Mengonsumsi Makanan yang Kurang Bersih Berisiko Terkena Tifus

Sabtu, 09 Juli 2022 - 01:51 WIB
loading...
Mengonsumsi Makanan yang Kurang Bersih Berisiko Terkena Tifus
Mengenai penyakit demam tifoid atau yang akrab disebut tifus atau tipes, hingga kini sering terjadi salah kaprah. / Foto: ist
A A A
JAKARTA - Mengenai penyakit demam tifoid atau yang akrab disebut tifus atau tipes, hingga kini sering terjadisalah kaprah. Terutama terkait penyebab utama penyakit tersebut.

Pada umumnya, masyarakat menganggap bahwa penyebab tipes adalah akibat beban kerja berlebih, dengan durasi istirahat yang minim. Padahal, hal itu keliru.

"Karena sebenarnya yang membuat kita kena tipes atau tifoid, adalah mengonsumsi makanan yang kurang bersih sehingga menyebabkan saluran pencernaan atau usus kita terinfeksi atau terkena bakteri salmonella typhi, penyebab Demam Difoid," ungkap dr. Vina di acara Santap Aman besutan akun Instagram @kenapaharusvaksin, bersama Chef William Gozali, Jumat (8/7/2022).

Baca juga: 6 Penyebab Pembengkakan Jantung Seperti Diidap Dicky Topan, Nomor 3 Paling Sering Dialami

@kenapaharusvaksin merupakan akun Instagram resmi dari Sanofi Indonesia yang berisikan edukasi mengenai kesehatan serta vaksinasi baik untuk anak maupun dewasa.

"Bakteri ini juga bisa menempel di tangan, atau peralatan makanan seperti sendok, piring dan lain lain. Tangan dan peralatan makanan yang kurang bersih, bisa menjadi penyebab penularan Tipes," ujar dr. Vina.

Kendati demikian, dr. Vina mengakui jika daya tahan tubuh yang turun akibat beban kerja yang berlebih serta istirahat yang kurang, turut andil dalam penularan penyakit yang disebabkan oleh bakteri salmonella typhi ini.

"Kelelahan akibat bekerja dan kurang istirahat, membuat daya tahan tubuh kita menurun. Sehingga saat kita mengonsumsi makanan yang kurang bersih atau tangan kita tidak hygiene, menyebabkan kita terjangkit penyakit tifoid atau tipes," jelasnya.

Selain itu, bakteri penyebab tipes juga bisa menyebar dan menjangkiti seseorang kala berjabat tangan dengan orang lain. Penularan penyakit juga dapat terjadi saat berbagi makanan, atau apabila orang tersebut menyentuh makanan yang akan dimakan bersama tanpa membersihkan tangannya terlebih dahulu.

Mengonsumsi makanan atau air yang kurang matang, pun bisa meningkatkan risiko tertular bakteri salmonella typhi. Karena makanan atau air yang dimasak kurang matang, tidak cukup untuk membunuh bakteri yang ada di makanan dan air tersebut.

"Penyimpanan makanan yang tidak higienis, turut menjadi faktor penularan demam tifoid. Tidak semua makanan disarankan disimpan di suhu kamar, misalnya seperti daging. Jika dibiarkan terlalu lama di suhu kamar, bakteri bisa berkembang biak dengan cepat. Selain itu, mencampur bahan makanan daging dan sayur di dalam lemari pendingin juga bisa meningkatkan penularan bakteri," papar dr. Vina.

"Proses pengiriman makanan yang tidak sesuai prosedur juga bisa berpotensi menyebabkan terkontaminasi bakteri tersebut," tambah dr. Vina.

Dalam kesempatan yang sama, chef sekaligus culinary content creator William Gozali (Willgoz) mengakui, membatasi masyarakat untuk tak jajan sembarangan saat ini cukup sulit. Mengingat kini berbagai makanan yang lezat atau tampak enak, begitu banyak berseliweran, khususnya pada media sosial. Sehingga, menggoda mata dan lidah untuk mencicipinya.

"Kondisi ini yang kemudian membuat orang-orang kerap abai terhadap kebersihan atau higienitas sebuah makanan, dan akibatnya berisiko terjangkit tipes," kata dia.

Agar terhindar dari tifoid, Wilgoz menyarankan masyarakat benar-benar memastikan steril-tidaknya makanan yang hendak dikonsumsi.

"Memang ini enggak mudah, apalagi kalau berhadapan dengan makanan yang disajikan orang lain, di restoran misalnya. Karena kita enggak bisa cek dapur tempat pembuatan makanan tersebut, kecuali yang dibuat oleh kaki lima mungkin," terangnya.

"Jadi solusi terbaik dari saya sih nggak jajan sembarangan. Kalau tetap mau jajan, dipilah-pilah yang paling higienis," sambungnya.

Adapun selain menjaga kebersihan asupan yang dikonsumsi dan menjaga daya tahan tubuh, vaksinasi ternyata juga bisa mencegah tipes. Vaksin bisa diberikan kepada anak sejak dini, dan dilaksanakan secara berkala. Secara medis, upaya ini dinilai ampuh menghadang penularan penyakit demam tifoid.

"Vaksinasi ini juga bisa dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit tifoid atau tipes. Ini menjadi alternatif atau perlindungan tambahan dari tipes, apalagi saat ini godaan masyarakat untuk mencoba makanan baru dan lezat di setiap kesempatan, sepertinya menjadi gaya hidup yang sedang tren akibat hadirnya para food vlogger," papar dr. Vina.

Baca juga: Dialami Dicky Topan, Ini 10 Gejala Pembengkakan Jantung yang Tak Boleh Disepelekan

"Vaksinasi bisa dilakukan mulai usia 2 tahun ke atas. Untuk perlindungan maksimal, seseorang direkomendasikan menjalankan vaksinasi tifoid setiap tiga tahun sekali," tukasnya.
(nug)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4350 seconds (0.1#10.140)