Daging Merah dan Putih, Mana yang Mampu Melawan Kanker?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Daging putih dan merah menjadi pilihan dalam makanan. Kedua jenis daging ini sama-sama nikmat. Lalu, mana yang bisa melawan kanker?
Diketahui, daging putih memiliki sifat proteksi terhadap kanker. Hal itu berbanding terbalik dengan daging merah yang menjadi faktor risiko penyakit kanker. Hal itu diungkap Dokter Onkologi, dr. Ikhwan Rinaldi.
“Daging merah banyak lemaknya, kalau dikonsumsinya sering, bisa menyebabkan risiko kanker,” ujar Prof Ikhwan dalam acara World Cancer Day 2024, baru-baru ini.
Untuk itu, masyarakat disarankan untuk lebih banyak mengonsumsi daging putih, seperti ikan dan ayam.
“Pilih ayamnya juga harus benar, sebaiknya ayam kampung atau ayam pejantan. Sebab beberapa ayam ada yang pakai hormon. Terus pengolahannya juga harus benar,” ujar dia.
Daging putih, dikatakannya, bisa memproteksi kanker karena saat proses pengolahan proteinnya, daging putih tidak menyebabkan radikal bebas. Berbeda dengan daging merah yang menimbulkan radikal bebas dan dapat merusak tubuh.
“Apalagi pengolahan daging ada yang terlalu matang, ada yang dibakar, asam amino nitrit itu bisa menyebabkan radikal bebas dan menyebabkan kanker,” ucap dia.
Menurut Prof Ikhwan, baik daging putih maupun daging merah memiliki kandungan protein yang sama. Hanya saja daging merah memiliki zat besi lebih banyak dibanding daging putih.
“Tapi asupan zat besinya bisa diganti dengan buah atau sayuran. Kayak kangkung kan banyak zat besinya, buah bit juga,” tuturnya.
Untuk jumlah konsumsi daging putih, kata Prof Ikhwan, tidak ada takarannya. Berbeda dengan daging merah yang hanya boleh dikonsumsi setengah kilogram dalam seminggu.
Diketahui, daging putih memiliki sifat proteksi terhadap kanker. Hal itu berbanding terbalik dengan daging merah yang menjadi faktor risiko penyakit kanker. Hal itu diungkap Dokter Onkologi, dr. Ikhwan Rinaldi.
“Daging merah banyak lemaknya, kalau dikonsumsinya sering, bisa menyebabkan risiko kanker,” ujar Prof Ikhwan dalam acara World Cancer Day 2024, baru-baru ini.
Untuk itu, masyarakat disarankan untuk lebih banyak mengonsumsi daging putih, seperti ikan dan ayam.
“Pilih ayamnya juga harus benar, sebaiknya ayam kampung atau ayam pejantan. Sebab beberapa ayam ada yang pakai hormon. Terus pengolahannya juga harus benar,” ujar dia.
Daging putih, dikatakannya, bisa memproteksi kanker karena saat proses pengolahan proteinnya, daging putih tidak menyebabkan radikal bebas. Berbeda dengan daging merah yang menimbulkan radikal bebas dan dapat merusak tubuh.
“Apalagi pengolahan daging ada yang terlalu matang, ada yang dibakar, asam amino nitrit itu bisa menyebabkan radikal bebas dan menyebabkan kanker,” ucap dia.
Menurut Prof Ikhwan, baik daging putih maupun daging merah memiliki kandungan protein yang sama. Hanya saja daging merah memiliki zat besi lebih banyak dibanding daging putih.
“Tapi asupan zat besinya bisa diganti dengan buah atau sayuran. Kayak kangkung kan banyak zat besinya, buah bit juga,” tuturnya.
Untuk jumlah konsumsi daging putih, kata Prof Ikhwan, tidak ada takarannya. Berbeda dengan daging merah yang hanya boleh dikonsumsi setengah kilogram dalam seminggu.
(tdy)