Mengapa Kolesterol Masih Tinggi Walau Sudah Terapkan Pola Hidup Sehat? Ini 5 Alasannya!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mengapa kolesterol masih tinggi walau sudah menerapkan pola hidup sehat? Pertanyaan ini mungkin sering Anda lontarkan. Untuk menjawabnya, simak ulasan di bawah ini.
Perlu diingat, ketika seseorang terdiagnosa menderita kolesterol tinggi , itu berarti dia memiliki terlalu banyak kolesterol jahat dan tidak cukup kolesterol baik. Meskipun si penderita tak akan merasakan perbedaannya, namun ketidakseimbangan antara dua jenis kolesterol tersebut dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung ataupun stroke.
Jika kondisi tersebut terjadi, selain obat-obatan, dokter biasanya juga akan menganjurkan pasien kolesterol untuk menjalani diet sehat. Ya, penderita kolesterol harus mengubah pola makan agar bisa menekan kadar kolesterol jahat di dalam tubuhnya. Antara lain dengan mengurangi asupan lemak jenuh dan menghindari lemak trans.
Namun, ada kalanya seseorang merasa sudah menjalankan pola makan atau pola hidup yang sehat, kadar kolesterol jahat tetap saja tinggi. Kenapa hal itu terjadi?
Mengutip situs Harlem Cardio, Selasa (1/8/2023), berikut lima alasan mengapa kolesterol masih tinggi walau sudah menerapkan pola hidup sehat.
Hiperkolesterolemia familial adalah kondisi bawaan yang memengaruhi cara tubuh Anda "mendaur ulang" kolesterol jahat (LDL). Meskipun tidak dapat menghindari faktor risiko genetik, namun Anda dapat terus menerapkan kebiasaan gaya hidup sehat untuk mencegah pemburukan kondisi.
protease inhibitor, diuretic, dan beta blocker.
Jangan pernah menghentikan atau mengubah jadwal pengobatan Anda kecuali diarahkan untuk melakukannya oleh dokter. Beberapa obat ini, seperti beta blocker, sangat penting untuk mengatasi kondisi kesehatan lain seperti tekanan darah tinggi. Jika khawatir tentang bagaimana obat tertentu dapat memengaruhi kadar kolesterol Anda, jangan ragu untuk menghubungi dokter ya.
Misalnya, mentega kacang bisa menjadi sumber protein yang baik, tetapi tidak semua mentega kacang dibuat dengan cara yang sama. Beberapa mengandung minyak tambahan.
Sumber lemak jenuh tersembunyi lainnya termasuk sereal, camilan manis, dan mi instan kuah yang umumnya dijual siap makan di pasaran.
Jika Anda makan di luar, pilihlah minyak zaitun dan cuka daripada saus krim.
Dengan kata lain, jika Anda makan dengan benar tetapi tidak cukup berolahraga, Anda mungkin masih memiliki kolesterol tinggi. Berolahraga sekitar 30 menit per hari (atau 150 menit per minggu) dapat membantu meningkatkan kolesterol HDL (baik) dan menurunkan kolesterol LDL (jahat).
Lihat Juga: Turunkan Kolestorel dalam 14 Hari, Tantangan untuk Cegah Penyakit Jantung dan Kardiovaskular
Perlu diingat, ketika seseorang terdiagnosa menderita kolesterol tinggi , itu berarti dia memiliki terlalu banyak kolesterol jahat dan tidak cukup kolesterol baik. Meskipun si penderita tak akan merasakan perbedaannya, namun ketidakseimbangan antara dua jenis kolesterol tersebut dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung ataupun stroke.
Jika kondisi tersebut terjadi, selain obat-obatan, dokter biasanya juga akan menganjurkan pasien kolesterol untuk menjalani diet sehat. Ya, penderita kolesterol harus mengubah pola makan agar bisa menekan kadar kolesterol jahat di dalam tubuhnya. Antara lain dengan mengurangi asupan lemak jenuh dan menghindari lemak trans.
Namun, ada kalanya seseorang merasa sudah menjalankan pola makan atau pola hidup yang sehat, kadar kolesterol jahat tetap saja tinggi. Kenapa hal itu terjadi?
Mengutip situs Harlem Cardio, Selasa (1/8/2023), berikut lima alasan mengapa kolesterol masih tinggi walau sudah menerapkan pola hidup sehat.
1. Faktor Genetik
Alasan pertama adalah, Anda memiliki faktor risiko genetik. Bahkan ketika Anda mengikuti diet sehat, kolesterol tinggi masih mungkin terjadi jika memiliki faktor risiko genetik (hiperkolesterolemia familial).Hiperkolesterolemia familial adalah kondisi bawaan yang memengaruhi cara tubuh Anda "mendaur ulang" kolesterol jahat (LDL). Meskipun tidak dapat menghindari faktor risiko genetik, namun Anda dapat terus menerapkan kebiasaan gaya hidup sehat untuk mencegah pemburukan kondisi.
2. Sering Konsumsi Obat-Obatan
Lalu, Anda sedang mengonsumsi obat yang meningkatkan kolesterol. Ya, obat-obatan tertentu diketahui dapat menyebabkan kadar kolesterol meningkat. Misalnya steroid,protease inhibitor, diuretic, dan beta blocker.
Jangan pernah menghentikan atau mengubah jadwal pengobatan Anda kecuali diarahkan untuk melakukannya oleh dokter. Beberapa obat ini, seperti beta blocker, sangat penting untuk mengatasi kondisi kesehatan lain seperti tekanan darah tinggi. Jika khawatir tentang bagaimana obat tertentu dapat memengaruhi kadar kolesterol Anda, jangan ragu untuk menghubungi dokter ya.
3. Sumber Lemak Tersembunyi dalam Diet
Alasan selanjutnya, Anda memiliki sumber lemak tersembunyi dalam diet. Ingat, mengonsumsi banyak lemak jenuh dapat menyebabkan kadar kolesterol LDL tinggi. Sekali pun makanan yang diberi label "sehat", itu tetap bisa mengandung sumber lemak jenuh yang tersembunyi.Misalnya, mentega kacang bisa menjadi sumber protein yang baik, tetapi tidak semua mentega kacang dibuat dengan cara yang sama. Beberapa mengandung minyak tambahan.
Sumber lemak jenuh tersembunyi lainnya termasuk sereal, camilan manis, dan mi instan kuah yang umumnya dijual siap makan di pasaran.
4. Banyak Makan di Luar
Sama seperti makanan kemasan tadi, makanan yang dibeli di luar rumah juga demikian. Bahkan salad yang tampaknya sehat, bisa sarat dengan lemak jenuh. Saus salad dikenal memiliki kandungan gula yang tinggi. Begitu juga dengan kandungan lemak jenuhnya, tinggi.Jika Anda makan di luar, pilihlah minyak zaitun dan cuka daripada saus krim.
5. Tidak Cukup Berolahraga
Meskipun Anda sudah mengadopsi pola makan sehat, ada faktor lain yang tak kalah penting yang bisa membantu mengatur kadar kolesterol. Yakni olahraga teratur, mempertahankan berat badan yang sehat, dan menghindari merokok.Dengan kata lain, jika Anda makan dengan benar tetapi tidak cukup berolahraga, Anda mungkin masih memiliki kolesterol tinggi. Berolahraga sekitar 30 menit per hari (atau 150 menit per minggu) dapat membantu meningkatkan kolesterol HDL (baik) dan menurunkan kolesterol LDL (jahat).
Lihat Juga: Turunkan Kolestorel dalam 14 Hari, Tantangan untuk Cegah Penyakit Jantung dan Kardiovaskular
(tsa)