Mengenal Osteoporosis: Penyebab, Gejala hingga Risiko Serius dari Pelemahan Tulang
Sabtu, 22 Oktober 2022 - 05:30 WIB
JAKARTA - Osteoporosis merupakan pelemahan pada tulang, yang membuat lebih rentan terhadap patah tulang secara tiba-tiba dan tidak terduga. Penyakit ini sering berkembang tanpa gejala atau rasa sakit, dan tidak ditemukan sampai terjadi patah tulang.
Penyebab Osteoporosis
Dilansir dari Cleveland Clinic, para peneliti memahami bagaimana osteoporosis berkembang bahkan tanpa mengetahui penyebab pasti mengapa osteoporosis berkembang. Tulang terbuat dari jaringan yang hidup dan tumbuh. Bagian dalam tulang yang sehat tampak seperti spons. Daerah ini disebut tulang trabekular. Kulit luar dari tulang padat membungkus tulang spons. Cangkang keras ini disebut tulang kortikal.
Ketika osteoporosis terjadi, "lubang" di "spons" tumbuh lebih besar dan lebih banyak, yang melemahkan bagian dalam tulang. Tulang menopang tubuh dan melindungi organ vital. Tulang juga menyimpan kalsium dan mineral lainnya. Ketika tubuh membutuhkan kalsium, ia akan memecah dan membangun kembali tulang. Proses ini, yang disebut remodeling tulang, memasok kalsium yang dibutuhkan tubuh sambil menjaga tulang tetap kuat.
Sampai sekitar usia 30, Anda biasanya membangun lebih banyak tulang namun, setelah usia 35 tahun kerusakan tulang terjadi lebih cepat daripada penumpukan tulang, yang menyebabkan hilangnya massa tulang secara bertahap. Jika Anda menderita osteoporosis, Anda kehilangan massa tulang pada tingkat yang lebih besar. Setelah menopause, tingkat kerusakan tulang terjadi lebih cepat.
Gejala Osteoporosis
Osteoporosis biasanya tidak memiliki gejala. Oleh karena itu, kadang-kadang penyakit tersebut disebut silent disease. Namun, Anda harus mewaspadai hal-hal berikut:
* Kehilangan tinggi badan (semakin pendek satu inci atau lebih).
Penyebab Osteoporosis
Dilansir dari Cleveland Clinic, para peneliti memahami bagaimana osteoporosis berkembang bahkan tanpa mengetahui penyebab pasti mengapa osteoporosis berkembang. Tulang terbuat dari jaringan yang hidup dan tumbuh. Bagian dalam tulang yang sehat tampak seperti spons. Daerah ini disebut tulang trabekular. Kulit luar dari tulang padat membungkus tulang spons. Cangkang keras ini disebut tulang kortikal.
Ketika osteoporosis terjadi, "lubang" di "spons" tumbuh lebih besar dan lebih banyak, yang melemahkan bagian dalam tulang. Tulang menopang tubuh dan melindungi organ vital. Tulang juga menyimpan kalsium dan mineral lainnya. Ketika tubuh membutuhkan kalsium, ia akan memecah dan membangun kembali tulang. Proses ini, yang disebut remodeling tulang, memasok kalsium yang dibutuhkan tubuh sambil menjaga tulang tetap kuat.
Sampai sekitar usia 30, Anda biasanya membangun lebih banyak tulang namun, setelah usia 35 tahun kerusakan tulang terjadi lebih cepat daripada penumpukan tulang, yang menyebabkan hilangnya massa tulang secara bertahap. Jika Anda menderita osteoporosis, Anda kehilangan massa tulang pada tingkat yang lebih besar. Setelah menopause, tingkat kerusakan tulang terjadi lebih cepat.
Gejala Osteoporosis
Osteoporosis biasanya tidak memiliki gejala. Oleh karena itu, kadang-kadang penyakit tersebut disebut silent disease. Namun, Anda harus mewaspadai hal-hal berikut:
* Kehilangan tinggi badan (semakin pendek satu inci atau lebih).
Lihat Juga :
tulis komentar anda