Sering Dianggap Sama, Ini 4 Perbedaan Gejala Asam Urat dengan Rematik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asam urat dan rematik merupakan penyakit yang cukup banyak diidap oleh beberapa orang. Namun, tidak banyak yang mengetahui perbedaan gejala asam urat vs rematik.
Ya, keduanya sebenarnya merupakan dua penyakit yang berbeda. Meski kedua kondisi ini terlihat serupa, namun asam urat dengan rematik memiliki penyebab dan penanganan yang berbeda.
Lantas, apa saja perbedaan gejala asam urat dengan rematik? Berikut diantaranya, dilansir dari berbagai sumber, Minggu, (9/7/2023).
Ketika seseorang mengalami rematik, lapisan sendi atau sinovium merupakan bagian persendian yang umumnya terpengaruh. Hal ini menyebabkan peradangan pada sinovium yang mempengaruhi jaringan di sekitar sendi lainnya hingga bisa merusak sendi secara keseluruhan.
Sementara itu, penyebab asam urat adalah tingginya kadar zat asam urat (uric acid) di dalam darah, yang akan menumpuk dan membentuk kristal asam urat di sendi, cairan, dan jaringan di dalam tubuh. Kondisi ini lalu menimbulkan rasa nyeri pada sendi.
Tingginya kadar asam urat biasanya terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung purin. Purin inilah yang kemudian diolah tubuh untuk menjadi asam urat.
Sementara itu, asam urat lebih banyak ditemukan pada kelompok usia dewasa muda yang memiliki berat badan berlebih. Penyakit ini juga sering terjadi pada pria.
Pada kasus rematik, biasanya dokter akan memberi obat-obatan seperti antirematik, antinyeri, dan kortikosteroid. Meski begituC pengobatan tersebut perlu disesuaikan dengan tingkat keparahan rematik yang diderita.
Pengobatan rematik umumnya akan ditekankan pada sistem kekebalan tubuh, sedangkan perawatan asam urat biasanya akan mencakup obat-obatan yang mencegah penumpukan kristal asam urat.
Pada umumnya, rematik sulit untuk dicegah karena penyebab dari gangguan autoimun itu sendiri belum diketahui pasti.
Meski begitu, risiko rheumatoid arthritis bisa diturunkan dengan rajin olahraga, berhenti merokok, serta menghindari paparan lingkungan dan berbagai pantangan rematik lainnya.
Sementara itu, untuk mencegah asam urat Anda hanya perlu mengubah gaya hidup dengan menghindari makanan yang mengandung purin tinggi dan rutin berolahraga.
Ya, keduanya sebenarnya merupakan dua penyakit yang berbeda. Meski kedua kondisi ini terlihat serupa, namun asam urat dengan rematik memiliki penyebab dan penanganan yang berbeda.
Lantas, apa saja perbedaan gejala asam urat dengan rematik? Berikut diantaranya, dilansir dari berbagai sumber, Minggu, (9/7/2023).
4 Perbedaan Gejala Asam Urat dengan Rematik
1. Perbedaan penyebab
Penyebab asam urat dengan rematik ternyata cukup berbeda. Meski sama-sama menyerang radang sendi, namun rematik merupakan gangguan autoimun, yaitu kondisi ketika sistem imun atau kekebalan secara keliru menyerang jaringan tubuh yang sehat.Ketika seseorang mengalami rematik, lapisan sendi atau sinovium merupakan bagian persendian yang umumnya terpengaruh. Hal ini menyebabkan peradangan pada sinovium yang mempengaruhi jaringan di sekitar sendi lainnya hingga bisa merusak sendi secara keseluruhan.
Sementara itu, penyebab asam urat adalah tingginya kadar zat asam urat (uric acid) di dalam darah, yang akan menumpuk dan membentuk kristal asam urat di sendi, cairan, dan jaringan di dalam tubuh. Kondisi ini lalu menimbulkan rasa nyeri pada sendi.
Tingginya kadar asam urat biasanya terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung purin. Purin inilah yang kemudian diolah tubuh untuk menjadi asam urat.
2. Perbedaan faktor risiko
Rematik umumnya lebih banyak ditemukan pada lansia di atas 60 tahun. Meski begitu kondisi ini sebenarnya juga dapat menyerang kelompok usia muda. Rematik juga lebih banyak ditemukan pada wanita dibandingkan pria.Sementara itu, asam urat lebih banyak ditemukan pada kelompok usia dewasa muda yang memiliki berat badan berlebih. Penyakit ini juga sering terjadi pada pria.
3. Pengobatan
Baik asam urat maupun rematik sebenarnya tidak dapat disembuhkan. Namun, penanganan medis biasanya akan fokus untuk mengobati penyebabnya.Pada kasus rematik, biasanya dokter akan memberi obat-obatan seperti antirematik, antinyeri, dan kortikosteroid. Meski begituC pengobatan tersebut perlu disesuaikan dengan tingkat keparahan rematik yang diderita.
Pengobatan rematik umumnya akan ditekankan pada sistem kekebalan tubuh, sedangkan perawatan asam urat biasanya akan mencakup obat-obatan yang mencegah penumpukan kristal asam urat.
4. Pencegahan
Dikarenakan memiliki penyebab yang berbeda, pencegahan rematik dan asam urat pun juga berbeda.Pada umumnya, rematik sulit untuk dicegah karena penyebab dari gangguan autoimun itu sendiri belum diketahui pasti.
Meski begitu, risiko rheumatoid arthritis bisa diturunkan dengan rajin olahraga, berhenti merokok, serta menghindari paparan lingkungan dan berbagai pantangan rematik lainnya.
Sementara itu, untuk mencegah asam urat Anda hanya perlu mengubah gaya hidup dengan menghindari makanan yang mengandung purin tinggi dan rutin berolahraga.
(hri)