8 Makanan yang Membawa Keberuntungan di Tahun Baru Imlek
loading...
A
A
A
JAKARTA - Makanan yang membawa keberuntungan di Tahun Baru Imlek dipercaya bisa membawa hoki atau kemakmuran. Seperti halnya delapan makanan tradisional ini yang selalu tersaji di meja.
Menyantap makanan yang membawa keberuntungan di Tahun Baru Imlek merupakan bagian penting dari perayaan yang jatuh setiap 10 Februari. Namun, makanan ini berbeda-beda di berbagai daerah dan dari satu keluarga ke keluarga lainnya.
Hanya saja, hidangan tersebut berisi makanan dengan makna simbolis, dimasak dan disajikan untuk membawa keberuntungan di tahun depan. Mulai dari pangsit, ikan hingga daging segar. Tertarik untuk mencicipinya?
Berikut makanan yang membawa keberuntungan di Tahun Baru Imlek dilansir dari Serious Eats, Kamis (8/2/2024).
Foto/Serious Eats
Sama seperti bungkus pangsit yang sangat bervariasi dari rumah ke rumah, hampir setiap orang memiliki resep isiannya sendiri, atau jiaozi xian. Daging babi giling adalah bahan yang paling populer, sering kali dicampur dengan udang, anggur Shaoxing yang gurih, lada putih, dan jahe pedas.
Bisa juga dicampur dengan kol putih, minyak wijen, kecap, dan daun bawang. Kombinasi lobak putih yang dicincang halus, daun bawang, tahu lima bumbu, jamur shiitake, dan bihun yang dimasak dapat menjadi isian alternatif yang kaya dan penuh warna.
Setelah diisi dan dilipat, pangsit direbus beberapa menit saja hingga matang, atau dikukus dan atau digoreng sebagai potsticker (guotie). Sisa makanan biasanya dibekukan dan disimpan sebagai cadangan untuk keluarga dan teman yang mungkin berkunjung selama periode perayaan.
Foto/Serious Eats
Hidangan Tahun Baru Imlek hampir selalu menyertakan dayu darou yang secara harafiah berarti ikan besar dan daging besar. Ikan ini biasanya dikukus utuh dengan gaya yang sesuai dengan wilayah China tempat ikan tersebut disajikan. Di Hangzhou, ikan mas yang dikukus lalu disiram dengan saus cuka manis berwarna molase.
Di Provinsi Guangdong, China selatan, ikan dapat disajikan secara sederhana, ditaburi dengan kedelai dan minyak wijen dan di atasnya diberi taburan jahe, cabai, dan bawang merah, atau dengan taburan jahe, kacang hitam, dan daun ketumbar yang lebih beraroma. Ikan tersebut bahkan mungkin digoreng utuh.
Seperti ikan tupai Suzhou (songshu yu) yang disajikan dengan saus asam manis dengan daging dipotong sedemikian rupa sehingga menonjol keluar seperti bulu tupai saat dimasak. Sedangkan kepala dan ekornya dibiarkan utuh.
Foto/Serious Eats
Di jalan-jalan di seluruh China, ikan raksasa, dan bebek yang sudah dikuliti, digantung di rak dan tiang, dikeringkan dan diawetkan sebagai persiapan menyambut Tahun Baru Imlek, dan menyimbolkan pengorbanan yang dilakukan pada hari-hari terakhir tahun berikutnya.
Di China modern, banyak keluarga yang masih menyiapkan daging sendiri, menggantung daging di ambang jendela dan tali cucian seperti dekorasi yang mengerikan. Hasilnya adalah daging babi (larou) yang diawetkan dengan garam dan dikeringkan dengan rasa asin.
Kemudian ada bebek dan ayam yang diawetkan dengan daging padat, serta sosis kaya rasa lainnya. Semuanya dibuat untuk disajikan dan dimakan sebagai hidangan dingin.
