Mengenal Pati Resisten yang Dapat Menurunkan Kadar Kolesterol dan Gula Darah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pati resisten diyakini dapat menurunkan kadar kolesterol dan gula darah. Itu sebabnya, banyak orang lantas menambahkan zat ini ke dalam makanan mereka karena bermanfaat buat kesehatan.
Pati resisten sendiri merupakan jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna di usus kecil. Sebaliknya, zat tersebut berfermentasi di usus besar dan menjadi makanan bagi bakteri baik di usus kita.
Sementara karbohidrat adalah nutrisi yang penting untuk memberikan energi pada tubuh dalam bentuk glukosa. Karbohidrat ada yang sederhana, ada pula yang kompleks.
Mengutip situs WebMD, Jumat (11/8/2023), karbohidrat diketahui memiliki struktur kimia yang sederhana. Tubuh kita tidak membutuhkan banyak energi untuk memecah jenis karbohidrat ini menjadi glukosa. Karbohidrat sederhana biasanya terdapat dalam makanan yang "tidak sehat" seperti permen, roti putih, dan nasi putih.
Nah, pati resisten adalah salah satu jenis karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks memiliki struktur kimia yang kompleks, sehingga tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk mencernanya.
Pati resisten umumnya lebih sehat dan bergizi. Nutrisi tersebut terdapat dalam makanan di antaranya beras merah, kacang polong, roti gandum, biji gandum, kacang mete, kacang-kacangan, pisang raja atau pisang hijau, gandum, dan kentang.
Tidak seperti jenis karbohidrat lain, sistem pencernaan kita tidak dapat memecah pati resisten menjadi energi. Sebaliknya, bakteri yang sehat di usus kita selalu memakannya.
Pati resisten hanya memiliki 2,5 kalori per gram. Sedangkan pati biasa mengandung 4 kalori per gram.
Semakin banyak bakteri baik di dalam usus, tentu akan meningkatkan kesehatan usus kita secara keseluruhan. Kita juga akan terhindar dari sembelit, memiliki kadar kolesterol lebih rendah, dan meminimalisir risiko mengidap kanker usus besar.
Pati resisten sendiri merupakan jenis karbohidrat yang tidak dapat dicerna di usus kecil. Sebaliknya, zat tersebut berfermentasi di usus besar dan menjadi makanan bagi bakteri baik di usus kita.
Sementara karbohidrat adalah nutrisi yang penting untuk memberikan energi pada tubuh dalam bentuk glukosa. Karbohidrat ada yang sederhana, ada pula yang kompleks.
Mengutip situs WebMD, Jumat (11/8/2023), karbohidrat diketahui memiliki struktur kimia yang sederhana. Tubuh kita tidak membutuhkan banyak energi untuk memecah jenis karbohidrat ini menjadi glukosa. Karbohidrat sederhana biasanya terdapat dalam makanan yang "tidak sehat" seperti permen, roti putih, dan nasi putih.
Nah, pati resisten adalah salah satu jenis karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks memiliki struktur kimia yang kompleks, sehingga tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk mencernanya.
Pati resisten umumnya lebih sehat dan bergizi. Nutrisi tersebut terdapat dalam makanan di antaranya beras merah, kacang polong, roti gandum, biji gandum, kacang mete, kacang-kacangan, pisang raja atau pisang hijau, gandum, dan kentang.
Tidak seperti jenis karbohidrat lain, sistem pencernaan kita tidak dapat memecah pati resisten menjadi energi. Sebaliknya, bakteri yang sehat di usus kita selalu memakannya.
Pati resisten hanya memiliki 2,5 kalori per gram. Sedangkan pati biasa mengandung 4 kalori per gram.
Empat Jenis Pati Resisten
1. Tipe 1
Pati tipe 1 ditemukan pada biji dan biji-bijian yang digiling sebagian, serta di beberapa makanan bertepung padat. Jenis pati ini menempel di dalam dinding sel berserat dari biji atau biji-bijian. Jadi itu tidak dapat dicerna kecuali jika digiling atau digiling.2. Tipe 2
Tipe ini ditemukan dalam makanan seperti pisang mentah atau kentang mentah. Pati tipe 2 tidak dapat dicerna karena padat, yang membuat enzim pencernaan sulit untuk memecahnya.3. Tipe 3
Pati tipe ini ditemukan pada makanan yang telah dimasak dan didinginkan, seperti kentang. Proses pendinginan mengubah beberapa pati menjadi pati resisten.4. Tipe 4
Jenis pati ini dimodifikasi secara kimiawi dan biasanya ditemukan pada roti dan kue.Manfaat Pati Resisten
1. Meningkatkan Kesehatan Usus
Pati normal terurai menjadi glukosa saat dicerna. Sementara pati resisten tidak akan rusak dan difermentasi di usus besar sebagai makanan untuk bakteri baik.Semakin banyak bakteri baik di dalam usus, tentu akan meningkatkan kesehatan usus kita secara keseluruhan. Kita juga akan terhindar dari sembelit, memiliki kadar kolesterol lebih rendah, dan meminimalisir risiko mengidap kanker usus besar.
2. Meningkatkan Sensitivitas Insulin
Pati resisten dapat meningkatkan kemampuan tubuh untuk merespons insulin. Semakin tinggi sensitivitas insulin, semakin baik tubuh kita dalam menangani gula darah tinggi. Ini berarti Anda akan memiliki peluang lebih rendah untuk terkena diabetes tipe 2, penyakit alzheimer, dan jantung.3. Membuat Kenyang Lebih Lama
Karena pati resisten lebih sulit dicerna, tubuh akan menggunakan lebih banyak energi untuk mencoba memecahnya. Dengan begitu Anda tidak akan cepat lapar, yang artinya jumlah kalori yang Anda asup pun akan sedikit. Hal ini tentu akan membantu Anda untuk bisa menurunkan berat badan.4. Meringankan Sembelit
Pati resisten dapat membantu melonggarkan feses dan meredakan sembelit. Mengurangi sembelit bisa membantu menghindarkan kita dari masalah seperti wasir.(tsa)