Apa Itu Mata Kering selama Kehamilan? Ini Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Orang mungkin mengalami mata kering selama kehamilan karena fluktuasi kadar hormon. Perubahan hormon ini dapat memengaruhi produksi air mata dan mengurangi tingkat kelembapan pada mata sehingga menyebabkan kekeringan.
Tingkat keseluruhan mata kering lebih tinggi selama kehamilan. Namun, dokter belum sepenuhnya memahami penyebab fenomena ini. Hanya saja, perubahan hormonal membuat mata lebih sulit memproduksi cukup air mata.
Mata kering saat hamil memang terasa tidak nyaman, namun beberapa perawatan bisa membantu.
Dikutip medical news today, Anda perlu memerhatian gejala mata kering sehingga bisa ditangani segera. Adapun gejalanya:
mata yang terasa kering, gatal, atau tidak nyaman
merasa perlu untuk sering berkedip
kepekaan terhadap cahaya
mata berair
lendir kering atau cairan berserabut di sudut mata
mata merah
kesulitan memasang atau melepas lensa kontak, pada mereka yang memakainya
perubahan visi
sensasi mata terasa lelah atau murung
merasa seolah-olah ada sesuatu di mata
Wanita lebih mungkin mengalami mata kering dibandingkan pria, terutama ketika terjadi perubahan hormonal, seperti selama kehamilan atau menopause atau saat menggunakan beberapa bentuk alat kontrasepsi.
Laki-laki memiliki tingkat hormon yang lebih tinggi yang disebut androgen, termasuk testosteron. Hormon-hormon ini dapat melindungi mereka dari mata kering karena mendukung produksi air mata dari kelenjar lakrimal. Meskipun wanita juga memiliki hormon seks ini, kadarnya lebih rendah, yang mungkin menjelaskan mengapa mereka memiliki tingkat mata kering yang lebih tinggi dibandingkan pria.
Androgen saja tidak dapat menjelaskan penyebab mata kering selama kehamilan, karena hormon-hormon ini biasanya meningkat selama kehamilan. Misalnya, kadar testosteron meningkat sekitar 70% selama kehamilan.
Namun, kadar estradiol – hormon yang kadarnya lebih tinggi pada sebagian besar wanita – juga meningkat seiring kehamilan. Estradiol dapat melawan efek perlindungan androgen dengan menekan gen yang membantu produksi air mata. Tindakan ini mungkin menjelaskan mengapa lebih banyak orang mengalami mata kering seiring bertambahnya usia kehamilan.
Selain fluktuasi hormon, berbagai kondisi kesehatan dan faktor gaya hidup lainnya juga dapat menyebabkan mata kering. Oleh karena itu, orang harus menemui dokter untuk evaluasi. Penyebab potensial mata kering lainnya termasuk: alergi, kekurangan vitamin A, menghabiskan waktu lama menggunakan layar komputer atau ponsel, penyakit autoimun, seperti lupus.
Tingkat keseluruhan mata kering lebih tinggi selama kehamilan. Namun, dokter belum sepenuhnya memahami penyebab fenomena ini. Hanya saja, perubahan hormonal membuat mata lebih sulit memproduksi cukup air mata.
Mata kering saat hamil memang terasa tidak nyaman, namun beberapa perawatan bisa membantu.
Dikutip medical news today, Anda perlu memerhatian gejala mata kering sehingga bisa ditangani segera. Adapun gejalanya:
mata yang terasa kering, gatal, atau tidak nyaman
merasa perlu untuk sering berkedip
kepekaan terhadap cahaya
mata berair
lendir kering atau cairan berserabut di sudut mata
mata merah
kesulitan memasang atau melepas lensa kontak, pada mereka yang memakainya
perubahan visi
sensasi mata terasa lelah atau murung
merasa seolah-olah ada sesuatu di mata
Penyebab
Para peneliti belum sepenuhnya memahami mengapa ibu hamil sering mengalami mata kering, namun beberapa penelitian mendukung temuan tersebut. Pada studi 2019 yang melibatkan 134 ibu hamil di Nigeria menemukan bahwa mata kering mencapai puncaknya pada trimester ketiga, di mana tingkat terendah pada 6 minggu pascapersalinan.Wanita lebih mungkin mengalami mata kering dibandingkan pria, terutama ketika terjadi perubahan hormonal, seperti selama kehamilan atau menopause atau saat menggunakan beberapa bentuk alat kontrasepsi.
Laki-laki memiliki tingkat hormon yang lebih tinggi yang disebut androgen, termasuk testosteron. Hormon-hormon ini dapat melindungi mereka dari mata kering karena mendukung produksi air mata dari kelenjar lakrimal. Meskipun wanita juga memiliki hormon seks ini, kadarnya lebih rendah, yang mungkin menjelaskan mengapa mereka memiliki tingkat mata kering yang lebih tinggi dibandingkan pria.
Androgen saja tidak dapat menjelaskan penyebab mata kering selama kehamilan, karena hormon-hormon ini biasanya meningkat selama kehamilan. Misalnya, kadar testosteron meningkat sekitar 70% selama kehamilan.
Namun, kadar estradiol – hormon yang kadarnya lebih tinggi pada sebagian besar wanita – juga meningkat seiring kehamilan. Estradiol dapat melawan efek perlindungan androgen dengan menekan gen yang membantu produksi air mata. Tindakan ini mungkin menjelaskan mengapa lebih banyak orang mengalami mata kering seiring bertambahnya usia kehamilan.
Selain fluktuasi hormon, berbagai kondisi kesehatan dan faktor gaya hidup lainnya juga dapat menyebabkan mata kering. Oleh karena itu, orang harus menemui dokter untuk evaluasi. Penyebab potensial mata kering lainnya termasuk: alergi, kekurangan vitamin A, menghabiskan waktu lama menggunakan layar komputer atau ponsel, penyakit autoimun, seperti lupus.