Sejarah Perlombaan Burung di Indonesia, Berawal Merangsang Penggemar Baru hingga Tingkatkan Penjualan

Senin, 30 Januari 2023 - 17:37 WIB
loading...
Sejarah Perlombaan Burung di Indonesia, Berawal Merangsang Penggemar Baru hingga Tingkatkan Penjualan
Memelihara burung merupakan salah satu hobi yang banyak ditekuni oleh masyarakat Indonesia. Berangkat dari banyaknya masyarakat yang memelihara burung, muncullah perlombaan burung di Indonesia. Foto/Dok.Sindonews
A A A
JAKARTA - Memelihara burung merupakan salah satu hobi yang banyak ditekuni oleh masyarakat Indonesia. Berangkat dari banyaknya masyarakat yang memelihara burung, muncullah perlombaan burung di Indonesia. Lalu bagaimana sejarah perlombaan burung di Indonesia?

Melansir laporan bertajuk “Orange-headed thrush Zoothera citrine and the Avian X-Factor” oleh Paul Jepson, ilmuwan dari Pusat Lingkungan Universitas Oxford Inggris, penggemar burung di Indonesia berbeda dengan di barat.

Di belahan barat, orang lebih fokus pada pencarian dan identifikasi burung untuk menentukan apakah jenis burung atau tidak, kemudian menghitung populasi burung tersebut.

Sementara di Indonesia, penggemar burung yang dikenal dengan sebutan kicau mania lebih memperhatikan estetika suara yang dikeluarkan burung, serta bentuk atau postur tubuh burung.



Kebiasaan masyarakat Indonesia memelihara burung sudah ada sejak lama. Saat itu, burung kicau hanya dijadikan sebagai klangenan, di mana burung dipelihara untuk kebutuhan hiasan rumah saja.

Burung yang menjadi klangenan ini ada pula yang dipercaya sebagai simbol pembawa keberuntungan. Misalnya saja, burung perkutut. Banyak masyarakat memelihara burung perkutut karena adanya anggapan bahwa burung tersebut mampu mendatangkan rezeki atau keberuntungan bagi pemiliknya. Selain itu, burung perkutut juga menjadi penanda status sosial sang empunya.

Pada 1973, terbentuk PBI (Pelestarian Burung Indonesia). PBI merupakan cikal bakal terselenggaranya lomba, hingga organisasi perburungan. Tiga tahun kemudian, kontes burung berkicau pertama kali diadakan, yaitu pada 1976.

Saat itu, tujuan dilakukannya kontes adalah untuk meramaikan pasar burung, merangsang penggemar baru, hingga meningkatkan penjualan burung yang dipasarkan. Penggagasnya merupakan pedagang burung Pasar Pramuka Jakarta, dimotori oleh Bapak Sharbo sebagai salah seorang yang juga ikut terlibat terbentuknya PBI.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2401 seconds (0.1#10.140)