Rambut Rontok Berlebih Bisa Jadi Tanda Anemia, Ini Cara Mengobatinya

Rabu, 15 Mei 2024 - 15:35 WIB
loading...
Rambut Rontok Berlebih Bisa Jadi Tanda Anemia, Ini Cara Mengobatinya
Rambut rontok kerap kali dianggap sebagai hal yang wajar terjadi. Namun, apabila terjadi dalam jangka waktu yang lama dan rambut rontoknya sudah berbentuk gumpalan karena terlalu banyak, maka Anda perlu mewaspadainya. Foto Ilustrasi/iStock
A A A
JAKARTA - Rambut rontok kerap kali dianggap sebagai hal yang wajar terjadi. Namun, apabila terjadi dalam jangka waktu yang lama dan rambut rontoknya sudah berbentuk gumpalan karena terlalu banyak, maka Anda perlu mewaspadainya.

Dokter sekaligus content creator kesehatan dr. Kevin Mak menjelaskan, rambut rontok yang disertai gejala lain seperti mudah lelah, sering pusing, dan kulit menjadi pucat, kemungkinan ini pertanda kalau Anda mengalami anemia.

“Kalau rambutnya rontok terus, apalagi disertai gejala mudah capek, sering pusing, kulit yang pucat, hati-hati Anda mungkin menderita penyakit kekurangan darah alias anemia,” kata dr. Kevin Mak, dikutip dari unggahan dalam akun Instagramnya @drkevinmak, Rabu (15/5/2024).



Anemia atau kekurangan darah pada sebagian besar kasus di Indonesia biasanya disebabkan oleh kekurangan zat besi. Padahal zat besi berperan sangat penting untuk membantu pembentukan sel darah merah demi bisa membawa oksigen ke seluruh tubuh.

Oleh karenanya, dr. Kevin mengungkapkan, ketika kondisi tersebut terjadi, maka zat besi dari rambut dan kulit akan diambil oleh tubuh. Hal inilah yang membuat rambut menjadi mudah rontok dan kulit menjadi pucat.

“Zat besi itu penting banget untuk pembentukan sel darah merah kita dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh. Jadi ketika tubuh kekurangan zat besi, secara otomatis akan mengambil zat besi dari rambut dan kulit,” terangnya.

Menurut dr. Kevin, gejala-gejala anemia seperti ini tidak bisa jika diobati dengan berbagai macam jenis sampo atau vitamin biasa. Sebab permasalahannya ada di dalam tubuh, bukan hanya di bagian permukaan atau luar saja.



Maka itu, ia menyarankan untuk mengonsumsi tablet penambah zat besi. Anda bisa mengonsumsi tablet penambah zat besi 2-3 kali sehari setiap setelah makan.

“Cara mengobatinya bisa dengan mengonsumsi tablet penambah zat besi. Dosis dan cara pemakaiannya itu dua sampai tiga kali sehari setelah makan selama tiga bulan, itu bisa membaik kok,” jelas dr. Kevin.

Namun, dr. Kevin menyarankan untuk mengonsumsinya secara rutin selama tiga bulan. Hal ini karena sel darah baru bisa memproduksi sel darah yang baru setelah tiga bulan.

“Kenapa harus 3 bulan dok lama amat? Karena sel darah itu baru dibuat baru setelah 3 bulan,” tandasnya.
(tsa)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1642 seconds (0.1#10.140)
pixels