Profil Mahmoud Darwish, Penyair Palestina yang Selalu Menentang Keberadaan Israel
loading...
A
A
A
Karya awal Mahmoud Darwish tercipta di tahun 1960-an dan 1970-an. Mencerminkan ketidakbahagiaan dengan pendudukan Israel di tanah kelahirannya.
Kini Darwish dikenal sebagai penulis lebih dari 30 buku puisi dan delapan buku prosa. Dia juga sempat memperoleh Penghargaan Kebebasan Budaya Lannan dari Yayasan Lannan, Hadiah Perdamaian Lenin, dan Medali Knight of Arts dan Belles Lettres dari Prancis.
Dalam kisah romansanya sendiri, Darwish disebutkan pernah menjalin kasih dengan seorang gadis Israel. Namun, hal tersebut sempat disembunyikannya dalam waktu yang cukup lama.
Itu disebabkan oleh kondisi yang tak memungkinkan untuk mereka berdua bisa bersatu di tanah yang penuh dengan konflik. Terlebih, Darwish telah dianggap sebagai salah satu pejuang kebebasan Palestina.
Kini Darwish dikenal sebagai penulis lebih dari 30 buku puisi dan delapan buku prosa. Dia juga sempat memperoleh Penghargaan Kebebasan Budaya Lannan dari Yayasan Lannan, Hadiah Perdamaian Lenin, dan Medali Knight of Arts dan Belles Lettres dari Prancis.
Dalam kisah romansanya sendiri, Darwish disebutkan pernah menjalin kasih dengan seorang gadis Israel. Namun, hal tersebut sempat disembunyikannya dalam waktu yang cukup lama.
Itu disebabkan oleh kondisi yang tak memungkinkan untuk mereka berdua bisa bersatu di tanah yang penuh dengan konflik. Terlebih, Darwish telah dianggap sebagai salah satu pejuang kebebasan Palestina.
(tsa)