Foto/Serious Eats
Gulungan emas yang renyah dimaksudkan untuk melambangkan batangan emas dan membawa kekayaan serta kemakmuran di tahun yang akan datang. Kulit lumpia terbuat dari adonan tepung terigu dan air dengan isian wortel parut, jamur shiitake, kubis, tauge, dan daging babi.
Lumpia kemudian disiram dengan saus anggur Shaoxing, saus tiram, dan jahe. Kebanyakan lumpia digoreng, karena kulitnya yang renyah dan panas yang mengelilingi isiannya yang empuk.
Namun, di beberapa tempat, Anda akan menemukan bungkus panekuk lembut yang sudah dimasak disajikan terpisah dari isiannya untuk dirakit dan dimakan oleh setiap orang sesuai dengan preferensi pribadi.
Foto/Infografis SINDOnews
Foto/Serious Eats
Mi panjang ini muncul pada hari ulang tahun selain Tahun Baru Imlek yang melambangkan harapan panjang umur, bahagia, dan sehat. Mi bisa disajikan dengan cara digoreng dengan saus tiram dan jamur shiitake yang diiris halus dan bok choy atau dengan bok choy dalam kaldu sederhana yang dibumbui sedikit kedelai dan jahe.
Foto/Serious Eats
Buah seperti jeruk, kumquat, dan jeruk Bali sering diberikan sebagai hadiah di Tahun Baru Imlek. Bentuknya yang bulat dan warna emas melambangkan kemakmuran dan membawa rejeki bagi penerimanya sepanjang tahun.
Beberapa orang menyajikan buah ini masih tumbuh di pohon kecil, yang kemudian dapat digunakan untuk menghiasi rumah. Namun, ada juga yang diberikan sebagai bagian dari keranjang buah dan dimaksudkan untuk dimakan selama hari raya, biasanya di akhir makan.
Kumquat berkulit tipis (jinju) memiliki rasa manis dengan sedikit rasa asam tetapi tidak ada rasa pahit, dan dimakan utuh, termasuk kulitnya. Sebaliknya, dibutuhkan kerja keras mengupas kulit tebal jeruk Bali dengan isian buah yang manis dan sedikit pahit.
Foto/Serious Eats
Puding ketan manis ini melambangkan rejeki yang besar. Makanan ini memanjakan mata, dipenuhi buah-buahan dan kacang-kacangan dan disiram dengan sirup gula yang berkilau. Biasanya puding ini berisi biji teratai, biji almond, jujube, manisan buah-buahan, lengkeng kering, plum kering, pasta kacang merah, biji gingko, biji aprikot, dan goji buah beri.
Saat membuat makanan ini dimulai dengan meletakkan buah-buahan dan biji-bijian dalam pola di sepanjang bagian dalam mangkuk. Kemudian menambahkan lapisan beras ketan matang yang telah dibasahi dengan mentega dan dimaniskan dengan gula.
Selanjutnya, buah berbentuk lingkaran diletakkan di sekeliling tepi mangkuk, di atasnya diberi lapisan nasi kedua yang disusun perlahan. Diikuti dengan lingkaran pasta kacang merah manis, lebih kecil dari diameter mangkuk, dan di atasnya ditutup dengan ketan. Setelah dikukus dan didinginkan, makanan disajikan dengan sirup manis di atasnya.
Foto/Serious Eats
Bola-bola nasi kecil yang kenyal ini, dibentuk dari tepung ketan dan air, disajikan sebagai simbol kebersamaan dan reuni keluarga. Bola-bolanya sendiri relatif hambar, tetapi hampir selalu disajikan dalam kuah berbumbu.
Bola ketan polos dan seukuran kelereng kecil, atau lebih besar dan diisi pasta wijen hitam manis. Bola-bola ini berukuran padat dan memiliki tekstur yang kenyal, mudah digigit, serta menjadi hidangan penutup yang disajikan dalam kuahnya yang hangat dan manis.
Menyantap makanan yang membawa keberuntungan di Tahun Baru Imlek merupakan bagian penting dari perayaan yang jatuh setiap 10 Februari. Namun, makanan ini berbeda-beda di berbagai daerah dan dari satu keluarga ke keluarga lainnya.
Hanya saja, hidangan tersebut berisi makanan dengan makna simbolis, dimasak dan disajikan untuk membawa keberuntungan di tahun depan. Mulai dari pangsit, ikan hingga daging segar. Tertarik untuk mencicipinya?
Makanan yang Membawa Keberuntungan di Tahun Baru Imlek
Berikut makanan yang membawa keberuntungan di Tahun Baru Imlek dilansir dari Serious Eats, Kamis (8/2/2024).
1. Jiaozi (Pangsit)
Foto/Serious Eats
Sama seperti bungkus pangsit yang sangat bervariasi dari rumah ke rumah, hampir setiap orang memiliki resep isiannya sendiri, atau jiaozi xian. Daging babi giling adalah bahan yang paling populer, sering kali dicampur dengan udang, anggur Shaoxing yang gurih, lada putih, dan jahe pedas.
Bisa juga dicampur dengan kol putih, minyak wijen, kecap, dan daun bawang. Kombinasi lobak putih yang dicincang halus, daun bawang, tahu lima bumbu, jamur shiitake, dan bihun yang dimasak dapat menjadi isian alternatif yang kaya dan penuh warna.
Setelah diisi dan dilipat, pangsit direbus beberapa menit saja hingga matang, atau dikukus dan atau digoreng sebagai potsticker (guotie). Sisa makanan biasanya dibekukan dan disimpan sebagai cadangan untuk keluarga dan teman yang mungkin berkunjung selama periode perayaan.
2. Dayu Darou (Ikan atau Daging Utuh)
Foto/Serious Eats
Hidangan Tahun Baru Imlek hampir selalu menyertakan dayu darou yang secara harafiah berarti ikan besar dan daging besar. Ikan ini biasanya dikukus utuh dengan gaya yang sesuai dengan wilayah China tempat ikan tersebut disajikan. Di Hangzhou, ikan mas yang dikukus lalu disiram dengan saus cuka manis berwarna molase.
Di Provinsi Guangdong, China selatan, ikan dapat disajikan secara sederhana, ditaburi dengan kedelai dan minyak wijen dan di atasnya diberi taburan jahe, cabai, dan bawang merah, atau dengan taburan jahe, kacang hitam, dan daun ketumbar yang lebih beraroma. Ikan tersebut bahkan mungkin digoreng utuh.
Seperti ikan tupai Suzhou (songshu yu) yang disajikan dengan saus asam manis dengan daging dipotong sedemikian rupa sehingga menonjol keluar seperti bulu tupai saat dimasak. Sedangkan kepala dan ekornya dibiarkan utuh.
3. Lawei (Daging yang Diawetkan)
Foto/Serious Eats
Di jalan-jalan di seluruh China, ikan raksasa, dan bebek yang sudah dikuliti, digantung di rak dan tiang, dikeringkan dan diawetkan sebagai persiapan menyambut Tahun Baru Imlek, dan menyimbolkan pengorbanan yang dilakukan pada hari-hari terakhir tahun berikutnya.
Di China modern, banyak keluarga yang masih menyiapkan daging sendiri, menggantung daging di ambang jendela dan tali cucian seperti dekorasi yang mengerikan. Hasilnya adalah daging babi (larou) yang diawetkan dengan garam dan dikeringkan dengan rasa asin.
Kemudian ada bebek dan ayam yang diawetkan dengan daging padat, serta sosis kaya rasa lainnya. Semuanya dibuat untuk disajikan dan dimakan sebagai hidangan dingin.
4. Chun Juan (Lumpia)
Foto/Serious Eats
Gulungan emas yang renyah dimaksudkan untuk melambangkan batangan emas dan membawa kekayaan serta kemakmuran di tahun yang akan datang. Kulit lumpia terbuat dari adonan tepung terigu dan air dengan isian wortel parut, jamur shiitake, kubis, tauge, dan daging babi.
