Balai Besar TNGGP: Aplikasi SIAP GEPANG Berikan Pengalaman Pendakian Gunung Gede Pangrango Semakin Nyaman
loading...
A
A
A
BOGOR - Kegiatan pendakian gunung, kini sudah menjadi tren oleh banyak kalangan. Tak hanya generasi milenial atau gen Z, generasi baby boomers juga termasuk yang banyak menggemari kegiatan pendakian atau trekking ini.
Terlebih Indonesia memiliki banyak pegunungan dengan keindahan alam yang sangat memukau, sehingga bisa menjadi destinasi wisata pendakian yang sangat digemari oleh banyak kalangan. Maka tak heran, kegiatan pendakian tak pernah sepi peminat, baik itu saat weekday maupun weekend selalu ramai pengunjung.
Dari sekian banyak gunung yang bisa menjadi tempat pendakian, Gunung Gede Pangrango adalah salah satu yang menjadi favorit bagi para pendaki. Selain menawarkan keindahan alam Jawa Barat, lokasi Gunung Gede Pangrango relatif dekat dari Kota Jakarta, sehingga gunung yang berada di tiga wilayah kabupaten ini (Kabupaten Bogor, Sukabumi, dan Cianjur.
Seperti dikutip dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang menyebutkan bahwa setiap tahunnya Gunung Gede Pangrango atau Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) yang dikelola Balai Besar TNGGP menerima kunjungan warrad sekitar 160 ribu per-tahunnya
Seiring semakin tingginya animo masyarakat melakukan kegiatan pendakian gunung, pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terus berbenah untuk memberikan fasilitas yang terbaik, mulai dari jalur pendakian yang semakin tertata dan lengkap dengan adanya rambu-rambu pendakian hingga aplikasi sistem booking pendakian.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sapto Aji Prabowo menyampaikan, pihaknya terus memberikan yang terbaik untuk para wisatawan yang ingin melakukan kegiatan pendakian, sehingga tak perlu lagi khawatir tidak dapat kuota karena ramainya pengunjung yang ingin mendaki.
“Beberapa waktu lalu, Balai Besar TNGGP telah melakukan soft launching aplikasi sistem booking bernama Siap Gepang. Aplikasi sistem booking ini tentu sangat memudahkan para pendaki untuk melakukan booking jadwal pendakian sesuai tanggal yang kalian tentukan”, ucap Sapto saat soft lauching aplikasi Siap Gepang beberapa waktu lalu.
Sapto menambahkan, aplikasi Siap Gepang ini mengatur teknis pemesanan tiket untuk pendakian, sekaligus terdapat fitur yang berkaitan dengan pra-syarat, peraturan, hingga larangan dan sanksi bagi para pendaki Gunung Gede Pangrango.
“Melalui aplikasi ini, para pendaki juga wajib melakukan ceklis barang bawaan yang berpotensi akan menghasilkan sampah, sehingga para pendaki memiliki kewajiban kembali untuk membawa sampah tersebut turun kembali sesuai dengan ceklis barang bawaan”, ucapnya.
Lanjutnya, tak hanya itu aplikasi Siap Gepang ini juga dapat memberikan notifikasi bagi pendaki yang telah di-blacklist, karena tidak mengikuti peraturan yang ada. Karena itu, kami menghimbau kepada para pendaki untuk selalu menaati peraturan yang ada.
Seperti diketahui, kuota pendakian di kawasan konservasi dibatasi hanya 900 orang per-hari yang dapat diakses melalui tiga pintu masuk, yakni Pos Cibodas, Pos Gunung Putri, dan Pos Salabintana Sukabumi.
