Tradisi Nisfu Syaban di Indonesia, Silaturahmi hingga Baca Surat Yasin 3 Kali

Kamis, 22 Februari 2024 - 19:01 WIB
loading...
Tradisi Nisfu Syaban...
Tradisi Nisfu Syaban di Indonesia cukup beragam, di mana jatuh pada 15 Syaban, tepatnya pada Sabtu (24/2/2024). Foto/ ftcdn
A A A
JAKARTA - Tradisi Nisfu Syaban di Indonesia cukup beragam, di mana malam Nisfu Syaban tahun ini jatuh pada pertengahan bulan atau tanggal 15 Syaban, tepatnya pada Sabtu (24/2/2024) setelah waktu magrib atau Minggu (25/2/2024).

Nisfu Syaban pun menjadi momen istimewa bagi umat Islam di Indonesia. banyak masyarakat di berbagai daerah melakukan tradisi pada perayaan malam yang dipenuhi ibadah dan doa.


Tradisi Nisfu Syaban di Indonesia

1. Baca Surah Yasin (Kebumen)

Masyarakat Kebumen merayakan malam Nisfu Syaban dengan berbagai kegiatan ibadah. Usai menjalani salat berjamaah, mereka membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali dan berdoa bersama.

Acara ini diakhiri dengan makan malam bersama dan menikmati minuman khas Desa Pejengkolan. Tradisi ini mencerminkan rasa syukur dan kebersamaan dalam menjalankan ibadah di malam yang dianggap istimewa.

2. Ruwatan dan Kirab Budaya (Surabaya)

Menyambut malam Nisfu Syaban di Surabaya, Jawa Timur hampir sama dengan di Kebumen, mencakup berbagai kegiatan, seperti salat berjamaah, pembacaan Surah Yasin, ruwatan desa, hingga kirab budaya.

Acara ini dilakukan sebagai ungkapan penghormatan dan syukur dalam menyambut bulan suci Ramadan. Tradisi-tradisi ini memperkuat rasa persaudaraan dan kebersamaan dalam menjalankan ibadah serta meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.

3. Ruwatan dan Sedekah Bumi (Sidoarjo)

Tradisi ruwatan desa dilakukan oleh masyarakat Desa Candi Pari di Sidoarjo sebagai bentuk syukur dan perlindungan terhadap desa mereka.

Melalui kegiatan sedekah bumi dan doa kepada leluhur, mereka berharap agar desa mereka terhindar dari bencana dan mendapatkan keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Tradisi ini mencerminkan rasa gotong royong dan kepedulian dalam menjaga keselamatan dan kesejahteraan bersama.

4. Ruwahan (Betawi)

Tradisi ruwahan yang dilakukan masyarakat Betawi ini sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada leluhur yang telah meninggal dunia. Tradisi ini dilakukan dengan mengundang keluarga besar berkumpul di salah satu rumah keluarga.

Tradisi yang dilakukan, memanjatkan doa-doa yang dapat memberikan keberkahan bagi leluhur yang telah meninggalkan dunia.


5. Syabanan (Brebes)

Di bulan Syaban suasana di Brebes terasa berbeda. Menyambut Nisfu Syaban dimulai dengan kegiatan membersihkan masjid dan makam-makam keluarga. Hal ini sebagai persiapan untuk menyambut kedatangan malam yang dianggap istimewa menurut kepercayaan Islam.

Masyarakat kemudian berkumpul untuk membaca Al Quran, mengadakan shalawat dan berdoa bersama sebagai ungkapan syukur kepada Allah. Tradisi ini mencerminkan rasa kebersihan dan ketaatan dalam menjalankan ibadah.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1833 seconds (0.1#10.140)