5 Makanan yang Harus Dihindari untuk Kulit Cerah dan Bebas Jerawat

Senin, 22 April 2024 - 10:07 WIB
loading...
5 Makanan yang Harus...
Mau punya wajah sehat dan bebas jerawat? Ada beberapa makanan yang harus dihindari. Foto/ shutterstock
A A A
JAKARTA - Hubungan antara kesehatan kulit dan nutrisi telah lama dipelajari oleh para ilmuwan dan dokter. Organ terluar kita mencerminkan status kesehatan dalam kita secara umum, yang mengarah pada pentingnya nutrisi.

Kondisi kulit seperti jerawat, kekeringan, eksim, psoriasis, dan kulit berminyak bisa menjadi tanda beban hati yang berlebihan.



Anda pun perlu untuk mengendalikannya, meski para ahli mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai berbagai isu mengenai kesehatan kulit.

Namun, dikutip stars insider, ada beberapa makanan yang harus dihindari untuk mendapatkan kulit cerah dan bebas jerawat.

1. Karbohidrat olahan
Istilah ini mengacu pada gula olahan dan tepung, yang terurai menjadi gula. Karbohidrat olahan menguras kesehatan usus Anda dengan memberi makan bakteri "jahat", yang pada gilirannya akan menyingkirkan bakteri "baik".

Sementara, jerawat terjadi disebabkan oleh bakteri. Jadi, memberi makan bakteri jahat di tubuh Anda dapat menyebabkan ketidakseimbangan yang menyebabkan munculnya jerawat.

Nah, gula olahan dan tepung juga merangsang produksi minyak dalam tubuh sehingga memperparah jerawat dan menimbulkan jerawat.

Sementara, mengonsumsi makanan fermentasi dapat membantu membersihkan kulit karena kaya akan probiotik, yaitu bakteri dan ragi yang baik untuk Anda.

Karbohidrat olahan juga membuat kulit Anda menua dengan menciptakan molekul yang disebut produk akhir glikasi lanjutan atau AGEs.

Lalu, apa yang harus dimakan? Sebaiknya ganti dengan pemanis alami, seperti madu mentah, sirup maple, saus apel, stevia daun hijau, dan nektar kelapa, yang merupakan produk rendah glisemik.

2. Produk susu
Produk susu memicu peradangan, yang dapat memperburuk atau memperburuk kondisi kulit yang sudah ada, termasuk jerawat, ruam dan eksim.

Selain itu, produk susu konvensional mengandung hormon pertumbuhan dan antibiotik, yang dapat mengganggu keseimbangan hormon alami tubuh. Diperkirakan sekitar 65% populasi orang dewasa di dunia menderita intoleransi laktosa.

Mengonsumsi makanan secara berulang-ulang yang sulit dicerna oleh tubuh akan melemahkan kesehatan usus, yang tercermin pada kulit.

Cara menyiasatinya, pilihlah susu kacang tanpa pemanis, seperti santan, susu almond, atau susu mete.

Kedelai misalnya, mengandung fitoestrogen, sejenis senyawa kimia yang meniru estrogen, yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang akibatnya berdampak pada kesehatan kulit.

3. Makanan cepat saji
Kebanyakan makanan cepat saji digoreng dengan minyak nabati olahan, seperti minyak canola, safflower dan minyak kacang, berpengaruh pada kulit.

Minyak kaya akan asam lemak esensial omega-6, yang sesuai dengan namanya, penting. Namun, bahan ini memicu peradangan dan harus dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Terlalu banyak omega-6 dapat menimbulkan masalah jika kita tidak mengonsumsi cukup omega-3, yang memiliki sifat anti inflamasi alami.

4. Gandum
Gandum telah direkayasa secara genetik selama bertahun-tahun agar dilaporkan memiliki lebih banyak gluten dan asam fitat. Hal ini membuat gandum lebih sulit dicerna, menyebabkan ketidakseimbangan dalam kesehatan usus.

Protein yang ditemukan dalam gandum dan biji-bijian lainnya seperti spelt, oats, kamut, dan barley dapat berdampak negatif pada kesehatan usus. Itu karena gluten dapat menyebabkan tubuh memproduksi zonulin secara berlebihan, yaitu protein yang diproduksi secara alami oleh saluran pencernaan kita.



Seiring waktu, produksi berlebih ini dapat menyebabkan saluran usus menjadi permeabel dan memungkinkan partikel makanan yang tidak tercerna memasuki aliran darah. Ketika partikel makanan yang tidak tercerna memasuki aliran darah, tubuh merespons dengan peradangan sistemik, yang seperti telah kami sebutkan beberapa kali, dapat memperburuk kondisi kulit.

5. Alkohol
Minuman beralkohol dapat memperburuk kondisi kulit dan menyebabkan penuaan dini. Alkohol mengandung kadar gula tinggi, yang meningkatkan kadar gula darah dan menghabiskan kolagen.
(tdy)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1122 seconds (0.1#10.140)