Kiat Buka Puasa Sehat Sekaligus Mengenyangkan Menurut Dokter Zaidul Akbar
loading...
A
A
A
JAKARTA - Umat muslim akan menjalankan ibadah puasa. Menurut Kemenag RI, awal puasa Ramadan dimulai pada Selasa, 12 Maret 2024.
Biasanya di momen buka puasa, banyak umat muslim yang justru cenderung sembarangan dalam memilih menu berbuka. Selain memilih menu yang sekadar mengenyangkan, masyarakat juga kerap mengonsumsi gorengan ketika berbuka.
Padahal, alih-alih bikin perut kenyang, mengonsumsi menu berbuka yang salah justru bisa memicu berbagai masalah kesehatan hingga mengganggu kehusyukan ibadah puasa.
Nah, berikut tips atau kiat memilih menu berbuka dari Dokter Zaidul Akbar yang bisa menjadi rekomendasi sajian buka puasa yang tidak sekadar mengenyangkan, namun juga sehat, dilansir dari akun YouTubenya, Senin (11/3/2024).
Menurut Dokter Zaidul, idealnya, umat muslim tidak disarankan mengonsumsi gorengan ketika berbuka puasa. Ia merekomendasikan agar berbuka dengan kurma. Pasalnya, kurma memiliki kandungan gula yang cukup tinggi yang baik untuk tubuh pascaseharian berpuasa.
Selain itu, Dokter Zaidul juga memberikan salah satu tips menarik agar Anda bisa tetap kenyang meskipun hanya mengonsumsi kurma. Salah satunya dengan menyantapnya bersama olesan mentega atau butter.
“Saya sih berkhusnuzonnya Anda berbuka dengan kurma, bukan dengan gorengan. Maksud saya begini, Rasulullah SAW menyebutkan dalam sebuah hadis riwayat, pernah memakan kurma itu pakai mentega,” ujar Dokter Zaidul di kanal YouTubenya.
“Tapi mentega zaman dulu itu dari lemak hewan, dan sekarang disebut dengan butter. Jadi kurma itu kandungannya sangat tinggi gula. Ketika dikombinasikan dengan butter, dengan lemak hewan yang sehat, tapi cari butter-nya yang grass fat ya. Itu banyak yang jual,” paparnya.
Selain itu, Dokter Zaidul juga menyebut, akan lebih baik lagi jika kurma ditambah sedikit garam mineral non rafinasi atau biasa dikenal dengan garam Himalaya.
“Jadi kurmanya dimakan dengan itu (butter), itu akan memberikan kekuatan yang sangat luar biasa,” ungkapnya.
“Tambah lagi kalau saya biasanya dicocol sedikit sama garam mineral, habis itu minum air. Itu sudah memberikan kekuatan bagi tubuh kita,” lanjutnya.
Usai menyantap kurma, Dokter Zaidul juga menyarankan umat muslim agar tetap minum air biasa lalu bisa dilanjutkan makan buah, sayur, dan protein.
Ia juga menyarankan agar saat berbuka puasa untuk mengurangi konsumsi karbo berlebih dan justru lebih banyak mengonsumsi sayuran dan buah serta asam amino alami.
“Habis itu ngapain? Makan-makan buah saja. Tapi kalau Anda ingin makan yang berat itu mulai kurangilah tubuh kita dengan carbo. Banyak-banyak sayuran dan protein baik hewan maupun nabati, itu caranya kita untuk kuatin tubuh selama Ramadan,” paparnya.
“Dan ditambah lagi nanti dengan asupan-asupan asam amino ya. Mungkin yang sudah paham ilmunya, salah satu sumber asupan asam amino terbaik itu kan dari kelapa, baik itu kelapa muda maupun kelapa tua,” pungkasnya.
Biasanya di momen buka puasa, banyak umat muslim yang justru cenderung sembarangan dalam memilih menu berbuka. Selain memilih menu yang sekadar mengenyangkan, masyarakat juga kerap mengonsumsi gorengan ketika berbuka.
Padahal, alih-alih bikin perut kenyang, mengonsumsi menu berbuka yang salah justru bisa memicu berbagai masalah kesehatan hingga mengganggu kehusyukan ibadah puasa.
Nah, berikut tips atau kiat memilih menu berbuka dari Dokter Zaidul Akbar yang bisa menjadi rekomendasi sajian buka puasa yang tidak sekadar mengenyangkan, namun juga sehat, dilansir dari akun YouTubenya, Senin (11/3/2024).
Menurut Dokter Zaidul, idealnya, umat muslim tidak disarankan mengonsumsi gorengan ketika berbuka puasa. Ia merekomendasikan agar berbuka dengan kurma. Pasalnya, kurma memiliki kandungan gula yang cukup tinggi yang baik untuk tubuh pascaseharian berpuasa.
Selain itu, Dokter Zaidul juga memberikan salah satu tips menarik agar Anda bisa tetap kenyang meskipun hanya mengonsumsi kurma. Salah satunya dengan menyantapnya bersama olesan mentega atau butter.
“Saya sih berkhusnuzonnya Anda berbuka dengan kurma, bukan dengan gorengan. Maksud saya begini, Rasulullah SAW menyebutkan dalam sebuah hadis riwayat, pernah memakan kurma itu pakai mentega,” ujar Dokter Zaidul di kanal YouTubenya.
“Tapi mentega zaman dulu itu dari lemak hewan, dan sekarang disebut dengan butter. Jadi kurma itu kandungannya sangat tinggi gula. Ketika dikombinasikan dengan butter, dengan lemak hewan yang sehat, tapi cari butter-nya yang grass fat ya. Itu banyak yang jual,” paparnya.
Selain itu, Dokter Zaidul juga menyebut, akan lebih baik lagi jika kurma ditambah sedikit garam mineral non rafinasi atau biasa dikenal dengan garam Himalaya.
“Jadi kurmanya dimakan dengan itu (butter), itu akan memberikan kekuatan yang sangat luar biasa,” ungkapnya.
“Tambah lagi kalau saya biasanya dicocol sedikit sama garam mineral, habis itu minum air. Itu sudah memberikan kekuatan bagi tubuh kita,” lanjutnya.
Usai menyantap kurma, Dokter Zaidul juga menyarankan umat muslim agar tetap minum air biasa lalu bisa dilanjutkan makan buah, sayur, dan protein.
Ia juga menyarankan agar saat berbuka puasa untuk mengurangi konsumsi karbo berlebih dan justru lebih banyak mengonsumsi sayuran dan buah serta asam amino alami.
“Habis itu ngapain? Makan-makan buah saja. Tapi kalau Anda ingin makan yang berat itu mulai kurangilah tubuh kita dengan carbo. Banyak-banyak sayuran dan protein baik hewan maupun nabati, itu caranya kita untuk kuatin tubuh selama Ramadan,” paparnya.
“Dan ditambah lagi nanti dengan asupan-asupan asam amino ya. Mungkin yang sudah paham ilmunya, salah satu sumber asupan asam amino terbaik itu kan dari kelapa, baik itu kelapa muda maupun kelapa tua,” pungkasnya.
(tsa)