Mengenal Jenis-Jenis Susu Cair, Mana yang Lebih Baik dan Direkomendasikan?

Senin, 10 Juli 2023 - 05:50 WIB
loading...
Mengenal Jenis-Jenis Susu Cair, Mana yang Lebih Baik dan Direkomendasikan?
Meski tampak serupa, susu cair sejatinya memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Foto Ilustrasi/iStock
A A A
JAKARTA - Meski tampak serupa, susu cair sejatinya memiliki perbedaan yang sangat signifikan. Berdasarkan teknik pengolahannya, susu cair dibagi menjadi tiga.

Pertama, susu segar (fresh milk) pasteurisasi yang prosesnya hanya melewati pemanasan pada suhu rendah (70 hingga 125 derajat celsius) dalam waktu lima detik sehingga tidak banyak mengubah sifat fisik dan susu lebih mudah diserap tubuh. Pada susu ini, penyimpanan harus dilakukan dalam suhu dingin selama kurang dari 40 hari.

Lalu ada susu ultra high temperature (UHT). Jenis susu cair ini dipanaskan pada suhu cukup tinggi 131 hingga 145 derajat celsius dalam 10-40 detik untuk membunuh bakteri serta mikroorganisme berlebih. Kandungan nutrisinya lebih rendah dibandingkan fresh milk pasteurisasi, namun umur simpannya lebih lama yakni 9-10 bulan.

Jenis yang terakhir adalah susu steril. Susu ini disterilisasi dengan pemanasan suhu lebih dari 145 derajat celsius selama 40 menit sehingga tidak hanya membunuh mikroorganisme, tetapi juga menyebabkan reaksi kimiawi yang merusak sejumlah gizi alami susu serta perubahan rasa dan tekstur. Meski demikian, susu steril memiliki daya simpan paling lama, yakni mencapai 12 bulan.

Menanggapi perbedaan ini, Spesialis Gizi Klinik RS Siloam TB Simatupang dr. Christopher Andrian, M.Gizi, Sp.GK berpendapat, fresh milk pasteurisasi merupakan pilihan susu cair yang terbaik karena proses pengolahannya tidak menghilangkan atau merusak berbagai vitamin atau mineral, macro nutrient, serta nutrisi bioactive alami yang terkandung di dalam protein susu.

"Komponen nutrisi bioactive tidak ada di dalam susu cair lain karena umumnya rusak atau hilang karena pemanasan suhu tinggi pada waktu yang lama. Padahal, nutrisi bioactive tersebut yang berperan penting dalam menjaga kesehatan dan metabolisme seseorang, di antaranya untuk memperbaiki jaringan tubuh, antiinflamasi, antioksidan, hingga antikanker," paparnya media gathering yang digelar Greenfields Indonesia di Jakarta, belum lama ini.

Dengan segala manfaat tersebut, dr. Christ menyarankan untuk mengonsumsi fresh milk pasteurisasi secara rutin, setidaknya dua kali sehari.

“Fresh milk pasteurisasi sudah dapat dinikmati dari usia 12 bulan. Khusus pada orang dewasa, selalu ingat batasan konsumsi lemak ya. Kita tetap bisa minum, namun silakan pilih yang rendah atau bebas lemak," terang dr. Christ.

"Selain itu, jangan lupa untuk memastikan bahwa pilihan kita hanya mengandung 100% susu sapi segar yang bersumber dari sapi-sapi yang well-maintained dan well-monitored karena kualitas susu sapi konsepnya kurang lebih sama seperti air susu ibu (ASI). Sangat ditentukan dari kesehatan sapi, pakan, bahkan rasa nyaman si sapi itu sendiri,” lanjutnya.

Sementara itu, guna mendukung pemenuhan kebutuhan nutrisi protein hewani masyarakat melalui susu sapi segar berkualitas dan bernutrisi, Greenfields Indonesia telah menginisiasi kampanye #StartFresh. Kampanye ini bertujuan mengajak keluarga Indonesia lebih bijak memilih susu dan perlahan beralih ke fresh milk pasteurisasi yang kualitas serta nutrisinya lebih terjaga.

Pada dasarnya, susu sapi merupakan sumber protein hewani dengan nutrisi lengkap yang dapat membantu menurunkan risiko berbagai penyakit. Peranan susu makin penting di masa pertumbuhan anak karena kandungan asam amino essensialnya berpengaruh pada peningkatan kecerdasan mereka. Untuk itu, di tengah variasi kategori dan jenis susu yang ada, masyarakat masih membutuhkan edukasi agar bisa memaksimalkan nutrisi susu.

Chief Marketing Office Greenfields Indonesia Fiona Anjani Foebe menjelaskan, pihaknya memahami banyak masyarakat yang belum mengerti bahwa beda pilihan susu, maka beda pula nutrisinya.

"Greenfields Indonesia menginisiasi kampanye #StartFresh untuk mengajak konsumen lebih bijak memilih susu dan perlahan beralih ke susu cair, khususnya fresh milk pasteurisasi yang hanya mengandung 100% fresh milk murni. Susu jenis ini memiliki nutrisi alami yang lebih berkualitas karena hanya melalui proses pasteurisasi atau pemanasan suhu rendah dan singkat untuk membunuh mikroba merugikan, tanpa mengubah atau merusak nutrisi alami susu," bebernya.

“Kampanye ini juga hadir karena kontribusi susu cair di Indonesia yang masih kecil, yaitu 33%. Namun, good news-nya, tren konsumsi susu cair bertumbuh hingga 22,7% dalam setahun, seiring menguatnya kesadaran untuk hidup lebih sehat. Maka itu, kami percaya program yang mengedukasi kian penting karena pemahaman yang lebih baik tentang pilihan susu cair dapat membantu masyarakat untuk mengoptimalkan pemenuhan nutrisi sehari-hari," tambah Fiona.

Kampanye #StartFresh menyoroti sejumlah kekhawatiran dan kebingungan masyarakat mengenai fresh milk pasteurisasi, di antaranya kandungan nutrisi. Fresh milk pasteurisasi lebih baik sehingga pastikan memilih fresh milk bertanda “pasteurized (pasteurisasi)”.

Harus diketahui pula, meski masa simpannya singkat dan harus dalam kondisi dingin, fresh milk pasteurisasi dari 100% susu segar berkualitas dapat bertahan pada suhu ruang kurang lebih 4 jam dan tetap dapat dikonsumsi hingga tujuh hari setelah dibuka.

Dengan komitmen #BeraniEXTRA, Greenfields Indonesia secara ketat mengawal dan mengelola prosesnya sendiri secara terintegrasi dari hulu ke hilir. Rangkaian produk Greenfields diproduksi dari 100% fresh milk dari 100% peternakan sendiri, di mana sapi-sapinya hanya mendapatkan perawatan terbaik untuk memberikan nutrisi terbaik.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1357 seconds (0.1#10.140)