Ibu Hamil dan Menyusui Boleh Pakai Skincare, tapi Jangan Gunakan serta Kenai Bagian Ini
loading...
A
A
A
SURABAYA - Wanita terkadang kurang percaya diri dengan perubahan kulit mereka saat hamil dan menyusui. Karena itu, mereka mencoba mengatasinya dengan menggunakan skincare.
Sebagian besar kandungan skincare aman untuk ibu hamil dan menyusui karena produk tersebut tidak mudah terserap ke dalam aliran darah. Kondisi ini tak mengganggu kehamilan dan proses menyusui.
Menurut pakar kesehatan kulit dari Fakultas Kedokteran (FK) UM Surabaya Neny Triastuti, produk skincare yang tergolong aman adalah produk yang formulanya tidak terserap sampai ke lapisan kulit terdalam untuk meminimalisir risiko pada janin.
Ia menegaskan, seseorang harus berhati-hati mengaplikasikan skincare terutama di area yang terjangkau bayi seperti bagian leher dan dada.
“Jangan sampai kandungan skincare yang diaplikasikan di area tersebut terkena kulit atau mulut bayi pada saat para ibu sedang menggendong dan menyusui bayinya,” ujar Neny.
Menurutnya, tidak ada larangan pemakaian skincare pada ibu hamil dan menyusui, tetapi ada beberapa komposisi skincare yang wajib dihindari oleh ibu hamil dan menyusui karena dapat menimbulkan risiko kelahiran cacat.
Neny menjelaskan beberapa jenis kandungan skincare yang tidak boleh digunakan ibu hamil dan menyusui. Berikut ini daftar kandungan skincare yang tidak boleh dipakai oleh ibu hamil dan menyusui.
“Namun, wanita yang masih dalam masa-masa kehamilan serta menyusui sebaiknya hentikan dulu penggunaan retinol. Sebab, retinol bekerja hingga ke jaringan kulit terdalam demi mengurangi risiko gangguan kesehatan pada bayi,” ujar Neny yang juga dokter spesialis kecantikan.
Namun formula satu ini tidak dianjurkan para ahli untuk ibu hamil dan menyusui.
Hydroquinone dapat terserap sampai jaringan kulit terdalam karena cara kerjanya dengan menekan produksi enzim yang dapat menggelapkan kulit (melanin).
Selain ketiga bahan di atas, ibu hamil dan menyusui juga wajib menghindari pemakaian minoxidil yang biasanya ada di serum pertumbuhan rambut serta tretinoin yang kerap digunakan untuk mengobati jerawat.
Neny Triastuti menjelaskan, tidak ada larangan pemakaian skincare pada ibu hamil dan menyusui. Tetapi, para wanita yang sedang hamil dan menyusui juga wajib membatasi beberapa produk skincare karena dapat meningkatkan risiko cacat pada janin.
“Maka dari itu, para ibu yang ingin tetap menggunakan skincare di masa kehamilan, sebaiknya melakukan konsultasi pada dokter ahli agar mendapat treatment terbaik serta terhindar dari risiko berbahaya bagi ibu dan janin,” pungkasnya.
Lihat Juga: 5 Fakta Perseteruan Antara Doktif dan Richard Lee, Kontroversi Produk Skincare Makin Panas
Sebagian besar kandungan skincare aman untuk ibu hamil dan menyusui karena produk tersebut tidak mudah terserap ke dalam aliran darah. Kondisi ini tak mengganggu kehamilan dan proses menyusui.
Menurut pakar kesehatan kulit dari Fakultas Kedokteran (FK) UM Surabaya Neny Triastuti, produk skincare yang tergolong aman adalah produk yang formulanya tidak terserap sampai ke lapisan kulit terdalam untuk meminimalisir risiko pada janin.
Ia menegaskan, seseorang harus berhati-hati mengaplikasikan skincare terutama di area yang terjangkau bayi seperti bagian leher dan dada.
“Jangan sampai kandungan skincare yang diaplikasikan di area tersebut terkena kulit atau mulut bayi pada saat para ibu sedang menggendong dan menyusui bayinya,” ujar Neny.
Menurutnya, tidak ada larangan pemakaian skincare pada ibu hamil dan menyusui, tetapi ada beberapa komposisi skincare yang wajib dihindari oleh ibu hamil dan menyusui karena dapat menimbulkan risiko kelahiran cacat.
Neny menjelaskan beberapa jenis kandungan skincare yang tidak boleh digunakan ibu hamil dan menyusui. Berikut ini daftar kandungan skincare yang tidak boleh dipakai oleh ibu hamil dan menyusui.
1. Retinol
Retinol merupakan senyawa turunan vitamin A. Saat ini sudah banyak skincare yang memasukkan bahan retinol ke dalam produk mereka, karena manfaatnya untuk mencerahkan kulit, mempercepat regenerasi kulit, mengontrol pertumbuhan jerawat, merangsang pertumbuhan kolagen, dan menunda tanda-tanda penuaan.“Namun, wanita yang masih dalam masa-masa kehamilan serta menyusui sebaiknya hentikan dulu penggunaan retinol. Sebab, retinol bekerja hingga ke jaringan kulit terdalam demi mengurangi risiko gangguan kesehatan pada bayi,” ujar Neny yang juga dokter spesialis kecantikan.
2. Salicylic Acid
Senyawa kimia ini sudah terkenal akan kegunaannya yang dapat menekan produksi sebum, mengurangi jerawat, merontokkan komedo, menghaluskan kulit, dan mencerahkan wajah. Banyaknya manfaat pada salicylic acid membuat senyawa satu ini jadi primadona dan banyak digunakan di berbagai produk skincare, biasanya dalam bentuk serum, toner, atau sabun muka.Namun formula satu ini tidak dianjurkan para ahli untuk ibu hamil dan menyusui.
3. Hydroquinone
Biasanya hydroquinone digunakan untuk mengatasi kulit yang mengalami hiperpigmentasi, sehingga kulit akan cerah seketika. Meski manfaatnya terlihat menggiurkan, tetapi hydroquinone tidak boleh sembarangan dipakai apalagi oleh ibu hamil dan menyusui.Hydroquinone dapat terserap sampai jaringan kulit terdalam karena cara kerjanya dengan menekan produksi enzim yang dapat menggelapkan kulit (melanin).
Selain ketiga bahan di atas, ibu hamil dan menyusui juga wajib menghindari pemakaian minoxidil yang biasanya ada di serum pertumbuhan rambut serta tretinoin yang kerap digunakan untuk mengobati jerawat.
Neny Triastuti menjelaskan, tidak ada larangan pemakaian skincare pada ibu hamil dan menyusui. Tetapi, para wanita yang sedang hamil dan menyusui juga wajib membatasi beberapa produk skincare karena dapat meningkatkan risiko cacat pada janin.
“Maka dari itu, para ibu yang ingin tetap menggunakan skincare di masa kehamilan, sebaiknya melakukan konsultasi pada dokter ahli agar mendapat treatment terbaik serta terhindar dari risiko berbahaya bagi ibu dan janin,” pungkasnya.
Lihat Juga: 5 Fakta Perseteruan Antara Doktif dan Richard Lee, Kontroversi Produk Skincare Makin Panas
(tsa)