Dapat Hibah Fomepizole dari Jepang, Menkes: Untuk Kepentingan Kesehatan Anak Indonesia
Sabtu, 29 Oktober 2022 - 13:51 WIB
JAKARTA - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin memastikan bahwa pendistribusian obat Fomepizole akan dilakukan secara merata ke rumah sakit pemerintah rujukan yang menangani pasien gangguan ginjal akut.
Sebelumnya, pada Jumat malam, 28 Oktober 2022, sebanyak 200 vial Fomepizole dari Jepang telah tiba di Indonesia. Obat untuk penanganan gangguan ginjal akut itu merupakan hibah dari PT Takeda Indonesia.
"Hibah ini dilaksanakan dengan iktikad baik atas nama kemanusiaan untuk kepentingan kesehatan anak Indonesia," ujar Menkes Budi Gunadi dalam keterangan resminya, Sabtu (29/10/2022).
Kemenkes melalui Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan akan mendistribusikan 200 vial Fomepizole tersebut sesuai kebutuhan kepada seluruh rumah sakit rujukan tingkat provinsi di Indonesia.
"Ini upaya yang kami lakukan untuk melakukan pencegahan peningkatan kasus gangguan ginjal akut. Kami akan distribusikan ke seluruh RS pemerintah yang merawat pasien gangguan ginjal akut," terang Menkes Budi.
Sebelum didistribusikan, masih diperlukan tindakan penambahan keterangan berbahasa Indonesia di kemasan obat. Ini dilakukan karena kemasan obat Fomepizole menggunakan bahasa Jepang sepenuhnya.
"Fomepizole sudah tiba dan akan kami lengkapi dengan package insert berbahasa Indonesia, karena semua informasi dalam bahasa Jepang," sebut Kementerian Kesehatan dalam keterangan persnya.
Untuk diketahu, sebelum kedatangan 200 vial dari Jepang, Indonesia sudah memasukkan obat Fomepizole untuk gangguan ginjal akut ini sebanyak 30 vial dari Singapura dan 16 vial dari Australia secara bertahap. Berikutnya, Fomepizole dari Amerika Serikat akan menyusul.
Sebelumnya, pada Jumat malam, 28 Oktober 2022, sebanyak 200 vial Fomepizole dari Jepang telah tiba di Indonesia. Obat untuk penanganan gangguan ginjal akut itu merupakan hibah dari PT Takeda Indonesia.
"Hibah ini dilaksanakan dengan iktikad baik atas nama kemanusiaan untuk kepentingan kesehatan anak Indonesia," ujar Menkes Budi Gunadi dalam keterangan resminya, Sabtu (29/10/2022).
Kemenkes melalui Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan akan mendistribusikan 200 vial Fomepizole tersebut sesuai kebutuhan kepada seluruh rumah sakit rujukan tingkat provinsi di Indonesia.
"Ini upaya yang kami lakukan untuk melakukan pencegahan peningkatan kasus gangguan ginjal akut. Kami akan distribusikan ke seluruh RS pemerintah yang merawat pasien gangguan ginjal akut," terang Menkes Budi.
Sebelum didistribusikan, masih diperlukan tindakan penambahan keterangan berbahasa Indonesia di kemasan obat. Ini dilakukan karena kemasan obat Fomepizole menggunakan bahasa Jepang sepenuhnya.
"Fomepizole sudah tiba dan akan kami lengkapi dengan package insert berbahasa Indonesia, karena semua informasi dalam bahasa Jepang," sebut Kementerian Kesehatan dalam keterangan persnya.
Baca Juga
Untuk diketahu, sebelum kedatangan 200 vial dari Jepang, Indonesia sudah memasukkan obat Fomepizole untuk gangguan ginjal akut ini sebanyak 30 vial dari Singapura dan 16 vial dari Australia secara bertahap. Berikutnya, Fomepizole dari Amerika Serikat akan menyusul.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda