Imunisasi, Investasi Terbaik untuk Masa Depan Sehat dan Bebas Penyakit

Jum'at, 15 Mei 2020 - 09:11 WIB
loading...
Imunisasi, Investasi Terbaik untuk Masa Depan Sehat dan Bebas Penyakit
Foto: Doc. Istimewa
A A A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan dan empat Asosiasi Medis bersama dengan GSK Indonesia, menekankan pentingnya vaksinasi lengkap bagi seluruh kelompok usia dalam menyambut Pekan Imunisasi Dunia (PID) 2024.

Baru- baru ini, meningkatnya tingkat penyakit kronis di antara kelompok usia yang lebih muda juga memberikan tekanan besar pada sistem kesehatan dan sosial ekonomi negara. Alhasil untuk mengatasi tantangan-tantangan ini diperlukan perubahan paradigma yang berbasis pengobatan ke pola pikir pencegahan yang lebih comprehensive.

Diharapkan, melalui vaksinasi lengkap, generasi muda dan lansia dapat hidup sehat dan aktif, sehingga dapat berkontribusi pada perekonomian dengan memperpanjang produktivitas dan mengurangi beban biaya perawatan kesehatan.

dr. Mohammad Syahril Mansyur, Sp.P., MPH, Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa Pemerintah telah menyusun fokus agenda Program Imunisasi Nasional 2024, dengan tema ‘untuk seluruh kelompok usia’, serta mengantisipasi segala tantangan yang mungkin muncul dalam pemenuhan tingkat vaksinasi secara keseluruhan di kalangan anak-anak dan dewasa.

Sebagaimana disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahwa pemberian vaksinasi menjadi sangat penting dalam menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat sekaligus sebagai bekal untuk menuju Indonesia Maju 2045. Ia juga menekankan bahwa vaksinasi bukan hanya untuk anak-anak tapi juga kelompok dewasa, karena prinsipnya adalah melatih sistem imun tubuh agar bisa melawan penyakit menular.

Pada kesempatan ini, Pemerintah juga menyampaikan dukungan atas inisiatif yang dilakukan oleh GSK Indonesia dalam memberikan apresiasi kepada para pemangku kepentingan terkait, mulai dari asosiasi hingga sektor swasta atas kontribusi dan kegigihan mereka dalam menyukseskan Program Imunisasi Nasional.

Kegiatan kolektif yang ditujukan untuk semakin memperluas manfaat vaksinasi ini bertujuan melindungi diri terhadap penyakit menular dari masa kanak-kanak hingga usia lanjut menjadi sangat penting. Untuk itu, adanya kampanye pemberian vaksin pada Pekan Imunisasi Dunia 2024 terbilang sangat penting karena bertujuan untuk meningkatkan kekebalan tubuh anak dari berbagai macam atau bentuk penyakit.

“Ini sebuah gerakan dari 4 asosiasi nanti yang akan menjadi bagian edukasi dan promosi mengenai pentingnya imunisasi bagi masyarakat terutama anak anak karena imunisasi penting untuk mencegah atau mengurangi dampak dari berbagai macam penyakit misalkan kena influenza atau hepatitis tidak akan separah makanya harus ada kesadaran dan kemauan untuk memprotect diri sejak dini,”ungkap dr. Mohammad Syahril Mansyur, Sp.P., MPH, seusai Press Conference GSK: Indonesia Vaccine Forum 2024 - Dalam Rangka Memperingati Pekan Imunisasi Dunia 2024, di JW Marriot,Kuningan, Rabu (15/5/2024)

Selain itu, gerakan yang muncul bertepatan dengan peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2024 menjadi momentum utama untuk bersama-sama secara kolektif meningkatkan kesadaran pentingnya imunisasi lengkap utamanya pada anak.

Adanya momentum ini dapat meningkatkan partisipasi aktif orang tua membawa anaknya mendapatkan imunisasi lengkap. Adanya pemberian imunisasi lengkap tentunya akan memberikan perlindungan seluruh kelompok usia guna mencegah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Pasalnya, Indonesia saat ini merupakan negara terpadat ke-4 di dunia dengan tingkat angka kelahiran mencapai 4,6 juta dan populasi 50 tahun ke atas yang terus meningkat (sekitar 60 juta). Jumlah ini diperkirakan akan bertambah di tahun-tahun mendatang.

Melihat demografi ini,dr. Mohammad Syahril Mansyur, Sp.P., MPH menekankan bahwa Indonesia berada pada titik kritis terkait pengelolaan kesehatan masyarakat dalam hal optimalisasi produktivitas masyarakat Indonesia. Dengan demikian, penting untuk melihat kesehatan - dan berbagai cara untuk mempromosikan kesehatan yang baik sebagai bentuk investasi.

“Kendala atau masalah geografi demografi tadi kalo daerah susah dijangkau itu pertama susah sdm tenaga media kedua sepi sehingga ini membutuhkan effort dari pemerintah daerah harus mencatat dan dia harus minta logistik jangan sampai masyarakat tidak mendapatkan vaksinasi gratis karena pemerintah daerahnya tidak melakukan assesment, pencatatan,” katanya.

Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K), Ketua Satgas Vaksinasi IDAI mengatakan, Indonesia telah mengalami penurunan cakupan vaksinasi yang cukup berdampak pada target vaksinasi nasional terlebih pada masa pandemi, Dari tahun 2018-2023 secara akumulatif jumlah anak yang tidak mendapatkan vaksinasi sama sekali mencapai 1,8 juta anak.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1394 seconds (0.1#10.140)
pixels