Pelantikan Pengurus PDSI 38 Provinsi Digelar di Vinski Tower
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasca disahkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, Pengurus Pusat Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) melantik pengurus provinsi, serta meresmikan berbagai lembaga pada Senin, 14 Agustus 2023 di Vinski Tower, Jakarta.
Pelantikan ini dipimpin oleh ketua umum PDSI Brigjen TNI (Purn) dr. Jajang Edi Priyatno, Sp.B, MARS. Vinski Tower disebut markas besar atau hedquarters karena juga sebagai markas besar World Council for Preventive, Regenerative and Anti-aging Medicine (WOCPM) yang berpusat di Paris serta Markas Besar World Council of Stem Cell (WOCS) Geneva, Switzerland.
Presiden WOCPM & WOCS dan Waketum PDSI yang juga sekaligus tuan rumah pelantikan yaitu Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD membuka acara dengan memberikan kata sambutan berupa ucapan selamat kepada para dokter yang akan dilantik.
Prof. Deby juga menyambut hangat kehadiran Letjen TNI (Purn) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) yang merupakan Dewan Pembina PDSI yang mensupport lembaga penelitian dan lembaga beasiswa PDSI.
Prof. Deby sangat bangga karena PDSI yang baru berdiri dua tahun, namun sudah banyak bukti nyata dalam membuat perubahan baik bagi kedokteran di Indonesia. Dalam pidatonya, Prof. Deby mengatakan sesuai dengan visi misi, PDSI akan menjadi pelopor reformasi kedokteran Indonesia yang menjunjung tinggi kesejawatan, serta berwawasan Indonesia untuk dunia demi meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
Prof. Deby juga mengatakan saat ini organisasi profesi sudah tidak tunggal sehingga segala monopoli yang dikeluhkan oleh banyak dokter selama ini sudah tidak ada lagi dan masa depan kesehatan Indonesia akan semakin cerah. Hal ini tentunya akan meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
Dalam pelantikan ini, pengurus dari 38 provinsi diharapkan dapat membina cabang di kabupaten atau kota yang juga sudah terbentuk di beberapa provinsi. Selain itu, PDSI juga meresmikan lembaga baru.
1. Lembaga Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa Kesehatan Indonesia yang memiliki kepemimpinan kolektif kolegial.
2. Lembaga Bantuan Hukum Tenaga Kesehatan yang diketuai oleh Dr. dr. Dollar, SH, MH, FIHFAA.
3. Lembaga Riset Kesehatan PDSI yang diketuai oleh Dr. Marhaen Hardjo, M.Biomed, PhD.
4. Lembaga Beasiswa Kedokteran PDSI yang diketuai oleh Mayjen TNI (Purn) dr. Daniel Tjen, Sp.S.
5. Koperasi PDSI yang diketuai dr. Muhammad Arif El Habibie, MSM, FIHFAA.
6. Lembaga Kerjasama Internasional PDSI yang diketuai oleh dr. Natasha Cinta Vinski, MBA.
7. Junior Doctors Network yang diketuai Dr. dr. Dahlan Gunawan, Sp.KKLP, MH, MM, FIHFAA.
Ketujuh lembaga ini sesuai dengan misi PDSI, yaitu mensejahterakan anggota, meningkatkan
taraf kesehatan masyarakat, serta membawa dunia kesehatan Indonesia ke level internasional.
Sebelumnya, PDSI juga sudah membentuk beberapa perhimpunan spesialis dan beberapa dewan terkait pasca deklarasi pendirian PDSI pada 2022. Sesuai dengan visinya sebagai reformator dunia kesehatan Indonesia, perkumpulan ini telah berhasil mengadvokasi pemerintah dan DPR untuk membuat dan mensahkan UU Kesehatan yang baru.
Perlu dicatat bahwa PDSI juga telah aktif dalam berbagai kegiatan sosial, penelitian, dan pembelaan hukum sejawatnya. Agenda ke depannya, PDSI akan melakukan konas kedua yang akan berlangsung di area Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bali yang diresmikan oleh Presiden Jokowi. Di mana beliau sejak awal dikenal sangat mendukung Undang-undang Omnimbuslaw Kesehatan.
