Tidur Mengorok Tiap Malam Bisa Berbahaya bagi Kesehatan, Begini Cara Penanganannya

Sabtu, 11 November 2023 - 03:03 WIB
loading...
Tidur Mengorok Tiap Malam Bisa Berbahaya bagi Kesehatan, Begini Cara Penanganannya
Mendengkur dapat terjadi karena adanya penyempitan pada saluran pernapasan atas sewaktu tidur yang dapat menyebabkan henti napas (obstructive sleep apnea/OSA). Foto Ilustrasi/iStock
A A A
BANGKA - Mendengkur dapat terjadi karena adanya penyempitan pada saluran pernapasan atas sewaktu tidur yang dapat menyebabkan henti napas (obstructive sleep apnea/OSA) saat kita terlelap. Henti napas saat tidur dapat berlangsung lebih kurang 10 detik.

Menurut Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher dr. Roni Januardi Sp.THTBKL, tidur mendengkur perlu diwaspadai apabila dialami setiap kali tidur dan merupakan salah satu gangguan pernapasan yang dapat membuat orang tidak bisa bernapas ketika tidur. Kondisi ini tentu sangat berbahaya.

"Hal ini merupakan masalah yang cukup serius karena dapat meningkatkan kadar karbondioksida dan menyebabkan organ-organ kekurangan oksigen selama tidur," kata dr. Roni Januardi dalam acara edukasi kesehatan yang digelar Siloam Hospitals Bangka belum lama ini.

Menurut dr. Roni Januardi, tidur mendengkur dapat dialami oleh siapa saja. Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko mengalami hal tersebut yaitu orang gemuk yang memiliki body mass index (BMI) lebih dari 25-30, lingkar leher yang lebih dari 40 cm, bertambahnya usia, laki-laki, terdapat kelainan struktur anatomi saluran pernapasan atas perokok, pengguna obat tidur, peminum alkohol, serta pada orang yang mengalami kelainanan anatomis rahang.

Sedangkan pada anak-anak, tidur mendengkur sering diakibatkan oleh pembesaran atau pembengkakan adenoid dan tonsil (amandel).

Penderita OSA sering kali mengalami gasping atau tersedak dan terbangun malam hari yang berakibat tidur tidak pulas.

Gangguan tidur akibat OSA, terang dr. Roni, mengakibatkan penurunan kualitas hidup berupa rasa mengantuk sepanjang hari, konsentrasi yang menurun, rasa lelah dan lesu, sakit kepala, gelisah, hambatan dalam prestasi belajar atau bekerja, dan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis sehingga muncullah penyakit jantung, penyakit metabolik seperti diabetes melitus, ataupun stroke. Bahkan OSA juga dapat mengakibatkan penurunan sex ability.

Pertolongan pertama pada 'pasien' mendengkur adalah memperbaiki jalan napas dengan cara mengubah posisi tidur atau positioning dan segera periksakan diri guna mengetahui penyebab mengorok itu agar dapat dicari cara penanganannya yang tepat.

Untuk mencegah OSA, ujar dr. Roni, maka terapkanlah gaya hidup sehat, makan makanan bergizi seimbang, serta berolahraga teratur 30 menit per hari.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1513 seconds (0.1#10.140)