Pakar Nutrisi AS Rekomendasikan Kacang Tanah Masuk dalam MPASI
loading...
A
A
A
5. Beri Vitamin D serta Perhatikan Asupan Zat Besi dan Zinc
Berhubung ASI tidak mengandung vitamin D yang cukup, Komite merekomendasikan agar bayi yang menyusu ASI diberi tambahan vitamin ini sebanyak 400 IU sejak lahir hingga disapih. Hanya, memberi bayi vitamin D melebihi dosis tersebut tidak dianjurkan.
Para pakar juga merekomendasikan agar ibu rutin memberi bayi mereka daging yang mengandung banyak iron dan zinc setelah si kecil berusia di atas enam bulan. Lemak tak jenuh ganda yang terdapat di dalam ikan, minyak ikan, minyak sayuran, kacang, dan biji-bijian memainkan peran penting pula dalam perkembangan otak anak.
6. Makanan Ibu Selama Masa Persiapan dan Kehamilan Berpengaruh
Laporan Komite Penasihat ini memperingatkan bahwa risiko penyakit kronis di awal kehidupan bergantung pada pola makan sehat ibu serta kebiasaan makan si kecil sejak bayi. (Baca Juga: Baik Buruk Kopi untuk Kesehatan )
Salah satu solusi yang dibagikan para pakar adalah, ibu hamil dan bayi harus rutin makan ikan setidaknya 8-12 ons per minggu atau jenis seafood lain yang mengandung asam lemak omega-3 tinggi serta rendah methylmercury seperti kepiting, tiram, salmon, kerang, udang, cumi, dan ikan air tawar. Riset telah menunjukkan bahwa jenis bahan makanan tersebut dapat meningkatkan perkembangan otak dan kemampuan komunikasi si kecil kelak.
Berhubung ASI tidak mengandung vitamin D yang cukup, Komite merekomendasikan agar bayi yang menyusu ASI diberi tambahan vitamin ini sebanyak 400 IU sejak lahir hingga disapih. Hanya, memberi bayi vitamin D melebihi dosis tersebut tidak dianjurkan.
Para pakar juga merekomendasikan agar ibu rutin memberi bayi mereka daging yang mengandung banyak iron dan zinc setelah si kecil berusia di atas enam bulan. Lemak tak jenuh ganda yang terdapat di dalam ikan, minyak ikan, minyak sayuran, kacang, dan biji-bijian memainkan peran penting pula dalam perkembangan otak anak.
6. Makanan Ibu Selama Masa Persiapan dan Kehamilan Berpengaruh
Laporan Komite Penasihat ini memperingatkan bahwa risiko penyakit kronis di awal kehidupan bergantung pada pola makan sehat ibu serta kebiasaan makan si kecil sejak bayi. (Baca Juga: Baik Buruk Kopi untuk Kesehatan )
Salah satu solusi yang dibagikan para pakar adalah, ibu hamil dan bayi harus rutin makan ikan setidaknya 8-12 ons per minggu atau jenis seafood lain yang mengandung asam lemak omega-3 tinggi serta rendah methylmercury seperti kepiting, tiram, salmon, kerang, udang, cumi, dan ikan air tawar. Riset telah menunjukkan bahwa jenis bahan makanan tersebut dapat meningkatkan perkembangan otak dan kemampuan komunikasi si kecil kelak.
(tsa)