5 Fakta Kemoterapi Seperti Dilakukan Komedian Nunung, Tak Semua Rambut Pasien Rontok
loading...
A
A
A
JAKARTA - KomedianTri Retno Prayudati alias Nunung Srimulat baru-baru ini membagikan pengalamannya usai menjalani kemoterapi untuk mengatasi kanker payudara yang diidapnya. Dia merasakan sakit yang luar biasa setelah melakukan kemoterapi. Dalam artikel berikut akan dipaparkan 5 fakta mengenai kemoterapi
1.Kemoterapi tak hanya untuk penderita kanker
Banyak orang beranggapan kemoterapi diberikan hanya untuk penderita kanker. Padahal ada juga penyakit lain yang membutuh terapi kimia ini. Penyakit lain seperti lupus, anemia hemolitik dan reumatoid arthitis juga dapat disembuhkan dengan terapi ini.
2.Tidak semua pasien kemoterapi rambutnya rontok
Efek kemoterapi yang dirasakan pasien satu dengan lainnya berbeda-beda. Sebagian besar penderita kanker yang menjalani kemoterapi akan mengalami kerontokan, bahkan sampai botak.
Hal itu disebabkan kerasnya zat kimia yang terkandung dalam obat yang diberikan.Banyaknya pasien yang rambutnya rontok bukan berarti semua pasien mengalaminya. Efek yang dialami tergantung jenis obat yang diberikan dan respons tubuh terhadap obat tersebut.
3.Jenis obat kemoterapi yang diberikan berbeda-beda
Jangan dikira semua pasien kanker akan mendapat perlakuan sama. Obat yang diberikan tergantung jenis kanker, tingkat keganasan dan respons tubuh pasien.
Bahkan untuk dua orang penderita kanker dengan jenis dan tingkat keganasan yang sama, obat yang diberikan bisa berbeda.
Penderita yang tubuhnya dapat merespon cepat obat yang diberikan biasanya menjalani kemoterapi oral atau injeksi dengan bahan kimia yang lebih ringan dan dengan dosis standar
4.Kemoterapi tak harus dilakukan di rumah sakit
Sesuai namanya, kemoterapi merupakan terapi untuk menekan sel-sel yang pembelahannya abnormal menggunakan senyawa-senyawa kimia. Pemberian senyawa tersebut bisa melalui infus, oral atau suntik.
Untuk kemoterapi dengam cara oral, bisa dilakukan pasien di mana saja, seperti orang minum obat pada umumnya. Bedanya, obat yang diberikan biasanya adalah obat keras yang tidak dijual bebas.
5.Kemoterapi infus maupun suntik bisa dilakukan tanpa perlu opname
Kemoterapi dengan cara infus maupun suntik caranya sama seperti infus dan suntik pada umumnya. Hanya saja, cairan yang ada di dalam botol infus atau tabung suntik adalah obat kanker.
Untuk cara suntik, dapat dilakukan di ruangan apa saja, termasuk di ruang periksa biasa. Kalau untuk kemoterapi infus biasa dilakukan di ruang perawatan khusus penderita kanker.
1.Kemoterapi tak hanya untuk penderita kanker
Banyak orang beranggapan kemoterapi diberikan hanya untuk penderita kanker. Padahal ada juga penyakit lain yang membutuh terapi kimia ini. Penyakit lain seperti lupus, anemia hemolitik dan reumatoid arthitis juga dapat disembuhkan dengan terapi ini.
2.Tidak semua pasien kemoterapi rambutnya rontok
Efek kemoterapi yang dirasakan pasien satu dengan lainnya berbeda-beda. Sebagian besar penderita kanker yang menjalani kemoterapi akan mengalami kerontokan, bahkan sampai botak.
Hal itu disebabkan kerasnya zat kimia yang terkandung dalam obat yang diberikan.Banyaknya pasien yang rambutnya rontok bukan berarti semua pasien mengalaminya. Efek yang dialami tergantung jenis obat yang diberikan dan respons tubuh terhadap obat tersebut.
3.Jenis obat kemoterapi yang diberikan berbeda-beda
Jangan dikira semua pasien kanker akan mendapat perlakuan sama. Obat yang diberikan tergantung jenis kanker, tingkat keganasan dan respons tubuh pasien.
Bahkan untuk dua orang penderita kanker dengan jenis dan tingkat keganasan yang sama, obat yang diberikan bisa berbeda.
Penderita yang tubuhnya dapat merespon cepat obat yang diberikan biasanya menjalani kemoterapi oral atau injeksi dengan bahan kimia yang lebih ringan dan dengan dosis standar
4.Kemoterapi tak harus dilakukan di rumah sakit
Sesuai namanya, kemoterapi merupakan terapi untuk menekan sel-sel yang pembelahannya abnormal menggunakan senyawa-senyawa kimia. Pemberian senyawa tersebut bisa melalui infus, oral atau suntik.
Untuk kemoterapi dengam cara oral, bisa dilakukan pasien di mana saja, seperti orang minum obat pada umumnya. Bedanya, obat yang diberikan biasanya adalah obat keras yang tidak dijual bebas.
5.Kemoterapi infus maupun suntik bisa dilakukan tanpa perlu opname
Kemoterapi dengan cara infus maupun suntik caranya sama seperti infus dan suntik pada umumnya. Hanya saja, cairan yang ada di dalam botol infus atau tabung suntik adalah obat kanker.
Untuk cara suntik, dapat dilakukan di ruangan apa saja, termasuk di ruang periksa biasa. Kalau untuk kemoterapi infus biasa dilakukan di ruang perawatan khusus penderita kanker.
(wyn)