4 Penyakit Kelamin akibat LGBT, Tidak Hanya HIV/AIDS

Kamis, 08 Juni 2023 - 08:29 WIB
loading...
4 Penyakit Kelamin akibat LGBT, Tidak Hanya HIV/AIDS
Sejumlah penyakit kelamin akibat LGBT cukup mengerikan, salah satunya HIV/AIDS. / Foto: ilustrasi/Freepik
A A A
JAKARTA - Sejumlah penyakit kelamin akibat LGBT cukup mengerikan. Kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) sangat rentan terkena penyakit-penyakit tersebut.

Bahkan, hingga kini, fenomena tersebut bisa meningkatkan tingkat kerentanan penularan virus tersebut dengan jumlah yang lebih besar.

Meskipun HIV/AIDS adalah penyakit kelamin paling banyak yang menjangkiti akibat LGBT, namun masih banyak beberapa penyakit kelamin lainnya yang mengintai.



Lantas, penyakit kelamin apa saja yang mengintai akibat LGBT ini? Berikut di antaranya.

1. HIV/AIDS


Seperti yang disebutkan sebelumnya, HIV/AIDS menjadi penyakit yang paling mengancam akibat LGBT. Pasalnya, menurut salah satu penelitian yang dimuat dalam International Journal of Epidemiology mengungkapkan bahwa tingkat risiko penularan HIV lewat seks anal lebih besar 18% dari penetrasi vagina.

Hal ini dikarenakan jaringan dan lubrikan alamiah pada anus dan vagina sangat berbeda. Vagina memiliki banyak lapisan yang bisa menahan infeksi virus, sementara anus hanya memiliki satu lapisan tipis saja.

Tak seperti vagina, anus juga tidak memproduksi lubrikan alami sehingga kemungkinan terjadinya luka atau lecet ketika penetrasi anal dilakukan pun lebih tinggi. Luka inilah yang bisa memicu penyebaran infeksi HIV.

2. Sifilis


Sifilis ternyata juga bisa disebabkan akibat aktivitas seksual secara anal. Pasalnya, penetrasi penis ke dalam anus dapat menyebarkan bakteri dan virus penyakit seksual lainnya dengan cepat.

Apalagi, bagian anus bukanlah area yang bersih. Jadi, tidak heran jika virus dan bakteri mudah masuk ke dalam tubuh saat melakukan seks anal.

Selain itu, menurut Sexually Transmitted Infections, seks oral tanpa kondom dan penggunaan mainan seks ternyata juga merupakan berapa risiko penularan sifilis.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1417 seconds (0.1#10.140)