10 Tradisi Mudik Idul Fitri di Indonesia, Nomor 8 Paling Utama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tradisi mudik Idul Fitri di Indonesia menarik untuk bahas. Sebab, kegiatan rutin masyarakat Tanah Air saat menjelang hari raya ini sangat dinantikan oleh semua kalangan.
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI, menetapkan Syawal 1444 Hijriyah atau Idul Fitri 2023 jatuh pada hari ini, Sabtu 22 April. Masyarakat Indonesia pun memiliki tradisi berbeda-beda saat menyambutnya, salah satunya mudik di hari lebaran.
Mudik sendiri sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia sejak dulu hingga kini. Di mana orang-orang yang ada di perantauan, saat momen lebaran akan pulang ke kampung halamannya masing-masing.
Nah, berikut ini 10 tradisi mudik di Idul Fitri yang umumnya masyarakat Indonesia lakukan saat momen lebaran tiba dari pantauan MNC Portal. Apa saja?
1. Pulang Kampung Jauh-jauh hari
Seperti yang sudah dijelaskan tadi, tradisi pulang kampung sendiri sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Umumnya mereka akan mulai mudik jauh-jauh hari, bahkan sebelum tanggal cuti bersama dimulai.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari macet karena adanya mudik massal dari berbagai daerah. Serta bisa menikmati nuansa pulang kampung lebih lama, sehingga suasana lebaran pun kian terasa khidmatnya.
2. Membawa Barang-barang
Bagi yang memiliki kendaraan pribadi, biasanya akan membawa barang-barang yang akan dibawa pulang ke kampung halaman.
Mulai dari pakaian, hingga aneka makanan dan minuman. Ada juga yang membawa oleh-oleh khas berasal dari perantauan, untuk nantinya dinikmati bersama keluarga tercinta.
3. Mudik Membawa Anabul
Belakangan ini banyak konten-konten viral di media sosial, masyarakat yang mudik bukan hanya membawa barang-barang, tapi anak bulu (anabul) atau hewan peliharaannya. Dan salah satu yang paling banyak disorot adalah mudik bersama kucing kesayangannya.
Hal tersebut tentunya menarik perhatian masyarakat, khususnya pengguna jalan yang gemas melihat anabu-anabul ikut pulang kampung, meskipun jarak tempuhnya cukup jauh.
4. Rest Area Jadi Tempat Favorit
Saat mudik tentunya Anda membutuhkan tempat untuk istirahat, agar selama perjalanan menuju kampung halaman tidak mudah kelelahan.
Saat inilah rest area jadi salah satu tempat favorit para pemudik. Di mana lokasi ini menyediakan fasilitas yang cukup lengkap, mulai dari tempat ibadah atau mushola, toilet dan kamar mandi umum, restoran, mini market, pom bensin hingga pusat oleh-oleh.
5. Macet Jadi Pemandangan Biasa
Tak heran jika saat hari-hari mudik tiba, jalanan menjadi padat kendaraan sehingga menimbulkan kemacetan yang cukup panjang.
Namun demikian Anda jangan khawatir, biasanya rekayasa lalu lintas sudah dipersiapkan. Sehingga kemacetan yang dialami tidak terlalu parah, dan para pemudik bisa sampai ke kampung halamannya.
6. Baju Baru
Sebagian masyarakat akan mempersiapkan segala sesuatu dengan istimewa, salah satunya adalah membeli baju baru. Hal ini dilakukan untuk menyambut hari yang fitri, sehingga diharapkan mengenakan pakaian serba baru akan memperindah suasana lebaran.
Akan tetapi hal ini tidak wajib, lho. Sebab tidak ada larangan sama sekali jika Anda harus mengenakan pakaian lama. Asalkan rapi dan bersih.
7. Sungkeman
Tradisi mudik selanjutnya adalah sungkeman kepada orangtua atau seseorang yang dituakan.
Adanya sungkeman ini sebagai salah satu simbol saling memaafkan satu sama lainnya. Serta sebagai bentuk penghormatan kepada orangtua.
8. Halal bi halal
Selain sungkeman, salah satu tradisi mudik lainnya adalah mengadakan halal bi halal. Biasanya kegiatan ini dilakukan H+ atau pasca lebaran, bertemu dengan keluarga besar hingga teman-teman terdekat.
Halal bi halal juga merupakan paling utama dari adanya tradisi mudik. Dengan adanya halal bi halal, diharapkan tali silaturahmi bisa semakin terjalin erat.
9. Bagi-bagi THR
Saat mudik, sebagian besar masyarakat akan membagi-bagikan tunjangan hari raya (THR). Biasanya hal ini sangat dinantikan oleh anak-anak, berharap akan menerima salam tempel berupa amplop yang diisi dengan sejumlah uang.
Dilansir dari laman Cash Matters, ternyata salam tempel sudah ada sejak abad pertengahan. Kali pertamanya dilakukan pada saat Kekhalifahan Fatimiyah dari Afrika Utara. Saat itu membagikan uang, pakaian atau permen kepada orang-orang saat hari pertama Lebaran.
10. Liburan
Tak lengkap jika saat mudik tanpa adanya liburan. Momen ini jadi waktu yang tepat untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata, sebelum nantinya kembali ke tempat perantauan dan menjalani aktivitas seperti biasanya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pihaknya telah menyiapkan program-program untuk menunjang momentum libur lebaran dan mudik tahun 2023. Di antaranya menyiapkan media center untuk pemantauan aktivitas wisata selama libur lebaran dan mudik tahun 2023 melalui platform sisparnas.kemenparekraf.go.id
"Kita mampu menghadirkan mudik lebaran yang aman dan nyaman di #IndonesiaAja," katanya saat The Extended Weekly Brief With Sandi Uno, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona,Jakarta Pusat Senin (17/4/2023).
Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI, menetapkan Syawal 1444 Hijriyah atau Idul Fitri 2023 jatuh pada hari ini, Sabtu 22 April. Masyarakat Indonesia pun memiliki tradisi berbeda-beda saat menyambutnya, salah satunya mudik di hari lebaran.
Mudik sendiri sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia sejak dulu hingga kini. Di mana orang-orang yang ada di perantauan, saat momen lebaran akan pulang ke kampung halamannya masing-masing.
Nah, berikut ini 10 tradisi mudik di Idul Fitri yang umumnya masyarakat Indonesia lakukan saat momen lebaran tiba dari pantauan MNC Portal. Apa saja?
1. Pulang Kampung Jauh-jauh hari
Seperti yang sudah dijelaskan tadi, tradisi pulang kampung sendiri sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Umumnya mereka akan mulai mudik jauh-jauh hari, bahkan sebelum tanggal cuti bersama dimulai.
Hal tersebut dilakukan untuk menghindari macet karena adanya mudik massal dari berbagai daerah. Serta bisa menikmati nuansa pulang kampung lebih lama, sehingga suasana lebaran pun kian terasa khidmatnya.
2. Membawa Barang-barang
Bagi yang memiliki kendaraan pribadi, biasanya akan membawa barang-barang yang akan dibawa pulang ke kampung halaman.
Mulai dari pakaian, hingga aneka makanan dan minuman. Ada juga yang membawa oleh-oleh khas berasal dari perantauan, untuk nantinya dinikmati bersama keluarga tercinta.
3. Mudik Membawa Anabul
Belakangan ini banyak konten-konten viral di media sosial, masyarakat yang mudik bukan hanya membawa barang-barang, tapi anak bulu (anabul) atau hewan peliharaannya. Dan salah satu yang paling banyak disorot adalah mudik bersama kucing kesayangannya.
Hal tersebut tentunya menarik perhatian masyarakat, khususnya pengguna jalan yang gemas melihat anabu-anabul ikut pulang kampung, meskipun jarak tempuhnya cukup jauh.
4. Rest Area Jadi Tempat Favorit
Saat mudik tentunya Anda membutuhkan tempat untuk istirahat, agar selama perjalanan menuju kampung halaman tidak mudah kelelahan.
Saat inilah rest area jadi salah satu tempat favorit para pemudik. Di mana lokasi ini menyediakan fasilitas yang cukup lengkap, mulai dari tempat ibadah atau mushola, toilet dan kamar mandi umum, restoran, mini market, pom bensin hingga pusat oleh-oleh.
5. Macet Jadi Pemandangan Biasa
Tak heran jika saat hari-hari mudik tiba, jalanan menjadi padat kendaraan sehingga menimbulkan kemacetan yang cukup panjang.
Namun demikian Anda jangan khawatir, biasanya rekayasa lalu lintas sudah dipersiapkan. Sehingga kemacetan yang dialami tidak terlalu parah, dan para pemudik bisa sampai ke kampung halamannya.
6. Baju Baru
Sebagian masyarakat akan mempersiapkan segala sesuatu dengan istimewa, salah satunya adalah membeli baju baru. Hal ini dilakukan untuk menyambut hari yang fitri, sehingga diharapkan mengenakan pakaian serba baru akan memperindah suasana lebaran.
Akan tetapi hal ini tidak wajib, lho. Sebab tidak ada larangan sama sekali jika Anda harus mengenakan pakaian lama. Asalkan rapi dan bersih.
7. Sungkeman
Tradisi mudik selanjutnya adalah sungkeman kepada orangtua atau seseorang yang dituakan.
Adanya sungkeman ini sebagai salah satu simbol saling memaafkan satu sama lainnya. Serta sebagai bentuk penghormatan kepada orangtua.
8. Halal bi halal
Selain sungkeman, salah satu tradisi mudik lainnya adalah mengadakan halal bi halal. Biasanya kegiatan ini dilakukan H+ atau pasca lebaran, bertemu dengan keluarga besar hingga teman-teman terdekat.
Halal bi halal juga merupakan paling utama dari adanya tradisi mudik. Dengan adanya halal bi halal, diharapkan tali silaturahmi bisa semakin terjalin erat.
9. Bagi-bagi THR
Saat mudik, sebagian besar masyarakat akan membagi-bagikan tunjangan hari raya (THR). Biasanya hal ini sangat dinantikan oleh anak-anak, berharap akan menerima salam tempel berupa amplop yang diisi dengan sejumlah uang.
Dilansir dari laman Cash Matters, ternyata salam tempel sudah ada sejak abad pertengahan. Kali pertamanya dilakukan pada saat Kekhalifahan Fatimiyah dari Afrika Utara. Saat itu membagikan uang, pakaian atau permen kepada orang-orang saat hari pertama Lebaran.
10. Liburan
Tak lengkap jika saat mudik tanpa adanya liburan. Momen ini jadi waktu yang tepat untuk mengunjungi berbagai destinasi wisata, sebelum nantinya kembali ke tempat perantauan dan menjalani aktivitas seperti biasanya.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pihaknya telah menyiapkan program-program untuk menunjang momentum libur lebaran dan mudik tahun 2023. Di antaranya menyiapkan media center untuk pemantauan aktivitas wisata selama libur lebaran dan mudik tahun 2023 melalui platform sisparnas.kemenparekraf.go.id
"Kita mampu menghadirkan mudik lebaran yang aman dan nyaman di #IndonesiaAja," katanya saat The Extended Weekly Brief With Sandi Uno, di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona,Jakarta Pusat Senin (17/4/2023).
(hri)