Mandi Malam Bisa Menyebabkan Penyakit Rematik? Ini Kata Dokter
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mandi malam dipercaya bisa menyebabkan penyakit rematik sehingga tak sedikit orang yang menghindarinya. Namun, anggapan ini hanya mitos dan tidak terbukti secara ilmiah.
Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan reumatologi dr. Andi Raga Ginting mengatakan bahwa mandi malam tidak menyebabkan penyakit rematik . Hal ini hanya mitos lantaran sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikannya.
"Nggak usah dipercaya ya. Itu cuma mitos kok. Sampai saat ini nggak ada penelitian ilmiah yang membuktikan mandi malam bisa menyebabkan kamu bakal kena rematik," kata dr. Andi dikutip dari akun Instagram pribadinya, @andiragagt, Minggu (25/2/2024).
Mandi malam sendiri tidak secara langsung menyebabkan penyakit rematik. Rematik merupakan istilah umum yang merujuk pada sejumlah kondisi yang memengaruhi sendi, otot, tulang, atau jaringan lunak di sekitarnya.
Foto/Infografis SINDOnews
Namun demikian, kondisi lingkungan yang terkait dengan mandi malam, seperti suhu yang dingin atau kelembaban tinggi, bisa mempengaruhi gejala artritis atau kondisi rematik tertentu. Beberapa orang dengan penyakit rematik merasa bahwa perubahan cuaca atau paparan suhu dingin dapat memperburuk gejala.
"Yang benar tuh, suhu dingin di malam hari apalagi kalau mandinya dengan air dingin atau perubahan suhu yang tiba-tiba itu bisa memperburuk nyeri sendi pada orang yang sudah punya kondisi masalah di sendinya," jelasnya.
"Ataupun dia emang udah kena penyakit rematik. Tapi bukan berarti mandi malam itu bisa menjadi penyebab utamanya," lanjutnya.
Sementara itu, penyebab penyakit rematik bisa bermacam-macam. Termasuk faktor genetik, usia, aktivitas fisik, cedera, dan faktor lingkungan. Mandi malam sendiri memberikan perasaan rileks dan membantu mengurangi stres, tetapi secara langsung tidak terkait dengan perkembangan penyakit rematik.
"Kita tahu tuh bahwasanya penyakit rematik jenisnya banyak. Seperti atritis reumatoid, osteoartritis, asam urat dan penyakit autoimun lainnya itu biasanya disebabkan oleh berbagai faktor," ujarnya.
"Salah satunya genetik, sistem imun yang bermasalah serta berbagai faktor lingkungan dan juga gaya hidup lainnya. Bukan oleh kebiasaan mandi di malam hari," sambungnya.
Penting untuk dicatat bahwa pengaruh lingkungan ini dapat bervariasi antar individu, dan tidak semua orang dengan penyakit rematik akan merasakan dampak yang sama dari faktor-faktor lingkungan ini. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang dampak mandi malam atau faktor lingkungan lainnya terhadap kondisi rematik, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli reumatologi.
"Jadi kalau kamu sehat dan tidak punya masalah dengan rematik nih, mandi malam itu aman-aman aja kok yang penting jaga kebersihan dan suhu airnya jangan terlalu dingin. Terus untuk menjaga kesehatan sendi dan menghindari rematik, lebih baik fokus pada gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, makan makanan bergizi dan cukup istirahat," pungkasnya.
Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan reumatologi dr. Andi Raga Ginting mengatakan bahwa mandi malam tidak menyebabkan penyakit rematik . Hal ini hanya mitos lantaran sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah yang membuktikannya.
"Nggak usah dipercaya ya. Itu cuma mitos kok. Sampai saat ini nggak ada penelitian ilmiah yang membuktikan mandi malam bisa menyebabkan kamu bakal kena rematik," kata dr. Andi dikutip dari akun Instagram pribadinya, @andiragagt, Minggu (25/2/2024).
Mandi malam sendiri tidak secara langsung menyebabkan penyakit rematik. Rematik merupakan istilah umum yang merujuk pada sejumlah kondisi yang memengaruhi sendi, otot, tulang, atau jaringan lunak di sekitarnya.
Foto/Infografis SINDOnews
Namun demikian, kondisi lingkungan yang terkait dengan mandi malam, seperti suhu yang dingin atau kelembaban tinggi, bisa mempengaruhi gejala artritis atau kondisi rematik tertentu. Beberapa orang dengan penyakit rematik merasa bahwa perubahan cuaca atau paparan suhu dingin dapat memperburuk gejala.
"Yang benar tuh, suhu dingin di malam hari apalagi kalau mandinya dengan air dingin atau perubahan suhu yang tiba-tiba itu bisa memperburuk nyeri sendi pada orang yang sudah punya kondisi masalah di sendinya," jelasnya.
"Ataupun dia emang udah kena penyakit rematik. Tapi bukan berarti mandi malam itu bisa menjadi penyebab utamanya," lanjutnya.
Sementara itu, penyebab penyakit rematik bisa bermacam-macam. Termasuk faktor genetik, usia, aktivitas fisik, cedera, dan faktor lingkungan. Mandi malam sendiri memberikan perasaan rileks dan membantu mengurangi stres, tetapi secara langsung tidak terkait dengan perkembangan penyakit rematik.
"Kita tahu tuh bahwasanya penyakit rematik jenisnya banyak. Seperti atritis reumatoid, osteoartritis, asam urat dan penyakit autoimun lainnya itu biasanya disebabkan oleh berbagai faktor," ujarnya.
"Salah satunya genetik, sistem imun yang bermasalah serta berbagai faktor lingkungan dan juga gaya hidup lainnya. Bukan oleh kebiasaan mandi di malam hari," sambungnya.
Penting untuk dicatat bahwa pengaruh lingkungan ini dapat bervariasi antar individu, dan tidak semua orang dengan penyakit rematik akan merasakan dampak yang sama dari faktor-faktor lingkungan ini. Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang dampak mandi malam atau faktor lingkungan lainnya terhadap kondisi rematik, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli reumatologi.
"Jadi kalau kamu sehat dan tidak punya masalah dengan rematik nih, mandi malam itu aman-aman aja kok yang penting jaga kebersihan dan suhu airnya jangan terlalu dingin. Terus untuk menjaga kesehatan sendi dan menghindari rematik, lebih baik fokus pada gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, makan makanan bergizi dan cukup istirahat," pungkasnya.
(dra)