Mengenal Presbyond, Teknologi Alternatif Lasik Mata Plus yang Digunakan Okie Agustina
loading...
A
A
A
JAKARTA - Setelah 20 tahun lebih menderita mata minus, silinder, dan plus, akhirnya Okie Agustina terbebas dari kacamata. Okie Agustina memilih tindakan Presbyond yang dia lakukan di National Eye Center Surabaya, Februari lalu. Kontrol H+7, hingga H+30 baru-baru ini menunjukan penglihatan yang optimal tanpa kacamata. Apa sebenarnya teknologi Presbyond yang dipilih Okie Agustina ini?
Saat ini, teknologiPresbyond ini baru ada di Surabaya. Salah satunya di National Eye Center Surabaya yang terletak di Jl. Dr. Ir. Soekarno No.41 Surabaya (Sebrang Kampus C UNAIR).
Dokter Spesialis Mata dr. Ruchyta Ranti, SpM menjelaskan, Presbyond atau yang kerap dikenal dengan alternatif lasik mata plus (Presbiopi) ini memang metode khusus untuk penderita Presbiopi (mata tua).
“Karena kalau lasik (zeiss smile dan femto lasik) itu bisa bebas kacamata jarak jauh saja saja, kalau Presbyond bisa sekaligus membantu penglihatan jarak dekat atau mata plus (Presbiopi),” terangnya.
Dijelaskan, Presbyond memiliki teknik yang sama seperti lasik dengan menggunakan laser dan fungsinya sama, yaitu membentuk kembali kornea dan mengikis untuk mengoreksi minus mata.
Presbyond dilakukan pada dua mata dengan fungsi yang berbeda. Mata yang satu akan dibuat dapat melihat jarak jauh dan mata satunya dibuat dapat melihat jarak dekat. Presbyond hanya dilakukan pada penderita presbiopi atau mata tua bukan penyakit katarak.
“Jadi pasien bisa melihat dengan baik tanpa kacamata, baik di jarak dekat, menengah, dan jauh,” tuturnya.
Sebelum Okie Agustina akhirnya merasakan kebebasan dari kacamata, dia harus menghadapi berbagai tantangan yang tidak bisa dianggap sepele setiap hari. Sebagai seorang ibu dari Keisha Alvaro, dan tiga putra putrinya, Okie merasakan dampak dari kondisi matanya yang tidak mudah, terutama ketika terkena masalah mata minus, silinder dan plus (Presbiopi). Okie harus berurusan dengan keterbatasan penglihatan yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari secara signifikan.
"Saya sudah pakai kacamata hampir 20 tahun. Aku semua ada, dari minus, silinder sama plus. Ya karena usia juga kan ya untuk plus itu usia tidak bisa dibohongin ya. Kemarin itu minus tuh 1,5 dan silinder aku lupa sih karena aku udah gamau inget-inget lagi ya sebenernya," jelasnya.
Banyaknya keterbatasannya ini, Okie memutuskan untuk konsultasi dan memilih prosedur Presbyond di National Eye Center Surabaya, Februari lalu.
“Awalnya mau lasik atau zeiss smile saja, tapi ternyata ada Presbyond yang sekaligus membantu bebas dari kacamata plus/Presbiopi,” tuturnya.
Presbyond Baru Ada di Surabaya
Okie Agustina memiliki alasan yang kuat untuk memilih National Eye Center (NEC) Surabaya sebagai tempat untuk menjalani prosedur Presbyond.
Awalnya, Okie mengaku sempat ragu-ragu, terutama karena perjalanan yang jauh dari Jakarta ke Surabaya. Namun, setelah Keisha Alvaro lasik zeiss smile dan merasakan kenyamanan tanpa kacamata, keyakinannya pun kembali memuncak.
Okie Agustina saat melakukan edukasi oleh Nakes terkait LASIK di NEC Surabaya, didampingi Kiesha Alvaro. (Foto: dok National Eye Center Surabaya)
"Ya akhirnya aku memutuskan untuk lasik karena aku lihat juga Kiesha kemarin. Dia lasik kok lebih enak gitu kan, nggak perlu pakai kacamata lagi. Nah, begitu liat dia bebas kacamata nih, wah aku harus juga nih," ungkapnya.
Pengalaman Kiesha yang positif memberikan dorongan besar bagi Okie untuk mengejar kebebasan penglihatan yang sama. Meskipun NEC Surabaya berlokasi di kota yang berbeda, Okie yakin bahwa keputusannya adalah yang terbaik.
Dia terkesan dengan fakta bahwa dokter-dokter di NEC telah tersertifikasi dan penanganannya luar biasa. Di sini, pasien tidak hanya ditangani oleh satu dokter, tetapi oleh sejumlah dokter mata yang berkualifikasi tinggi, sehingga mereka dapat menghadapi setiap situasi dengan maksimal. Metode yang digunakan juga terbukti efektif, cepat, tanpa rasa sakit, dan memberikan kenyamanan bagi pasien.
“Yang lebih penting lagi, ada Presbyond di NEC, yang baru ada di Surabaya, nih, Jadi semua keluhan mata minus, silinder, dan plus bisa terkoreksi dan berkativitas tanpa bantuan kacamata sama sekali. Alhamdulilah, prosesnya cepat dan tidak sakit saat tindakan, karena bius tetes mata,” imbuhnya.
