Perjalanan Karier Coldplay, Mengorbit sejak Album Perdana hingga Rencana Vakum Rekaman pada 2025
loading...
A
A
A
JAKARTA - Coldplay merupakan band rock Inggris yang dibentuk di London pada 1997. Band ini digawangi empat personel yakni Chris Martin di posisi vokal dan pianis, gitaris Jonny Buckland, bassist Guy Berryman, dan drummer Will Champion.
Di awal pembentukan, Coldplay hanya beranggotakan Chris Martin dan Jonny Buckland. Namun, kemudian Guy Berryman dan Will Champion menyusul bergabung.
Album debut Coldplay, Parachutes, dirilis pada 2000 dan langsung meraih sukses. Album ini menampilkan single hit Yellow yang telah mengorbitkan nama band ini ke seluruh penjuru dunia.
Setelah sukses dengan Parachutes, Coldplay merilis album kedua berjudul A Rush of Blood to the Head pada 2002. Album ini juga meraih kesuksesan.
Kemudian, Coldplay merilis kembali A Rush of Blood to the Head dengan X&Y pada 2005. Album ini menampilkan lagu rock yang digerakkan oleh gitar serta melodi ringan seperti dalam lagu Fix You dan Speed of Sound. Album tersebut menghasilkan dua piala Grammy buat Coldplay.
Pada 2008, Chris Martin dan kawan-kawan merilis Viva la Vida or Death and All His Friends. Album ini menggabungkan unsur musik elektronik dan menampilkan struktur lagu yang lebih eksperimental.
Album kelima Coldplay, Mylo Xyloto, dirilis pada 2011. Album ini menampilkan kolaborasi Coldplay dengan Rihanna dan Brian Eno. Album ini juga sukses dengan menampilkan single hit seperti Paradise dan Every Teardrop is a Waterfall.
Pada 2014, Coldplay merilis Ghost Stories, sebuah album tenang yang menampilkan lirik yang lebih introspektif serta suara yang lebih sederhana daripada karya mereka sebelumnya. Album ini menghasilkan single hit seperti Magic dan A Sky Full of Stars.
Album studio ketujuh Coldplay, A Head Full of Dreams, dirilis pada 2015. Album ini menampilkan kolaborasi mereka dengan Beyonce, Noel Gallagher, dan Tove Lo, sekaligus melanjutkan eksperimen band ini dalam musik elektronik. Album ini sukses secara komersial karena menampilkan single hit seperti Adventure of a Lifetime dan Hymn for the Weekend.
Foto/Instagram Coldplay
Album terbaru Coldplay, Everyday Life, dirilis pada 2019. Album ini menandai kembalinya Coldplay ke suara yang lebih sederhana daripada karya mereka sebelumnya. Album ini menghasilkan single hit seperti Orphans dan Everyday Life.
Adapun album terbaru mereka, Music of the Spheres, dirilis pada 2021. Di bulan Desember 2021, Chris Martin sempat mengumumkan bahwa Coldplay akan berhenti merekam musik sebagai band pada 2025, namun mereka akan terus melakukan tur.
Coldplay memiliki perjalanan karier yang mengesankan sejak pembentukan mereka pada 1997. Dari album debut mereka, Parachutes, hingga rilisan Music of the Spheres.
Coldplay juga sempat merilis film dokumenter yang berisi perjalanan karier mereka pada 2018 berjudul A Head Full of Dreams. Coldplay secara konsisten mendorong industri musik dunia dengan bereksperimen menggunakan suara-suara baru sambil mempertahankan lagu melodi khas mereka.
Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri musik, Coldplay telah menjadi salah satu musisi rekaman paling sukses dan penting di industri. Kini, Coldplay akan menyelenggarakan world tour-nya dan Indonesia menjadi salah satu line up pada November 2023. MG/Ayu Yunita Rahmawati
Di awal pembentukan, Coldplay hanya beranggotakan Chris Martin dan Jonny Buckland. Namun, kemudian Guy Berryman dan Will Champion menyusul bergabung.
Album debut Coldplay, Parachutes, dirilis pada 2000 dan langsung meraih sukses. Album ini menampilkan single hit Yellow yang telah mengorbitkan nama band ini ke seluruh penjuru dunia.
Setelah sukses dengan Parachutes, Coldplay merilis album kedua berjudul A Rush of Blood to the Head pada 2002. Album ini juga meraih kesuksesan.
Kemudian, Coldplay merilis kembali A Rush of Blood to the Head dengan X&Y pada 2005. Album ini menampilkan lagu rock yang digerakkan oleh gitar serta melodi ringan seperti dalam lagu Fix You dan Speed of Sound. Album tersebut menghasilkan dua piala Grammy buat Coldplay.
Pada 2008, Chris Martin dan kawan-kawan merilis Viva la Vida or Death and All His Friends. Album ini menggabungkan unsur musik elektronik dan menampilkan struktur lagu yang lebih eksperimental.
Album kelima Coldplay, Mylo Xyloto, dirilis pada 2011. Album ini menampilkan kolaborasi Coldplay dengan Rihanna dan Brian Eno. Album ini juga sukses dengan menampilkan single hit seperti Paradise dan Every Teardrop is a Waterfall.
Pada 2014, Coldplay merilis Ghost Stories, sebuah album tenang yang menampilkan lirik yang lebih introspektif serta suara yang lebih sederhana daripada karya mereka sebelumnya. Album ini menghasilkan single hit seperti Magic dan A Sky Full of Stars.
Album studio ketujuh Coldplay, A Head Full of Dreams, dirilis pada 2015. Album ini menampilkan kolaborasi mereka dengan Beyonce, Noel Gallagher, dan Tove Lo, sekaligus melanjutkan eksperimen band ini dalam musik elektronik. Album ini sukses secara komersial karena menampilkan single hit seperti Adventure of a Lifetime dan Hymn for the Weekend.
Foto/Instagram Coldplay
Album terbaru Coldplay, Everyday Life, dirilis pada 2019. Album ini menandai kembalinya Coldplay ke suara yang lebih sederhana daripada karya mereka sebelumnya. Album ini menghasilkan single hit seperti Orphans dan Everyday Life.
Adapun album terbaru mereka, Music of the Spheres, dirilis pada 2021. Di bulan Desember 2021, Chris Martin sempat mengumumkan bahwa Coldplay akan berhenti merekam musik sebagai band pada 2025, namun mereka akan terus melakukan tur.
Coldplay memiliki perjalanan karier yang mengesankan sejak pembentukan mereka pada 1997. Dari album debut mereka, Parachutes, hingga rilisan Music of the Spheres.
Coldplay juga sempat merilis film dokumenter yang berisi perjalanan karier mereka pada 2018 berjudul A Head Full of Dreams. Coldplay secara konsisten mendorong industri musik dunia dengan bereksperimen menggunakan suara-suara baru sambil mempertahankan lagu melodi khas mereka.
Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri musik, Coldplay telah menjadi salah satu musisi rekaman paling sukses dan penting di industri. Kini, Coldplay akan menyelenggarakan world tour-nya dan Indonesia menjadi salah satu line up pada November 2023. MG/Ayu Yunita Rahmawati
(tsa)