Apresiasi Pahlawan Seni dan Olahraga, Yayasan Pimpinan Tantowi Yahya Serahkan Donasi

Selasa, 16 Januari 2024 - 11:18 WIB
loading...
Apresiasi Pahlawan Seni dan Olahraga, Yayasan Pimpinan Tantowi Yahya Serahkan Donasi
Sejumlah pahlawan seni dan olahraga mendapat santunan dari Lelang Lukisan Amal Bhinneka Tunggal Ika oleh Yayasan United In Diversity Foundation.
A A A
Sukses melakukan penggalangan dana dari Lelang Lukisan Amal Bhinneka Tunggal Ika, Yayasan Upaya Indonesia Damai atau dikenal dengan United In Diversity Foundation (UID) bekerja sama dengan Yayasan Bunga Bali dan Sanggar Ring Luwur Akasa menyerahkan donasi sebesar Rp2 Miliar kepada pahlawan seni dan olahraga yang telah mengharumkan nama Indonesia di UID Learning Hub Jakarta, pada Selasa, 16 Januari 2024.

Untuk tahap pertama dari aksi sosial ini menyalurkan Rp600 juta kepada enam pahlawan seni dan olahraga, diantaranya H. Ukat (Seniman Musik Dangdut), Sukardi (Seniman Musik Keroncong), Budiman (Atlet Sepak Bola), Mardi Lestari (Atlet Pelari), Putu Wijaya (Sastrawan), Emie Djohan (Penyanyi & Aktris Indonesia).

Dalam sambutannya, Tantowi Yahya, Presiden UID mengatakan bahwa donasi ini merupakan wujud apresiasi atas jasa para atlet dan seniman Indonesia yang telah mengharumkan nama bangsa.

“Dukungan finansial ini bukan hanya sekedar donasi, tetapi sebuah bentuk terima kasih atas dedikasi dan prestasi yang tak terhitung jumlahnya dari para pahlawan seni dan olahraga. Bersama-sama, kita memberikan cahaya baru bagi mereka yang telah mengharumkan nama Indonesia dengan karya dan prestasinya,"ujar Tantowi Yahya dalam acara penyerahan donasi di kantor UID kawasan Hayam Wuruk, Jakarta Barat, Selasa (16/2).

Tantowi Yahya mengungkapkan sisa dana Rp1,2 miliar ini di masukan tabungan ketika ada usulan dari pihak bersangkutan akan jadi modal awal untuk yayasan juga antisipasi kebutuhan seperti ini makanya kami akan lakukan berbagai kegiatan akan banyak terkumpul kebanyakan dari kaum masyarakat filantropis dan begitu ada masukan akan kami masukan menjadi penerima manfaat.

Kakak kandung presenter kondang Helmi Yahya ini memgungkapkan bahwa Kegiatan ini gak mungkin berjalan tanpa dukungan organisasi yang ada Fesmi, Pappri, Wami merupakan contoh organisasi bergerak menghimpun penggiat musik keroncong belum dari teater, pelukis, pengrajin, perupa dan bidang olahraga makanya gunanya kerjasama menseriusi bidang ini untuk perhatikan kesejahteraan dari pejuang seni olahrga dan bidang lainnya.

Tantowi juga mengungkapkan dari kegiatan yang sudah dilakukan banyak hal yang menjadi bahan evaluasi salah satunya terkait faktor logistik dimana sebagian besar pelukis dari Bali membutuhkan transportasi untuk mengirim lukisan.

Dia mengaku pada penggalangan dana kemarin yang menjadi kendala itu logistik karena kebanyakan mayoritas karya lukisan seniman dari Bali makanya lumayan kendala di logistik pengiriman lukisan dan lainnya.

“Ke depan akan melelang barang seni milik musisi yang bernilai sejarah misal keyboard pertama Chandra Darusman ketika membuat lagu Pemuda atau keyboard Dwikki atau gitar melahirkan banyak lagu bisa juga lelang barang seni milik Ernie Djohan karena kalo diluar Negeri lirik lagu dengan not yang dibuat John lenon itu bernilai tinggi,” jelasnya.

Untuk proses kurasi bisa dilakukan dari berbagai pintu mulai dari pintu organisasi musik keroncong, jazz dan lainnya karena ini uang masyarakat kami gak bisa memutuskan sendiri jadi kita usulan masuk dari mana mana dari kteiteria yang ada kita putuskan pada dasarnya bukan uang kami tapi pakai uang masyarakat makanya harus bisa dipertanggung jawabkan pemakaiannya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1328 seconds (0.1#10.140)