Fakta-Fakta Konsumsi Nasi Putih, Benarkah Picu Masalah Kesehatan?
loading...
A
A
A
Hal ini tidak hanya terjadi pada nasi putih saja. Mengonsumsi lebih banyak makanan olahan, termasuk roti putih dan makanan manis lainnya, dapat meningkatkan risiko diabetes.
Sebuah studi prospektif dilakukan terhadap 132.373 orang berusia 35-70 tahun untuk mempelajari hubungan asupan nasi putih dengan kejadian diabetes. Selama masa tindak lanjut, 6.129 orang didiagnosis menderita diabetes. Studi tersebut menyimpulkan bahwa asupan nasi putih lebih dari 450g/hari menyebabkan kejadian diabetes.
2. Menyebabkan Sindrom Metabolik
Sebuah penelitian di Korea menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi nasi putih dalam jangka waktu lama berisiko lebih tinggi terkena sindrom metabolic, terutama terjadi pada wanita pascamenopause, di mana wanita yang mengonsumsi nasi putih memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik dibandingkan wanita yang mengonsumsi nasi multi-grain. Wanita yang mengonsumsi nasi putih juga menunjukkan tanda-tanda obesitas sentral dan dislipidemia3.
Dalam penelitian lain di Korea, konsumsi nasi putih yang tinggi meningkatkan risiko sindrom metabolik pada remaja putri.
3. Menyebabkan Kenaikan Berat Badan
Pola makan yang didominasi nasi putih terbukti meningkatkan angka obesitas. Namun, beberapa penelitian tidak menemukan hubungan yang signifikan antara asupan nasi putih dan obesitas – dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Namun, nasi putih adalah biji-bijian olahan. Penelitian menyatakan bahwa mengganti biji-bijian olahan dengan biji-bijian utuh dapat meningkatkan pemeliharaan berat badan yang sehat.
Nasi putih berperan penting dalam mengatasi gejala diare. Ini rendah serat dan membantu membuat tinja lebih kencang. Rendahnya kandungan serat pada nasi putih juga membuat perut Anda tidak perlu bekerja keras untuk mencernanya jika sedang sakit perut.
Nasi putih lebih mudah dicerna. Ini dapat meringankan gejala tidak nyaman dari masalah pencernaan seperti penyakit Crohn, penyakit radang usus, dan kolitis ulserativa. Karena rendah serat, ini mengurangi beban pada saluran pencernaan dan memungkinkannya untuk beristirahat dan memulihkan diri.
Nasi putih sebagian besar mengandung karbohidrat. Memasangkannya dengan makanan kaya protein seperti ayam, kacang-kacangan, atau tahu, serta campuran sayuran, tidak hanya menambah cita rasa tetapi juga menambah penambah nutrisi pada makanan Anda.
Sebuah studi prospektif dilakukan terhadap 132.373 orang berusia 35-70 tahun untuk mempelajari hubungan asupan nasi putih dengan kejadian diabetes. Selama masa tindak lanjut, 6.129 orang didiagnosis menderita diabetes. Studi tersebut menyimpulkan bahwa asupan nasi putih lebih dari 450g/hari menyebabkan kejadian diabetes.
2. Menyebabkan Sindrom Metabolik
Sebuah penelitian di Korea menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi nasi putih dalam jangka waktu lama berisiko lebih tinggi terkena sindrom metabolic, terutama terjadi pada wanita pascamenopause, di mana wanita yang mengonsumsi nasi putih memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik dibandingkan wanita yang mengonsumsi nasi multi-grain. Wanita yang mengonsumsi nasi putih juga menunjukkan tanda-tanda obesitas sentral dan dislipidemia3.
Dalam penelitian lain di Korea, konsumsi nasi putih yang tinggi meningkatkan risiko sindrom metabolik pada remaja putri.
3. Menyebabkan Kenaikan Berat Badan
Pola makan yang didominasi nasi putih terbukti meningkatkan angka obesitas. Namun, beberapa penelitian tidak menemukan hubungan yang signifikan antara asupan nasi putih dan obesitas – dan memerlukan penelitian lebih lanjut.
Namun, nasi putih adalah biji-bijian olahan. Penelitian menyatakan bahwa mengganti biji-bijian olahan dengan biji-bijian utuh dapat meningkatkan pemeliharaan berat badan yang sehat.
Manfaat Nasi Putih
Nasi putih bisa terasa enak di perut Anda. Ini mungkin satu-satunya cara yang bisa bermanfaat bagi siapa pun, terutama dalam kasus tertentu. Nasi putih merupakan komponen penting dalam diet BRAT yang terdiri dari pisang, nasi, saus apel, dan roti panggang. Diet ini dianjurkan setelah sakit perut atau diare.Nasi putih berperan penting dalam mengatasi gejala diare. Ini rendah serat dan membantu membuat tinja lebih kencang. Rendahnya kandungan serat pada nasi putih juga membuat perut Anda tidak perlu bekerja keras untuk mencernanya jika sedang sakit perut.
Nasi putih lebih mudah dicerna. Ini dapat meringankan gejala tidak nyaman dari masalah pencernaan seperti penyakit Crohn, penyakit radang usus, dan kolitis ulserativa. Karena rendah serat, ini mengurangi beban pada saluran pencernaan dan memungkinkannya untuk beristirahat dan memulihkan diri.
Nasi putih sebagian besar mengandung karbohidrat. Memasangkannya dengan makanan kaya protein seperti ayam, kacang-kacangan, atau tahu, serta campuran sayuran, tidak hanya menambah cita rasa tetapi juga menambah penambah nutrisi pada makanan Anda.