Gerakan 7+1, Pijat Thailand Pereda Nyeri Punggung

Selasa, 05 Maret 2024 - 21:05 WIB
loading...
Gerakan 7+1, Pijat Thailand Pereda Nyeri Punggung
Tiga mahasiswi Pengobatan Tradisional Universitas Airlangga mengadakan workshop bertajuk 7 Menit Bebas Nyeri Punggung dengan Thai Massage di Rumah Anak Prestasi Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya, belum lama ini. Foto/MPI/Masdarul Khoiri
A A A
SURABAYA - Pengobatan tradisional menjadi alternatif masyarakat yang sudah jenuh dengan obat-obatan kimia. Thai massage atau gerakan pijat Thailand merupakan salah satu pengobatan tradisional yang dapat mengatasi nyeri punggung.

Tiga mahasiswi Pengobatan Tradisional (Battra) Universitas Airlangga (Unair) mengadakan workshop bertajuk “7 Menit Bebas Nyeri Punggung dengan Thai Massage” di Rumah Anak Prestasi Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya, pada Minggu (3/3/2024). Tiga mahasiswi itu adalah Faradilla Twisty Bestyana Salsabilla, Sri Ardi Winda Cahyani, dan Andra Widuri Puspitasari.

Thai Massage merupakan sebuah terapi pijat Thailand yang melibatkan kombinasi antara yoga, akupresur, dan peregangan dengan dibantu oleh terapis.



“Penerima terapi diberikan serangkaian gerakan yoga yang dibantu oleh terapis untuk meningkatkan fleksibilitas, meredakan ketegangan otot, dan meningkatkan aliran chi,” jelas Winda.

Adapun kelebihan yang dimiliki oleh pijat Thailand adalah hanya perlu berbaring dan tidak perlu melepas pakaian, tidak menggunakan minyak, dan hanya berupa gerakan saja. Sehingga mudah dipraktikkanoleh khalayak umum.

Gerakan Thai Massage

Thai Massage membutuhkan pasien untuk berbaring telentang dan tengkurap, serta dibutuhkan terapis atau orang yang membantu. Bisa dilakukan oleh dua orang yang saling bergantian. Gerakan dalam pijat Thailand juga dilakukan selama 3 kali hitungan.

“Gerakan pertama, satu kaki pasien didorong lurus ke atas, sehingga membentuk sudut 90 derajat. Ditahan selama 3/5/7 detik untuk melancarkan sirkulasi darah,” jelas Muhammad Chairul Ramadhan, S.Kes selaku pembina kegiatan.

Gerakan kedua, pasien terlentang dan terapis memegang kaki pasien. Lalu lutut pasien ditekuk, kemudian didorong hingga paha pasien menyentuh dada. Gerakan ketiga, kaki pasien kembali ditekuk, kemudian diputar ke dalam hingga telapak kaki sejajar dengan pinggang, lalu didorong hingga menyentuh dada.

“Gerakan keempat hingga terakhir posisinya adalah tengkurap. Gerakan yang cukup mudah, yakni dengan menekuk lutut ke belakang lalu didorong hingga kaki pasien menyentuh pantat pasien,” ujarnya.



Gerakan kelima, kaki pasien diangkat lurus hingga sejajar dengan dada terapis, jika dirasa kurang, dapat menaikkan lebih tinggi. Gerakan keenam, lutut ditekuk ke belakang hingga menyentuh pantat pasien, lalu lutut diangkat dengan tangan kanan terapis. Gerakan ketujuh, kedua kaki pasien diangkat lurus dalam posisi tengkurap.

“Saya kasih gerakan bonus, masih pada posisi tengkurap. Terapis bertumpu atau duduki pada paha pasien, lalu pegang kedua tangan pasien. Kemudian ditarik ke belakang,”ujar Chairul.

Geni dan Resep Herbal

Resep herbal yang diberikan oleh Geni (nama grup ketiga mahasiswi Battra) terdiri dari daun pandan, daun jeruk purut, dan daun teh bandul. Geni sendiri merupakan proyek yang tercipta dari program magang di Puskesmas Gading. Karena Chairul tidak ingin mahasiswa hanya magang di puskesmas saja, namunharus juga menebar manfaat buat masyarakat dan bisa dilanjutkan hingga lulus nanti.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1418 seconds (0.1#10.140)