Mengenal 13 Komplikasi Serius Akibat Stroke seperti Dialami Almarhum Nani Wijaya

Kamis, 16 Maret 2023 - 09:26 WIB
loading...
Mengenal 13 Komplikasi Serius Akibat Stroke seperti Dialami Almarhum Nani Wijaya
Stroke sangat berpotensi memunculkan penyakit lanjutan. Foto Ilustrasi/Carrus Health
A A A
JAKARTA - Pasien stroke, seperti almarhum Nani Wijaya, rentan mengalami komplikasi penyakit. Selain faktor usia, stroke sangat berpotensi memunculkan penyakit lanjutan.

Pada kasus Nani Wijaya misalnya, stroke yang diidapnya memicu luka di tulang belakang hingga gangguan ginjal. Itu terjadi karena mobilitas sudah tidak bisa dilakukan, lantaran kaki dan tangan kirinya tak bisa bergerak.

Artis senior yang tutup usia hari ini, Kamis (16/3/2023), juga sempat mengalami sesak napas karena banyaknya lendir di paru-paru. Riwayat darah tinggi menambah daftar faktor risiko keparahan penyakit Nani.



Terlepas dari itu, stroke memang penyakit yang berisiko tinggi menyebabkan komplikasi penyakit. Setelah seseorang terdiagnosis stroke, kalau tidak di-manage dengan tepat, akan banyak penyakit penyerta yang muncul.

Menurut laporan Cooper Health, berikut 13 komplikasi paling umum dari stroke.

1. Edema Otak

Edema otak adalah pembengkakan otak pascastroke. Pembengkakan itu sendiri disebabkan penumpukan cairan dan tekanan di dalam tengkorak yang dapat memengaruhi aliran oksigen dan darah ke otak.

"Edema otak adalah kondisi yang mengancam nyawa yang membutuhkan perawatan segera," tulis laporan kesehatan itu, dikutip Kamis (16/3/2023).

Gejala edema otak yaitu:

1. Sakit kepala.

2. Mual.

3. Muntah.

4. Susah napas.

5. Alami penurunan penglihatan.

6. Hilang ingatan.

7. Susah bergerak.

8. Pusing.

9. Kejang.

10. Kaku atau nyeri di leher.


2. Radang Paru-Paru

Pneumonia adalah infeksi umum yang memengaruhi kantung udara di salah satu atau kedua paru-paru. Stroke memicu terjadinya radang paru-paru. Gejala penyakit ini antara lain:

1. Batuk berdahak.

2. Demam.

3. Menggigil.

4. Susah bernapas.

"Pneumonia diobati dengan antibiotik," tambah laporan itu.

3. Masalah Menelan

Pasien stroke juga rentan alami disfagia atau masalah menelan. Ini adalah penyakit umum yang terjadi setelah stroke dan kadang-kadang dapat menyebabkan 'salah jalan' yang artinya, makanan atau minuman malah masuk ke paru-paru, bukan saluran cerna.

Gejala ini bisa dikenali lewat pasien stroke susah menelan, merasa makanan tersangkut di tenggorokan, susah mengunyah, dan sesak napas saat menelan.

4. Infeksi Saluran Kemih

Gangguan lain yang bisa terjadi akibat stroke adalah infeksi saluran kemih. Kondisi ini terjadi di kandung kemih, ginjal, uretra, atau ureter yang semuanya merupakan bagian dari sistem saluran kemih. Pasien stroke umum mengalami ini ditandai dengan susah mengontrol kandung kemih.

Infeksi saluran kemih paling sering disebabkan oleh bakteri dan gejalanya meliputi:

1. Urin keruh atau ada darah dalam urin.

2. Rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil.

3. Nyeri atau kram di perut bagian bawah.

4. Demam.

5. Kejang

Kejang terjadi ketika ada aktivitas listrik abnormal di sel-sel otak.


6. Depresi Klinis

Depresi klinis adalah penyakit kesehatan mental yang sering terjadi pada mereka stroke bahkan setelah dinyatakan sembuh dari stroke. Gejala depresi pasca stroke ini antara lain:

1. Merasa hampa, sedih, atau cemas dalam waktu lama (lebih dari 2 minggu).

2. Kehilangan minat dalam aktivitas.

3. Perasaan tidak berharga dan tidak berdaya.

4. Kelelahan, merasa gak ada energi dalam hidup.

5. Tidak bisa tidur atau malah tidur berlebih.

6. Perubahan berat badan.

7. Perubahan nafsu makan.

8. Muncul pikiran bunuh diri atau banyak berpikir tentang kematian.

7. Luka Baring

Pasien stroke, seperti yang dialami Nani Wijaya, rentan mengalami luka baring. Ini terjadi karena tidak adanya aktivitas karena anggota tubuh sudah tak bisa digerakkan, yang memungkinkan pasien hanya dapat terbaring di kasur.

Luka baring bisa berkembang menjadi kian serius lantaran terlalu lama berbaring. Luka baring pada pasien stroke banyak dijumpai di area pinggul, tulang ekor, tumit, bahu, punggung atau sisi lutut, dan pergelangan kaki.

8. Kontraktur Ekstremitas

Ini adalah pemendekan otot di lengan atau tungkai karena rentang gerak yang berkurang. Masalah ini dapat terjadi di otot, persendian, tendon, dan jaringan lain yang biasanya menyebabkan nyeri dan hilangnya gerakan.

9. Sakit Bahu

Nyeri bahu umum muncul pada pasien stroke akibat kurangnya dukungan lengan, karena kelemahan atau kelumpuhan. Hal ini disebabkan ketika lengan yang stroke menggantung, mengakibatkan lengan tertarik ke bahu.

"Nyeri bahu sering terjadi pada mereka yang mengalami stroke dan sering dikaitkan dengan otot rotator cuff yang lemah," papar laman tersebut.


10. Trombosia Vena Dalam

Trombosia vena dalam atau DVT adalah gumpalan darah yang terbentuk di pembuluh darah kaki karena imobilisasi akibat stroke. Kondisi ini serius, karenanya membutuhkan perhatian segera untuk mencegah penggumpalan menyebar ke paru-paru. Gejala DVT termasuk:

1. Sakit parah atau kram di kaki.

2. Pembengkakan.

3. Area kulit terasa hangat.

4. Merah di kulit.

11. Afasia

Afasia adalah ketidakmampuan atau berkurangnya kemampuan berkomunikasi dengan orang lain akibat kerusakan otak pada pasien stroke. Kondisi ini menyebabkan kesulitan memahami ucapan dan ekspresi.

12. Sakit Kepala

Sakit kepala adalah kondisi yang umum terjadi pada pasien stroke. Sakit kepala bisa muncul di area kepala mana pun yang lokasi dan intensitasnya dapat bervariasi.

13. Pengencangan Otot yang Tak Disengaja

Pengencangan otot ini dapat terjadi akibat stroke dan menyebabkan kekakuan pada otot yang tidak dapat bergerak dalam rentang gerak penuh.

Itulah 13 komplikasi akibat stroke. Makanya, perawatan intensif diperlukan agar kondisi stroke tidak semakin parah.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1211 seconds (0.1#10.140)