Waspada Kaki Bau Seperti Cuka Tanda Diabetes dan Penyakit Ginjal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kaki berbau seperti cuka bisa menjadi tanda diabetes dan penyakit ginjal . Kaki yang berbau seperti cuka pada dasarnya adalah bau busuk yang berasal dari keringat Anda.
Dilansir dari Health Shots, Jumat (7/3/2024) Dr Sonal Bansal selaku konsultan dermatologi mengatakan bahwa jika berkeringat banyak, kaki Anda bisa berbau tidak sedap seperti cuka.
"Remaja cenderung banyak berkeringat, sebagian besar disebabkan oleh perubahan hormonal. Orang yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes atau infeksi jamur juga dapat mengeluarkan keringat yang berbau seperti cuka," kata Dr Bansal.
"Jika Anda menderita diabetes atau penyakit tiroid, hal ini dapat menyebabkan keringat berlebih. Penderita hiperhidrosis, yaitu kelainan kulit yang menyebabkan banyak berkeringat," sambungnya.
Bahkan pada beberapa penyakit ginjal, ketika kelebihan urea mulai diproduksi di dalam darah, hal ini dapat menimbulkan keringat seperti cuka. Hal ini terjadi karena urea dipecah menjadi beberapa senyawa oleh adanya bakteri yang ditemukan pada kulit manusia normal.
"Kondisi ini tidak terjadi pada semua orang. Namun banyak orang yang memiliki kaki berbau cuka, terutama mereka yang menderita diabetes dan penyakit ginjal," jelasnya.
Meski demikian, keringat berlebih bisa dihilangkan dengan menambahkan vitamin ke dalam makanan. Kebersihan juga berperan penting dalam memastikan kaki agar tidak berbau seperti cuka. Berikut cara mencegah kaki berbau cuka.
Berkeringat adalah alasan utama mengapa bau busuk berasal dari kaki. Jadi, sangat penting untuk menjaga kaki Anda tetap bersih dan kering. Cucilah setidaknya dua kali sehari sebelum mengenakan kaus kaki dan sepatu.
Katun adalah bahan yang dapat menyerap keringat, oleh karena itu katun merupakan pilihan yang bagus untuk kaki Anda. Ganti juga kaos kaki jika sudah sedikit lembab. Jadi, bawalah kaus kaki ekstra.
Pilihlah antiperspiran yang mengandung aluminium klorida heksahidrat. Ini membantu dalam mengendalikan keringat berlebih. Begitu Anda bisa mengontrol keringat, bau asam pun akan hilang.
Dilansir dari Health Shots, Jumat (7/3/2024) Dr Sonal Bansal selaku konsultan dermatologi mengatakan bahwa jika berkeringat banyak, kaki Anda bisa berbau tidak sedap seperti cuka.
"Remaja cenderung banyak berkeringat, sebagian besar disebabkan oleh perubahan hormonal. Orang yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes atau infeksi jamur juga dapat mengeluarkan keringat yang berbau seperti cuka," kata Dr Bansal.
"Jika Anda menderita diabetes atau penyakit tiroid, hal ini dapat menyebabkan keringat berlebih. Penderita hiperhidrosis, yaitu kelainan kulit yang menyebabkan banyak berkeringat," sambungnya.
Bahkan pada beberapa penyakit ginjal, ketika kelebihan urea mulai diproduksi di dalam darah, hal ini dapat menimbulkan keringat seperti cuka. Hal ini terjadi karena urea dipecah menjadi beberapa senyawa oleh adanya bakteri yang ditemukan pada kulit manusia normal.
"Kondisi ini tidak terjadi pada semua orang. Namun banyak orang yang memiliki kaki berbau cuka, terutama mereka yang menderita diabetes dan penyakit ginjal," jelasnya.
Meski demikian, keringat berlebih bisa dihilangkan dengan menambahkan vitamin ke dalam makanan. Kebersihan juga berperan penting dalam memastikan kaki agar tidak berbau seperti cuka. Berikut cara mencegah kaki berbau cuka.
Cara Mencegah Bau Kaki
1. Cuci Kaki Minimal Dua Kali Sehari
Berkeringat adalah alasan utama mengapa bau busuk berasal dari kaki. Jadi, sangat penting untuk menjaga kaki Anda tetap bersih dan kering. Cucilah setidaknya dua kali sehari sebelum mengenakan kaus kaki dan sepatu.
2. Kenakan Kaos Kaki Berbahan Katun
Katun adalah bahan yang dapat menyerap keringat, oleh karena itu katun merupakan pilihan yang bagus untuk kaki Anda. Ganti juga kaos kaki jika sudah sedikit lembab. Jadi, bawalah kaus kaki ekstra.
3. Gunakan Antiperspiran
Pilihlah antiperspiran yang mengandung aluminium klorida heksahidrat. Ini membantu dalam mengendalikan keringat berlebih. Begitu Anda bisa mengontrol keringat, bau asam pun akan hilang.
(dra)