Meraih Penghargaan Bintang Michelin, Chef Dominique tetap Kritis

Senin, 25 Juni 2018 - 14:10 WIB
Meraih Penghargaan Bintang Michelin, Chef Dominique tetap Kritis
Meraih Penghargaan Bintang Michelin, Chef Dominique tetap Kritis
A A A
SAAT Dominique Crenn dinobatkan sebagai Chef Wanita Terbaik Dunia 2016 dalam Daftar 50 Restoran Terbaik Dunia oleh San Pellegrino, dia merasa terhormat.

Namun juga marah. Mengapa? Dominique merasa penghargaan chef dengan label wanita di belakangnya tidak perlu dan tidak relevan. Menurut dia, kategori terpisah untuk perempuan hanya akan terkesan “melayani” perempuan di industri koki yang memang didominasi pria. “Mereka mengatakan bahwa ini agar perempuan bisa bersuara.

Padahal, kami telah memiliki suara. Kami sudah di sini,” sebut koki kelahiran Prancis, pada tahun 1965. “Ini adalah bodoh. Chef adalah chef ,” tegasnya, dikutip The Washington Post . Pada 2012 Dominique adalah koki wanita pertama di Amerika Serikat (AS) yang dianugerahi dua bintang Michelin untuk restorannya di San Francisco, Atelier Crenn.

Hanya 14 koki perem puan dari negara lain yang dianugerahi dua dan tiga bintang sebelum dia, termasuk Elena Arzak, untuk restorannya di San Sebastian, dan Clare Smyth dari Restaurant Gordan Ramsey di Inggris. Kemampuan memasaknya terus meningkat setiap tahun.

Dikutip Great Chefs Series, masih pada tahun 2016, Dominique menjadi nomine Best Chef West James Beard Awards. Pada bulan yang sama pula dia ikut dalam Chefís Table musim kedua yang diputar di Netflix .

Dia juga menjadi satu-satunya perempuan yang masuk menjadi dewan penasihat internasional dari Pusat Kuliner Basque baru yang prestisius, sebuah lembaga penelitian dan inovasi di Spanyol yang didanai oleh AB InBev, Siemens, dan perusahaan multinasional lainnya.

Pada 2015 Dominique juga masuk dalam daftar The Most Innovative Women in Food a nd Drink versi Fortune dan Food & Wine. Dikutip CNN, Dominique juga tercatat sebagai salah satu aktivis paling vokal di industri makanan. Dia mengambil peran sebagai lebih dari sekadar chef .

Mulai dari kegiatan filantropi, membeli bahan langsung dari petani Amerika Tengah, atau menciptakan peluang dan menjadi pendukung kuat bagi perempuan yang berpikiran sama di bidangnya. Meski menyandang status sebagai chef yang menerima bintang Michelin Guide, dia tak sungkan untuk menyampaikan kritiknya.

Menurutnya, Michelin kurang kompetisi dan lebih banyak panduan berdasarkan rating . “Panduan itu tidak berarti bahwa bintang tiga lebih baik daripada bintang satu. Ini hanya tentang cara restoran diatur,” ujarnya. Dia memberi contoh restorannya di Atelier Crenn.

Status bintang Michelin itu berarti program anggur yang dikembangkan sepenuhnya, keramahtamahan ahli, dan interior yang elegan, dirancang dengan serius, di samping masakan Prancis modern yang dipoles. Sebuah pengalaman istimewa, bukan sekadar makan.

Diadopsi saat balita

Dibesarkan di Versailles, Dominique diadopsi saat usianya masih 18 bulan oleh pasangan di sana, yakni Allain Crenn dan Louise Crenn. Dilansir The New York Times , Allain adalah seorang politikus dan pelukis. Sementara Louise adalah juru masak yang mengajarkan Dominique prinsip memasak.

Hidup di lingkungan pertanian, Dominique juga kerap diajak ibunya makan di berbagai restoran, seperti restoran India, China, Jepang, dan Vietnam di Paris. Begitu juga dengan orang-orang di sekitarnya, termasuk sahabat ayahnya.

“Sahabat ayah saya adalah seorang kritikus makanan. Pergi ke restoran adalah bagian dari budaya di Prancis,” kenangnya. Kehidupan Dominique di pertanian keluarga, masakan ibunya, dan kunjungannya ke restoran-restoran terkenal mengilhami selera kulinernya. Meskipun saat itu dia tidak punya rencana untuk menjadi koki.

Setelah mempelajari ekonomi dan bisnis internasional di universitas, dia pindah ke San Francisco dan bekerja sampingan apa saja. Mulai dari tutor Prancis, pengasuh anak, pemasaran, sampai akhirnya di lingkungan restoran setempat. Pada usianya yang ke-26 tahun Crenn bekerja di restoran Stars Restaurant, dan membuatnya ketagihan.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4500 seconds (0.1#10.140)