Lumpia kemudian disiram dengan saus anggur Shaoxing, saus tiram, dan jahe. Kebanyakan lumpia digoreng, karena kulitnya yang renyah dan panas yang mengelilingi isiannya yang empuk.
Namun, di beberapa tempat, Anda akan menemukan bungkus panekuk lembut yang sudah dimasak disajikan terpisah dari isiannya untuk dirakit dan dimakan oleh setiap orang sesuai dengan preferensi pribadi.
Foto/Infografis SINDOnews
5. Changshou Mian (Mi Panjang Umur)
Foto/Serious Eats
Mi panjang ini muncul pada hari ulang tahun selain Tahun Baru Imlek yang melambangkan harapan panjang umur, bahagia, dan sehat. Mi bisa disajikan dengan cara digoreng dengan saus tiram dan jamur shiitake yang diiris halus dan bok choy atau dengan bok choy dalam kaldu sederhana yang dibumbui sedikit kedelai dan jahe.
6. Buah Keberuntungan
Foto/Serious Eats
Buah seperti jeruk, kumquat, dan jeruk Bali sering diberikan sebagai hadiah di Tahun Baru Imlek. Bentuknya yang bulat dan warna emas melambangkan kemakmuran dan membawa rejeki bagi penerimanya sepanjang tahun.
Beberapa orang menyajikan buah ini masih tumbuh di pohon kecil, yang kemudian dapat digunakan untuk menghiasi rumah. Namun, ada juga yang diberikan sebagai bagian dari keranjang buah dan dimaksudkan untuk dimakan selama hari raya, biasanya di akhir makan.
Kumquat berkulit tipis (jinju) memiliki rasa manis dengan sedikit rasa asam tetapi tidak ada rasa pahit, dan dimakan utuh, termasuk kulitnya. Sebaliknya, dibutuhkan kerja keras mengupas kulit tebal jeruk Bali dengan isian buah yang manis dan sedikit pahit.
7. Babao Fan (Nasi Delapan Harta Karun)
Foto/Serious Eats
Puding ketan manis ini melambangkan rejeki yang besar. Makanan ini memanjakan mata, dipenuhi buah-buahan dan kacang-kacangan dan disiram dengan sirup gula yang berkilau. Biasanya puding ini berisi biji teratai, biji almond, jujube, manisan buah-buahan, lengkeng kering, plum kering, pasta kacang merah, biji gingko, biji aprikot, dan goji buah beri.
Saat membuat makanan ini dimulai dengan meletakkan buah-buahan dan biji-bijian dalam pola di sepanjang bagian dalam mangkuk. Kemudian menambahkan lapisan beras ketan matang yang telah dibasahi dengan mentega dan dimaniskan dengan gula.
Selanjutnya, buah berbentuk lingkaran diletakkan di sekeliling tepi mangkuk, di atasnya diberi lapisan nasi kedua yang disusun perlahan. Diikuti dengan lingkaran pasta kacang merah manis, lebih kecil dari diameter mangkuk, dan di atasnya ditutup dengan ketan. Setelah dikukus dan didinginkan, makanan disajikan dengan sirup manis di atasnya.
8. Tang Yuan (Bola Ketan dalam Sirup Manis)
Foto/Serious Eats
Bola-bola nasi kecil yang kenyal ini, dibentuk dari tepung ketan dan air, disajikan sebagai simbol kebersamaan dan reuni keluarga. Bola-bolanya sendiri relatif hambar, tetapi hampir selalu disajikan dalam kuah berbumbu.
Bola ketan polos dan seukuran kelereng kecil, atau lebih besar dan diisi pasta wijen hitam manis. Bola-bola ini berukuran padat dan memiliki tekstur yang kenyal, mudah digigit, serta menjadi hidangan penutup yang disajikan dalam kuahnya yang hangat dan manis.
(dra)