Efikasi Vaksin Indovac Setara dengan Pfizer, Ampuh Lawan Subvarian Omicron XBB?
Rabu, 26 Oktober 2022 - 16:37 WIB
JAKARTA - Efikasi atau tingkat kemanjuran vaksin Indovac yang diproduksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bio Farma (Persero) dipastikan hasilnya sebanding dengan Pfizer (buatan AS dan Jerman).
Bahkan, Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir menyebutkan tim scientist juga tak hanya membandingkan tingkat efikasi dengan vaksin-vaksin lain, melainkan telah menguji juga terhadap Omicron subvarian XBB.
"Betul saat ini kami sedang menchalenge-nya terhadap Omicron Subvarian XBB, dan Alhamdulillah hasilnya bagus, kata tim scientist," ungkap Honesti dalam Media Briefing di Plataran, Menteng, Jakarta, Rabu (26/10/2022).
"Kita bisa bayangkan, kita (Indovac) nggak kalah dengan vaksin Pfizer yang skor imunnya hingga 95 persen," tambah Honesti Basyir.
Kendati demikian, jika banyak publik yang berpikir dengan efikasi tinggi berarti vaksin itu bagus, sebenarnya salah.
"Jika ditanya vaksin mana yang bagus, Pfizer, Moderna, AstraZeneca, atau Sinovac, saya bilang vaksin yang bagus lebih cepat divaksin," kata Honesti.
Sebab, lanjut Honesti, efikasi vaksin itu tak bisa dibandingkan sebetulnya, seperti Pfizer 95 persen merupakan hal yang wajar karena relawan yang diujinya disiplin menggunakan masker.
"Sehingga kemungkinan kena juga sangat rendah, sedangkan Sinovac efikasinya rendah dikarenakan 90 persen relawannya itu nakes (tenaga kesehatan), orang yang sehari-harinya berhadapan dengan virus," ungkap Honesti.
Bahkan, Direktur Utama PT Bio Farma, Honesti Basyir menyebutkan tim scientist juga tak hanya membandingkan tingkat efikasi dengan vaksin-vaksin lain, melainkan telah menguji juga terhadap Omicron subvarian XBB.
"Betul saat ini kami sedang menchalenge-nya terhadap Omicron Subvarian XBB, dan Alhamdulillah hasilnya bagus, kata tim scientist," ungkap Honesti dalam Media Briefing di Plataran, Menteng, Jakarta, Rabu (26/10/2022).
"Kita bisa bayangkan, kita (Indovac) nggak kalah dengan vaksin Pfizer yang skor imunnya hingga 95 persen," tambah Honesti Basyir.
Kendati demikian, jika banyak publik yang berpikir dengan efikasi tinggi berarti vaksin itu bagus, sebenarnya salah.
"Jika ditanya vaksin mana yang bagus, Pfizer, Moderna, AstraZeneca, atau Sinovac, saya bilang vaksin yang bagus lebih cepat divaksin," kata Honesti.
Sebab, lanjut Honesti, efikasi vaksin itu tak bisa dibandingkan sebetulnya, seperti Pfizer 95 persen merupakan hal yang wajar karena relawan yang diujinya disiplin menggunakan masker.
"Sehingga kemungkinan kena juga sangat rendah, sedangkan Sinovac efikasinya rendah dikarenakan 90 persen relawannya itu nakes (tenaga kesehatan), orang yang sehari-harinya berhadapan dengan virus," ungkap Honesti.
tulis komentar anda