Menjajal Snowshoe, Jalan di Atas Salju dalam Hutan Jepang
loading...
A
A
A
Meski memasuki hutan, namun rute yang dilalui begitu memanjakan mata dan tenang. Pemandangan indah bisa ditemui selama perjalanan yang cocok dijadikan tempat foto. Namun, keamanan dan keselamatan tetap yang utama.
Foto/Diana Rafika Sari
Foto/Diana Rafika Sari
Hal tersebut yang selalu diingatkan para pemandu kepada peserta selama snowshoe berlangsung. Mereka bahkan tak segan untuk berhenti dan menjelaskan spot-spot berbahaya. Terlebih banyak tumpukan salju yang bisa mengancam keselamatan nyawa siapa saja.
Selain itu, selama perjalanan snowshoe, banyak monyet salju yang bisa ditemukan di atas dahan pohon. Beberapa di antaranya ada yang berkelompok dan asyik mencari makan.
Setelah berjalan cukup lama dan sampai di tengah hutan, akhirnya beristirahat. Di sini, pemandu akan memberikan alas khusus untuk duduk di atas salju agar tidak terasa dingin dan memberikan camilan berupa kue dan teh hangat untuk melepas lelah.
Kue dan teh dibuat langsung di tengah hutan sehingga masih terasa hangat, sangat pas dengan cuaca Desa Hakuba yang dingin menusuk tulang. Kudapan ini bisa dinikmati sambil berbincang dengan peserta lain di tengah hutan di antara pohon-pohon cemara yang tinggi.
Foto/Diana Rafika Sari
Foto/Diana Rafika Sari
Foto/Diana Rafika Sari
Hal tersebut yang selalu diingatkan para pemandu kepada peserta selama snowshoe berlangsung. Mereka bahkan tak segan untuk berhenti dan menjelaskan spot-spot berbahaya. Terlebih banyak tumpukan salju yang bisa mengancam keselamatan nyawa siapa saja.
Selain itu, selama perjalanan snowshoe, banyak monyet salju yang bisa ditemukan di atas dahan pohon. Beberapa di antaranya ada yang berkelompok dan asyik mencari makan.
Setelah berjalan cukup lama dan sampai di tengah hutan, akhirnya beristirahat. Di sini, pemandu akan memberikan alas khusus untuk duduk di atas salju agar tidak terasa dingin dan memberikan camilan berupa kue dan teh hangat untuk melepas lelah.
Kue dan teh dibuat langsung di tengah hutan sehingga masih terasa hangat, sangat pas dengan cuaca Desa Hakuba yang dingin menusuk tulang. Kudapan ini bisa dinikmati sambil berbincang dengan peserta lain di tengah hutan di antara pohon-pohon cemara yang tinggi.
Foto/Diana Rafika Sari