Pelantikan ini dipimpin oleh ketua umum PDSI Brigjen TNI (Purn) dr. Jajang Edi Priyatno, Sp.B, MARS. Vinski Tower disebut markas besar atau hedquarters karena juga sebagai markas besar World Council for Preventive, Regenerative and Anti-aging Medicine (WOCPM) yang berpusat di Paris serta Markas Besar World Council of Stem Cell (WOCS) Geneva, Switzerland.
Presiden WOCPM & WOCS dan Waketum PDSI yang juga sekaligus tuan rumah pelantikan yaitu Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD membuka acara dengan memberikan kata sambutan berupa ucapan selamat kepada para dokter yang akan dilantik.
Prof. Deby juga menyambut hangat kehadiran Letjen TNI (Purn) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) yang merupakan Dewan Pembina PDSI yang mensupport lembaga penelitian dan lembaga beasiswa PDSI.
Baca Juga
Prof. Deby sangat bangga karena PDSI yang baru berdiri dua tahun, namun sudah banyak bukti nyata dalam membuat perubahan baik bagi kedokteran di Indonesia. Dalam pidatonya, Prof. Deby mengatakan sesuai dengan visi misi, PDSI akan menjadi pelopor reformasi kedokteran Indonesia yang menjunjung tinggi kesejawatan, serta berwawasan Indonesia untuk dunia demi meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
Prof. Deby juga mengatakan saat ini organisasi profesi sudah tidak tunggal sehingga segala monopoli yang dikeluhkan oleh banyak dokter selama ini sudah tidak ada lagi dan masa depan kesehatan Indonesia akan semakin cerah. Hal ini tentunya akan meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.
Dalam pelantikan ini, pengurus dari 38 provinsi diharapkan dapat membina cabang di kabupaten atau kota yang juga sudah terbentuk di beberapa provinsi. Selain itu, PDSI juga meresmikan lembaga baru.
1. Lembaga Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa Kesehatan Indonesia yang memiliki kepemimpinan kolektif kolegial.
2. Lembaga Bantuan Hukum Tenaga Kesehatan yang diketuai oleh Dr. dr. Dollar, SH, MH, FIHFAA.
3. Lembaga Riset Kesehatan PDSI yang diketuai oleh Dr. Marhaen Hardjo, M.Biomed, PhD.
4. Lembaga Beasiswa Kedokteran PDSI yang diketuai oleh Mayjen TNI (Purn) dr. Daniel Tjen, Sp.S.
5. Koperasi PDSI yang diketuai dr. Muhammad Arif El Habibie, MSM, FIHFAA.
6. Lembaga Kerjasama Internasional PDSI yang diketuai oleh dr. Natasha Cinta Vinski, MBA.
7. Junior Doctors Network yang diketuai Dr. dr. Dahlan Gunawan, Sp.KKLP, MH, MM, FIHFAA.
Ketujuh lembaga ini sesuai dengan misi PDSI, yaitu mensejahterakan anggota, meningkatkan
taraf kesehatan masyarakat, serta membawa dunia kesehatan Indonesia ke level internasional.
Sebelumnya, PDSI juga sudah membentuk beberapa perhimpunan spesialis dan beberapa dewan terkait pasca deklarasi pendirian PDSI pada 2022. Sesuai dengan visinya sebagai reformator dunia kesehatan Indonesia, perkumpulan ini telah berhasil mengadvokasi pemerintah dan DPR untuk membuat dan mensahkan UU Kesehatan yang baru.
Perlu dicatat bahwa PDSI juga telah aktif dalam berbagai kegiatan sosial, penelitian, dan pembelaan hukum sejawatnya. Agenda ke depannya, PDSI akan melakukan konas kedua yang akan berlangsung di area Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bali yang diresmikan oleh Presiden Jokowi. Di mana beliau sejak awal dikenal sangat mendukung Undang-undang Omnimbuslaw Kesehatan.
(dra)