Jonathan Anderson, Generasi Muda yang Sukses di Industri Fashion

Jum'at, 04 Januari 2019 - 09:53 WIB
Jonathan Anderson, Generasi Muda yang Sukses di Industri Fashion
Jonathan Anderson, Generasi Muda yang Sukses di Industri Fashion
A A A
JONATHAN ANDERSON adalah desainer muda yang karyanya telah mendunia dan dipakai selebritas ternama. Pria asal Irlandia ini berhasil menciptakan koleksi busana street wear dengan gaya unisex masa kini.

Anderson lahir di Kota Magherafelt, Irlandia Utara, pada 1984. Dia adalah putra Willie Anderson, seorang pemain rugby internasional untuk Irlandia antara 1984 dan 1990. Sementara ibunya, Heather Buckley, bekerja sebagai guru sekolah menengah.

Anderson tumbuh di Irlandia Utara, tetapi menghabiskan banyak waktu di Pulau Balearic, Ibiza, di mana orang tuanya memiliki sebuah rumah. “Lingkungan kehidupan kontras antara Irlandia dan Ibiza memainkan peran besar dalam membentuk kepekaan saya sebagai seorang desainer,” ujar Anderson, dilansir vogue.co.uk.

Pada usia 18 tahun, Anderson pindah ke Amerika Serikat dalam upaya menjadi aktor. Dia sempat menempuh pendidikan di Washington DC, tepatnya di The Juilliard School. Di sekolah tersebut, dia justru mengembangkan minat dalam desain kostum daripada akting.

Dia pindah ke Dublin tidak lama setelah itu dan mendapatkan pekerjaan berbasis fashion pertamanya di department store Dublin, Brown Thomas. “Saya mendaftar di London College of Fashion pada 2005, kemudian pindah ke London,” ungkap Anderson.

Setelah lulus pada 2005, Anderson bekerja sebagai visual merchandiser di Prada. Dia bekerja bersama desainer Manuela Pavesi, orang kepercayaan Miuccia Prada. “Saya bertugas menata baju pada maneken dan mendesain etalase jendela,” kata Anderson.

Anderson juga sempat menghabiskan empat tahun sebagai direktur kreatif Sunspel, produsen kapas di Inggris. Dia berhasil membawa daya tarik hipster untuk t-shirt dan pakaian dalam gaya 1950-an. Anderson kemudian pindah ke London untuk membangun label eponymous-nya, JW Anderson, pada 2008.

Koleksi awal label ini adalah pakaian laki-laki. Tidak hanya pakaian laki-laki, Anderson juga meluncurkan koleksi aksesori yang dengan cepat menarik perhatian dan membuat label yang masih baru ini mendapatkan tempat saat London Fashion Week 2008.

Sukses debutnya ini menuai banyak pujian dan menandai keberhasilan komersial bagi Anderson. Pada 2010, Anderson pun meluncurkan pakaian perempuan untuk koleksi fall/winter. Selama tahun yang sama, JW Anderson menerima sponsor dari komite British Fashion Council untuk menyajikan koleksi catwalk pertama di London Fashion Week.

JW Anderson mendapatkan sponsor kedua dari British Fashion Council pada 2011, sebelum memenangi Emerging Talent Award pada 2012. Koleksi busana street wear dengan gaya unisex menjadi ciri khas rancangan Anderson.

Penggemar setia labelnya termasuk Alexa Chung, Pixie Geldof, Rihanna, dan Rita Ora. Label JW Anderson menjadi lebih dikenal luas di Inggris setelah Anderson berkolaborasi dengan Topshop pada 2012.

Dia menciptakan koleksi pakaian dan aksesori bernuansa street wear edisi terbatas. Vogue Inggris memberi ulasan positif pada busana berdesain piyama paisley-print yang terjual habis tidak lama setelah diluncurkan.

“Peluncuran bersama JW Anderson adalah pendekatan baru dan menarik bagi Topshop untuk kolaborasi kami,” ucap direktur kreatif Topshop saat itu, Kate Phelan. Pada Juni 2013, Anderson memamerkan koleksi pertamanya dalam kolaborasi de ngan label fashion terkenal, Versace.

Anderson menciptakan koleksi lini street wear Versace yang dinamai Versus. Fokus Anderson pada koleksi ini adalah pakaian unisex. “Ini menunjukkan kepandaiannya,” kata Pierre-Yves Rous sel, ketua dan CEO LVMH Fashion Group, sebuah perusahaan ritel barang mewah.

Pada 2013 pula, LVMH mempertimbangkan Anderson untuk peran direktur kreatif di Louis Vuitton. Hal ini bersamaan dengan kabar bahwa LVMH telah mengakuisisi saham minoritas di JW Anderson.

Sebagai bagian dari perjanjian itu, Anderson tidak ditunjuk sebagai direktur kreatif di Louis Vuitton, tetapi sebagai direktur kreatif rumah mode Spanyol, Loewe. Menurut Roussel, membangun label lebih dari sekadar menjadi direktur artistik yang luar biasa.

Menurutnya orang tersebut harus memiliki cara pandang 360 derajat dan penggerak yang luar biasa. “Anderson memiliki semua itu dan dia tahu cara mengelilingi dirinya dengan orangorang hebat dan benar-benar berpikir secara global. Dia adalah orang dengan semua karakteristik itu,” tutur Roussel.

Kehadiran Anderson di Loewe menggantikan posisi Stuart Vevers yang pergi ke label Coach. Tugas pertama Anderson di label tersebut adalah menciptakan kampanye iklan.

Dengan bantuan fotografer senior Steven Meisel dari Italian Vogue, Anderson menampilkan model-model terkenal, seperti Kate Moss, Amber Valletta, dan Maggie Rizer, dalam koleksi terbarunya untuk Loewe. “Bagi saya, itu adalah Loewe,” kata Anderson.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9820 seconds (0.1#10.140)