Kenapa Orang Membagikan Informasi Menyesatkan atau Hoax?
loading...
A
A
A
Fenomena arus informasi palsu ini kemudian membawa “keindahan” teknologi ini menjadi “bandwagon effect” atau efek berkelanjutan yang semestinya menjadi refleksi kita sebagai masyarakat Indonesia yang juga sebagai warga “media sosial” harus memikirkan: Apa jadinya informasi palsu saat ini yang sebegitu gampangnya mengecohkan masyarakat? Apakah masyarakat akan terus membiarkan hal seperti ini terjadi?
Apakah masyarakat secara mandiri mau mengubah cara untuk mendapatkan informasi dengan mengkurasi kebenaran dari informasi yang diterimanya atau mencoba menggunakan aplikasi informasi terkurasi memberikan kemudahan untuk menimalisir informasi palsu yang menyesatkan seperti itu? Negara Indonesia memiliki aplikasi informasi yang terkurasi diluncurkan pada tahun 2021 oleh MNC Group bernama BuddyKu .
Aplikasi ini berupaya membantu masyarakat menghadapi permasalahan informasi di era digitalisasi saat ini. Informasi yang akan diterima sudah dikurasi sehingga masyarakat tidak perlu melakukan cek berulang yang mungkin bagi sebagian orang cenderung melelahkan atau menguras banyak waktu.
Tapi, apakah masyarakat mau memulai menerima informasi dengan aplikasi seperti BuddyKu ini? Atau sebaliknya, apakah justru aplikasi dengan informasi yang jelas tanpa adanya kontroversi justru tidak menarik bagi masyarakat?
Lihat Juga: Pilkada Kota Sukabumi, Pasangan Serasi Fahmi-Dida Hadirkan Kampanye yang Sejuk dan Membahagikan Masyarakat
Baca Juga
Apakah masyarakat secara mandiri mau mengubah cara untuk mendapatkan informasi dengan mengkurasi kebenaran dari informasi yang diterimanya atau mencoba menggunakan aplikasi informasi terkurasi memberikan kemudahan untuk menimalisir informasi palsu yang menyesatkan seperti itu? Negara Indonesia memiliki aplikasi informasi yang terkurasi diluncurkan pada tahun 2021 oleh MNC Group bernama BuddyKu .
Aplikasi ini berupaya membantu masyarakat menghadapi permasalahan informasi di era digitalisasi saat ini. Informasi yang akan diterima sudah dikurasi sehingga masyarakat tidak perlu melakukan cek berulang yang mungkin bagi sebagian orang cenderung melelahkan atau menguras banyak waktu.
Tapi, apakah masyarakat mau memulai menerima informasi dengan aplikasi seperti BuddyKu ini? Atau sebaliknya, apakah justru aplikasi dengan informasi yang jelas tanpa adanya kontroversi justru tidak menarik bagi masyarakat?
Lihat Juga: Pilkada Kota Sukabumi, Pasangan Serasi Fahmi-Dida Hadirkan Kampanye yang Sejuk dan Membahagikan Masyarakat
(dra)