tidaknya makanan yang hendak dikonsumsi.

"Memang ini enggak mudah, apalagi kalau berhadapan dengan makanan yang disajikan orang lain, di restoran misalnya. Karena kita enggak bisa cek dapur tempat pembuatan makanan tersebut, kecuali yang dibuat oleh kaki lima mungkin," terangnya.

"Jadi solusi terbaik dari saya sih nggak jajan sembarangan. Kalau tetap mau jajan, dipilah-pilah yang paling higienis," sambungnya.

Adapun selain menjaga kebersihan asupan yang dikonsumsi dan menjaga daya tahan tubuh, vaksinasi ternyata juga bisa mencegah tipes. Vaksin bisa diberikan kepada anak sejak dini, dan dilaksanakan secara berkala. Secara medis, upaya ini dinilai ampuh menghadang penularan penyakit demam tifoid.

"Vaksinasi ini juga bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit tifoid atau tipes. Ini menjadi alternatif atau perlindungan tambahan dari tipes, apalagi saat ini godaan masyarakat untuk mencoba makanan baru dan lezat di setiap kesempatan, sepertinya menjadi gaya hidup yang sedang tren akibat hadirnya para food vlogger," papar dr. Vina.



"Vaksinasi bisa dilakukan mulai usia 2 tahun ke atas. Untuk perlindungan maksimal, seseorang direkomendasikan menjalankan vaksinasi tifoid setiap tiga tahun sekali," tukasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More