Okie Agustina menjalani pemeriksaan pasca Tindakan Presbyond dengan dr. Ruchyta Ranti, SpM. (Foto: dok National Eye Center Surabaya)
Saat ini, teknologiPresbyond ini baru ada di Surabaya. Salah satunya di National Eye Center Surabaya yang terletak di Jl. Dr. Ir. Soekarno No.41 Surabaya (Sebrang Kampus C UNAIR).
Dokter Spesialis Mata dr. Ruchyta Ranti, SpM menjelaskan, Presbyond atau yang kerap dikenal dengan alternatif lasik mata plus (Presbiopi) ini memang metode khusus untuk penderita Presbiopi (mata tua).
“Karena kalau lasik (zeiss smile dan femto lasik) itu bisa bebas kacamata jarak jauh saja saja, kalau Presbyond bisa sekaligus membantu penglihatan jarak dekat atau mata plus (Presbiopi),” terangnya.
Dijelaskan, Presbyond memiliki teknik yang sama seperti lasik dengan menggunakan laser dan fungsinya sama, yaitu membentuk kembali kornea dan mengikis untuk mengoreksi minus mata.
Presbyond dilakukan pada dua mata dengan fungsi yang berbeda. Mata yang satu akan dibuat dapat melihat jarak jauh dan mata satunya dibuat dapat melihat jarak dekat. Presbyond hanya dilakukan pada penderita presbiopi atau mata tua bukan penyakit katarak.
“Jadi pasien bisa melihat dengan baik tanpa kacamata, baik di jarak dekat, menengah, dan jauh,” tuturnya.
Sebelum Okie Agustina akhirnya merasakan kebebasan dari kacamata, dia harus menghadapi berbagai tantangan yang tidak bisa dianggap sepele setiap hari. Sebagai seorang ibu dari Keisha Alvaro, dan tiga putra putrinya, Okie merasakan dampak dari kondisi matanya yang tidak mudah, terutama ketika terkena masalah mata minus, silinder dan plus (Presbiopi). Okie harus berurusan dengan keterbatasan penglihatan yang mempengaruhi aktivitas sehari-hari secara signifikan.
"Saya sudah pakai kacamata hampir 20 tahun. Aku semua ada, dari minus, silinder sama plus. Ya karena usia juga kan ya untuk plus itu usia tidak bisa dibohongin ya. Kemarin itu minus tuh 1,5 dan silinder aku lupa sih karena aku udah gamau inget-inget lagi ya sebenernya," jelasnya.
Banyaknya keterbatasannya ini, Okie memutuskan untuk konsultasi dan memilih prosedur Presbyond di National Eye Center Surabaya, Februari lalu.
“Awalnya mau lasik atau zeiss smile saja, tapi ternyata ada Presbyond yang sekaligus membantu bebas dari kacamata plus/Presbiopi,” tuturnya.
Presbyond Baru Ada di Surabaya
Okie Agustina memiliki alasan yang kuat untuk memilih National Eye Center (NEC) Surabaya sebagai tempat untuk menjalani prosedur Presbyond.
Awalnya, Okie mengaku sempat ragu-ragu, terutama karena perjalanan yang jauh dari Jakarta ke Surabaya. Namun, setelah Keisha Alvaro lasik zeiss smile dan merasakan kenyamanan tanpa kacamata, keyakinannya pun kembali memuncak.
Okie Agustina saat melakukan edukasi oleh Nakes terkait LASIK di NEC Surabaya, didampingi Kiesha Alvaro. (Foto: dok National Eye Center Surabaya)
"Ya akhirnya aku memutuskan untuk lasik karena aku lihat juga Kiesha kemarin. Dia lasik kok lebih enak gitu kan, nggak perlu pakai kacamata lagi. Nah, begitu liat dia bebas kacamata nih, wah aku harus juga nih," ungkapnya.
Pengalaman Kiesha yang positif memberikan dorongan besar bagi Okie untuk mengejar kebebasan penglihatan yang sama. Meskipun NEC Surabaya berlokasi di kota yang berbeda, Okie yakin bahwa keputusannya adalah yang terbaik.
Dia terkesan dengan fakta bahwa dokter-dokter di NEC telah tersertifikasi dan penanganannya luar biasa. Di sini, pasien tidak hanya ditangani oleh satu dokter, tetapi oleh sejumlah dokter mata yang berkualifikasi tinggi, sehingga mereka dapat menghadapi setiap situasi dengan maksimal. Metode yang digunakan juga terbukti efektif, cepat, tanpa rasa sakit, dan memberikan kenyamanan bagi pasien.
“Yang lebih penting lagi, ada Presbyond di NEC, yang baru ada di Surabaya, nih, Jadi semua keluhan mata minus, silinder, dan plus bisa terkoreksi dan berkativitas tanpa bantuan kacamata sama sekali. Alhamdulilah, prosesnya cepat dan tidak sakit saat tindakan, karena bius tetes mata,” imbuhnya.
Okie Agustina menjalani pemeriksaan pasca Tindakan Presbyond dengan dr. Ruchyta Ranti, SpM. (Foto: dok National Eye Center Surabaya)
(skr)