Peran Apoteker dalam Pengembangan Sains dan Teknologi di Bidang Kesehatan Preventif

Kamis, 28 Juli 2022 - 08:28 WIB
Nikotin memang memiliki sifat adiktif terhadap konsumennya. Namun, Aswad mengatakan nikotin juga memberikan dampak positif bagi penderita Alzheimer. Nikotin memiliki peran penting dalam memori. “Senyawa bioaktif yang digunakan secara luas di masyarakat seperti nikotin perlu mendapatkan perhatian dari sains farmasi untuk dapat menilai risk and benefit dari penggunaan senyawa bioaktif tersebut dalam berbagai aspek,” kata Aswad.

Dalam kesempatan yang sama, Diana Laila Ramatillah, Apoteker dari Universitas 17 Agustus, menambahkan ada banyak senyawa bioaktif yang bisa terus dieksplorasi di alam Indonesia dan berpotensi mendatangkan manfaat yang besar. Namun, dalam pemanfaatannya, diperlukan tindakan kehati-hatian. Diana mencontohkan salah satu senyawa bioaktif di luar nikotin yang bisa diteliti lebih jauh adalah cinnamon oil atau minyak kayu manis.

Namun, pada pemanfaatannya perlu diingat bahwa minyak kayu manis murni dapat menimbulkan risiko. Beberapa diantaranya yaitu mengiritasi kulit ketika dicampur secara langsung dengan air mandi dan membakar selaput lendir serta kerongkongan untuk penggunaan oral. Oleh sebab itu, perlu peran aktif para apoteker dalam mengeksplorasi bahan bioaktif untuk semakin ditingkatkan guna mengetahui potensi dan dampaknya terhadap kesehatan.

“Di sinilah peran apoteker untuk terus mengeksplorasi beragam senyawa bioaktif yang bisa ditemukan di alam. Memilah potensi risiko untuk mengeliminasi dampak dan cara pemanfaatan yang tepat sehingga bisa mendapatkan manfaat sepenuhnya,” kata Diana.

Dewan Pakar IAI dan Cancer Chemoprevention Research Center Universitas Gadjah Mada Profesor Edy Meiyanto mengatakan tantangan yang dihadapi apoteker sekarang ini adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan produk. Kedua hal tersebut perlu ditingkatkan secara berkelanjutan oleh para apoteker. Sebab, kesehatan preventif menjadi tren ke depannya oleh para pemerhati kesehatan.

“Kalau tidak mengembangkan secara intensif dan masif, maka kita akan menjadi konsumen terus-menerus. Kita harus berpikir mengenai riset dan pengembangan produknya karena produk preventif sangat dibutuhkan sekali untuk penyakit tidak menular dan penyakit menular,” tutup Edy.
(hri)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More