Siti Atikoh Soroti Pedihnya TKW Tinggalkan Anak, Inginkan Lowongan Kerja Ramah Perempuan

Selasa, 19 Desember 2023 - 20:57 WIB
loading...
Siti Atikoh Soroti Pedihnya...
Siti Atikoh menyoroti pedihnya perempuan yang menjadi tenaga kerja indonesia (TKI) sehingga harus meninggalkan anak-anak mereka. Foto/MPI/Devi Ari Rahmadhani
A A A
TRENGGALEK - Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, menyoroti pedihnya perempuan yang menjadi tenaga kerja indonesia (TKI) sehingga harus meninggalkan anak-anak mereka.

Perhatian tersebut diungkapkan oleh Atikoh melalui talkshow Curhat Perempuan di Pasar Pon, Trenggalek, Jawa Timur, yang dihadiri ribuan orang pada Senin (18/12/2023).

Pembicaraan tersebut dimulai dari curhatan seorang perempuan yang mengatakan kalau di Trenggalek masih banyak perempuan yang menjadi TKI hingga harus berkorban meninggalkan anak-anak mereka.



Siti Atikoh mengungkapkan, ada berbagai alasan yang mendasari seorang perempuan bekerja ke luar negeri. Pertama yakni perempuan yang bekerja menjadi tenaga ahli di lembaga formal seperti perusahaan asing. Siti Atikoh mengungkapkan hal tersebut tidak masalah.

Walaupun demikian, ada pula perempuan yang bekerja di sektor informal seperti menjadi asisten rumah tangga. Perempuan yang memilih untuk melakukan pekerjaan ini biasanya karena melihat tetangganya bisa menjadi orang sukses yang membeli sawah. Dengan demikian banyak perempuan yang menaruh harapan tinggi untuk memperbaiki nasib lewat pekerjaan sebagai TKI.

“Mereka juga menginginkan harapan itu di sana,” kata Siti Atikoh.

Namun, hal ini membuat para perempuan harus berkorban meninggalkan anak-anak mereka. Keadaan ini membuat pendidikan anak diurus oleh figur lain seperti nenek, kakek, paman, bibi, atau anggota keluarga lain. Walaupun demikian, hal tersebut tidak akan terasa lengkap.

"Tentu tidak selengkap apabila sama orang tua kandungnya," ujar Atikoh.



Agar perempuan yang merupakan madrasah pertama anak-anak bisa memberikan pendidikan yang maksimal untuk buah hatinya, Siti Atikoh menyatakan jumlah TKI perlu ditekan. Salah satu caranya dengan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya.

“Tentu harus di sini, di Indonesia, membuka lapangan kerja seluas-luasnya, terutama yang ramah perempuan,” kata Atikoh.

Siti Atikoh menyebut, Ganjar-Mahfud akan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Namun hal tersebut harus diiringi dengan kompetensi masyarakat.

“Itu rencananya membuka lapangan kerja seluas-luasnya sekitar 17 juta. Tetapi SDM kita juga harus siap agar nanti bisa berkompetisi dan produktif,” pungkas Atikoh.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1857 seconds (0.1#10.140)