Lewat Mural, Pacific Paint Percantik Kota Tual

Sabtu, 27 Januari 2018 - 17:06 WIB
Lewat Mural, Pacific Paint Percantik Kota Tual
Lewat Mural, Pacific Paint Percantik Kota Tual
A A A
LANGGUR - Kota Tual memang belum sepopuler tempat wisata seperti Bali, Yogyakarta, atau Pulau Komodo, tetapi memiliki potensi cukup besar. Kampung Merah Putih misalnya. Tempat ini begitu indah dan berlum tergali.

Potensi besar yang dimiliki kampung itu tidak luput dari perhatian Pacific Paint. Dengan semangat ingin ikut membangun bangsa, mereka memutuskan untuk ambil bagian guna memperindah kampung yang berada di pesisir pantai itu.

"Ada potensi luar biasa di daerah Tual. Kami berpikir bagaimana memberikan kontribusi kepada masyarakat ataupun negara. Melakukan suatu program, di mana program itu membantu pemerintah. Kami meminta peran aktif dari masyarakat setempat yang didukung pemerintah setempat," kata Direktur Pacific Paint Suryanto Tjokrosantoso saat temu media di Hotel Grand Vilia, Jalan Telaver, Langgur, Maluku.

Untuk memberdayakan potensi yang ada di daerah itu, Pacific Paint menggendeng seniman untuk membuat mural di daerah itu. Dengan mempercantik daerah tersebut, diharapkan semakin memiliki daya tarik para wisatawan.

"Ini adalah titik awal. Mungkin jadi destinasi wisata. Ketika jadi destinasi, orang akan datang. Pada saat itu terjadi, masyarakat akan semakin hidup. Ketika masyarakat hidup, saya yakin akan mampu menjaga," jelas dia.

Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Tual Adam Rahayan menyambut baik program dari pihak swasta. Program tersebut selaras dengan program yang dimiliki pemerintah setempat, yakni Kota Tanpa Kumuh atau KOTAKU.

Ke depan, pihaknya akan terus melakukan pembenahan, guna terwujudnya Tual sebagai daerah yang sejajar dengan daerah lain, sekaligus bisa menarik minat para wisatawan, baik domestik maupun asing.

"(setelah mural, akan ada) program kelanjutan, nanti ada biaya pemeliharaan. Tentu secara teknis kita pikirkan, kita agendakan. Kita terus ikhitiar," ujarnya.

"Dari sisi ekonomis, kita harap masyarakat di situ 1, 2 tahun ke depan ekonomi sudah tumbuh. Karena reklamasi pantai, konser-konser kita buat di situ, tugu di situ, orang main ski di situ," lanjut dia.

Sementara, dalam pelaksanaan pembuatan mural dibagi ke dalam 4 tema. Kei Punya Cerita, Beta Indonesia, adalah 2 tema mural yang kental dengan nilai-nilai lokal. Selain itu, ada juga tema Bhineka Tunggal Ika, dan konsep Nasionalis untuk tema yang lebih global.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5516 seconds (0.1#10.140)