10 Makanan yang Berubah Jadi Racun Jika Dipanaskan Kembali
loading...
A
A
A
Lobak biasanya digunakan dalam pembuatan sup. Karena juga mengandung nitrat, jika dipanaskan kembali dapat menjadi racun.
Foto/Getty Images
Jamur kaya akan protein. Mereka harus dikonsumsi pada hari yang sama saat dimasak. Karena diperkaya dengan protein, strukturnya berubah saat dipanaskan kembali, yang dapat berbahaya bagi kesehatan. Saat Anda makan jamur yang dipanaskan kembali, berisiko mengalami masalah pencernaan dan bahkan masalah jantung yang serius.
Foto/Getty Images
Bit sama seperti bayam. Mereka mengandung nitrat dalam jumlah tinggi yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan setelah diubah menjadi nitrit setelah dipanaskan kembali.
Foto/Getty Images
Seledri memiliki kandungan nitrat yang tinggi sehingga bisa menjadi racun jika dipanaskan kembali. Nitrat berubah menjadi nitrit setelah dipanaskan kembali. Terlalu banyak nitrit yang masuk ke dalam tubuh akan meningkatkan risiko methemoglobinemia. Ini adalah suatu kondisi di mana nitrit dalam darah berinteraksi dengan hemoglobin dan zat besi, membuatnya tidak mampu membawa oksigen ke sel-sel. Komplikasi dapat berupa kejang atau bahkan kematian.
8. Jamur
Foto/Getty Images
Jamur kaya akan protein. Mereka harus dikonsumsi pada hari yang sama saat dimasak. Karena diperkaya dengan protein, strukturnya berubah saat dipanaskan kembali, yang dapat berbahaya bagi kesehatan. Saat Anda makan jamur yang dipanaskan kembali, berisiko mengalami masalah pencernaan dan bahkan masalah jantung yang serius.
9. Bit
Foto/Getty Images
Bit sama seperti bayam. Mereka mengandung nitrat dalam jumlah tinggi yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan setelah diubah menjadi nitrit setelah dipanaskan kembali.
10. Seledri
Foto/Getty Images
Seledri memiliki kandungan nitrat yang tinggi sehingga bisa menjadi racun jika dipanaskan kembali. Nitrat berubah menjadi nitrit setelah dipanaskan kembali. Terlalu banyak nitrit yang masuk ke dalam tubuh akan meningkatkan risiko methemoglobinemia. Ini adalah suatu kondisi di mana nitrit dalam darah berinteraksi dengan hemoglobin dan zat besi, membuatnya tidak mampu membawa oksigen ke sel-sel. Komplikasi dapat berupa kejang atau bahkan kematian.
(dra)