Perbedaan Gejala Darah Tinggi dan Darah Rendah, Mana yang Lebih Bahaya?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tekanan darah tinggi dan rendah merupakan kondisi kesehatan yang berbeda. Dua jenis gangguan tekanan darah ini perlu diketahui lebih dalam agar tak ada lagi kesalahan dalam mengetahui gejalanya.
Tekanan darah tinggi singkatnya disebut dengan hipertensi. Sedangkan tekanan darah rendah disebut dengan hipotensi.
Dua gangguan tekanan darah ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Tekanan darah tinggi sendiri adalah kondisi umum yang mempengaruhi arteri tubuh.
Jika seseorang memiliki tekanan darah tinggi, kekuatan darah yang mendorong dinding arteri secara konsisten juga terlalu tinggi. Sehingga, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Baca Juga: Tekanan Darah Tinggi, Mimisan Gejala Serius Hipertensi
Secara umum, hipertensi adalah kondisi tekanan darah sekitar 130/80 mm Hg atau lebih tinggi. American College of Cardiology dan American Heart Association membagi tekanan darah menjadi empat kategori umum.
Tekanan darah normal yakni sekitar 120/80 mm Hg atau lebih rendah. Tekanan darah tinggi berkisar antara 120 hingga 129 mm Hg dan angka bawah di bawah, bukan di atas, 80 mm Hg.
Hipertensi stadium 1 berkisar antara 130 hingga 139 mm Hg atau angka bawah antara 80 dan 89 mm Hg. Hipertensi tahap 2 berada di atas 140 mm Hg atau lebih tinggi atau angka bawah 90 mm Hg atau lebih tinggi. Dan tekanan darah yang lebih tinggi dari 180/120 mm Hg dianggap darurat atau krisis hipertensi.
Sementara itu, tekanan darah rendah merupakan kondisi yang berbeda dengan hipertensi. Hipotensi umumnya dianggap sebagai tekanan darah lebih rendah dari 90 milimeter.
Tekanan darah rendah mungkin tidak menimbulkan gejala yang nyata bahkan dianggap tak lebih berbahaya dari hipertensi. Namun faktanya, tekanan darah rendah juga bisa mengancam jiwa.
Tekanan darah tinggi singkatnya disebut dengan hipertensi. Sedangkan tekanan darah rendah disebut dengan hipotensi.
Dua gangguan tekanan darah ini memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Tekanan darah tinggi sendiri adalah kondisi umum yang mempengaruhi arteri tubuh.
Jika seseorang memiliki tekanan darah tinggi, kekuatan darah yang mendorong dinding arteri secara konsisten juga terlalu tinggi. Sehingga, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.
Baca Juga: Tekanan Darah Tinggi, Mimisan Gejala Serius Hipertensi
Secara umum, hipertensi adalah kondisi tekanan darah sekitar 130/80 mm Hg atau lebih tinggi. American College of Cardiology dan American Heart Association membagi tekanan darah menjadi empat kategori umum.
Tekanan darah normal yakni sekitar 120/80 mm Hg atau lebih rendah. Tekanan darah tinggi berkisar antara 120 hingga 129 mm Hg dan angka bawah di bawah, bukan di atas, 80 mm Hg.
Hipertensi stadium 1 berkisar antara 130 hingga 139 mm Hg atau angka bawah antara 80 dan 89 mm Hg. Hipertensi tahap 2 berada di atas 140 mm Hg atau lebih tinggi atau angka bawah 90 mm Hg atau lebih tinggi. Dan tekanan darah yang lebih tinggi dari 180/120 mm Hg dianggap darurat atau krisis hipertensi.
Sementara itu, tekanan darah rendah merupakan kondisi yang berbeda dengan hipertensi. Hipotensi umumnya dianggap sebagai tekanan darah lebih rendah dari 90 milimeter.
Tekanan darah rendah mungkin tidak menimbulkan gejala yang nyata bahkan dianggap tak lebih berbahaya dari hipertensi. Namun faktanya, tekanan darah rendah juga bisa mengancam jiwa.