Imunisasi, Investasi Terbaik untuk Masa Depan Sehat dan Bebas Penyakit

Jum'at, 15 Mei 2020 - 09:11 WIB
loading...
A A A
Pasalnya, Indonesia saat ini merupakan negara terpadat ke-4 di dunia dengan tingkat angka kelahiran mencapai 4,6 juta dan populasi 50 tahun ke atas yang terus meningkat (sekitar 60 juta). Jumlah ini diperkirakan akan bertambah di tahun-tahun mendatang.

Melihat demografi ini,dr. Mohammad Syahril Mansyur, Sp.P., MPH menekankan bahwa Indonesia berada pada titik kritis terkait pengelolaan kesehatan masyarakat dalam hal optimalisasi produktivitas masyarakat Indonesia. Dengan demikian, penting untuk melihat kesehatan - dan berbagai cara untuk mempromosikan kesehatan yang baik sebagai bentuk investasi.

“Kendala atau masalah geografi demografi tadi kalo daerah susah dijangkau itu pertama susah sdm tenaga media kedua sepi sehingga ini membutuhkan effort dari pemerintah daerah harus mencatat dan dia harus minta logistik jangan sampai masyarakat tidak mendapatkan vaksinasi gratis karena pemerintah daerahnya tidak melakukan assesment, pencatatan,” katanya.

Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), Ketua Satgas Vaksinasi IDAI mengatakan, Indonesia telah mengalami penurunan cakupan vaksinasi yang cukup berdampak pada target vaksinasi nasional terlebih pada masa pandemi, Dari tahun 2018-2023 secara akumulatif jumlah anak yang tidak mendapatkan vaksinasi sama sekali mencapai 1,8 juta anak.

Oleh karena itu,IDAI mengimplementasikan serangkaian strategi, seperti menyampaikan pentingnya keterampilan komunikasi dokter dalam menginformasikan topik-topik terkait masalah vaksinasi untuk mengatasi keraguan dan disinformasi terhadap vaksinasi di masyarakat.

Selain itu, IDAI juga mendorong dukungan dari Pemerintah agar dapat memperluas jangkauan akses vaksinasi dan memaksimalkan ketersediaan vaksin sesuai dengan pedoman terbaru. Adanya peringatan Pekan Imunisasi Dunia ini diharapkan lebih banyak diskusi antara Masyarakat, dokter, bidan dan tenaga kesehatan lainnya untuk membantu meningkatkan pemahaman tentang vaksinasi dan booster yang relevan bagi anak dan dewasa yang mungkin telah tertunda, terlewatkan.

“Melalui cara ini, keluarga dapat lebih terlindungi dari munculnya kembali penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin di masa depan,” tuturnya.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, KAI, FACP, Kepala Tim Vaksinasi Dewasa PAPDI bahwa dalam pemenuhan tingkat vaksinasi untuk seluruh kelompok usia masih memiliki kendala yang harus diselesaikan secara kolektif.

Oleh karena itu, PAPDI berkomitmen untuk berkolaborasi dengan Pemerintah, mitra swasta, para ahli, advokat, dan komunitas dalam memastikan lebih banyak masyarakat memahami pentingnya vaksinasi dan mengakses vaksin dewasa sesuai jadwal vaksinasi dewasa.

Karenanya, Prof. Samsuridjal mengajak masyarakat untuk terus aktif dalam mendorong pemerintah maupun asosiasi medis untuk memberikan kelancaran pada hak masyarakat untuk melengkapi imunisasi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2533 seconds (0.1#10.140)