Untuk biaya tiket masuknya pun ada dua kategori, khusus weekday dikenakan biaya sebesar Rp 29.000,- dan untuk weekend dikenakan biaya Rp 34.000,-/. “Semoga dengan hadirnya aplikasi Siap Gepang ini akan memudahkan kalian saat booking pendakian sesuai jadwal dan jadilah pendaki yang cerdas”, ucap Sapto beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, selain wisata pendakian Gunung Gede Pangrango, saat ini sedang dikembangkan destinasi wisata baru, Lido Nature Park yang dikembangkan atas kerjasama antara MNC Land dengan pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Destinasi baru ini masih berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
Terlebih Indonesia memiliki banyak pegunungan dengan keindahan alam yang sangat memukau, sehingga bisa menjadi destinasi wisata pendakian yang sangat digemari oleh banyak kalangan. Maka tak heran, kegiatan pendakian tak pernah sepi peminat, baik itu saat weekday maupun weekend selalu ramai pengunjung.
Dari sekian banyak gunung yang bisa menjadi tempat pendakian, Gunung Gede Pangrango adalah salah satu yang menjadi favorit bagi para pendaki. Selain menawarkan keindahan alam Jawa Barat, lokasi Gunung Gede Pangrango relatif dekat dari Kota Jakarta, sehingga gunung yang berada di tiga wilayah kabupaten ini (Kabupaten Bogor, Sukabumi, dan Cianjur.
Seperti dikutip dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yang menyebutkan bahwa setiap tahunnya Gunung Gede Pangrango atau Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) yang dikelola Balai Besar TNGGP menerima kunjungan warrad sekitar 160 ribu per-tahunnya
Seiring semakin tingginya animo masyarakat melakukan kegiatan pendakian gunung, pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango terus berbenah untuk memberikan fasilitas yang terbaik, mulai dari jalur pendakian yang semakin tertata dan lengkap dengan adanya rambu-rambu pendakian hingga aplikasi sistem booking pendakian.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Sapto Aji Prabowo menyampaikan, pihaknya terus memberikan yang terbaik untuk para wisatawan yang ingin melakukan kegiatan pendakian, sehingga tak perlu lagi khawatir tidak dapat kuota karena ramainya pengunjung yang ingin mendaki.
“Beberapa waktu lalu, Balai Besar TNGGP telah melakukan soft launching aplikasi sistem booking bernama Siap Gepang. Aplikasi sistem booking ini tentu sangat memudahkan para pendaki untuk melakukan booking jadwal pendakian sesuai tanggal yang kalian tentukan”, ucap Sapto saat soft lauching aplikasi Siap Gepang beberapa waktu lalu.
Sapto menambahkan, aplikasi Siap Gepang ini mengatur teknis pemesanan tiket untuk pendakian, sekaligus terdapat fitur yang berkaitan dengan pra-syarat, peraturan, hingga larangan dan sanksi bagi para pendaki Gunung Gede Pangrango.
“Melalui aplikasi ini, para pendaki juga wajib melakukan ceklis barang bawaan yang berpotensi akan menghasilkan sampah, sehingga para pendaki memiliki kewajiban kembali untuk membawa sampah tersebut turun kembali sesuai dengan ceklis barang bawaan”, ucapnya.
Lanjutnya, tak hanya itu aplikasi Siap Gepang ini juga dapat memberikan notifikasi bagi pendaki yang telah di-blacklist, karena tidak mengikuti peraturan yang ada. Karena itu, kami menghimbau kepada para pendaki untuk selalu menaati peraturan yang ada.
Seperti diketahui, kuota pendakian di kawasan konservasi dibatasi hanya 900 orang per-hari yang dapat diakses melalui tiga pintu masuk, yakni Pos Cibodas, Pos Gunung Putri, dan Pos Salabintana Sukabumi.
Untuk biaya tiket masuknya pun ada dua kategori, khusus weekday dikenakan biaya sebesar Rp 29.000,- dan untuk weekend dikenakan biaya Rp 34.000,-/. “Semoga dengan hadirnya aplikasi Siap Gepang ini akan memudahkan kalian saat booking pendakian sesuai jadwal dan jadilah pendaki yang cerdas”, ucap Sapto beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, selain wisata pendakian Gunung Gede Pangrango, saat ini sedang dikembangkan destinasi wisata baru, Lido Nature Park yang dikembangkan atas kerjasama antara MNC Land dengan pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Destinasi baru ini masih berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.
(dra)