Tidak Ada Orang yang Bisa Menyelamatkan Kurt Cobain

Minggu, 31 Maret 2019 - 16:30 WIB
Tidak Ada Orang yang Bisa Menyelamatkan Kurt Cobain
Tidak Ada Orang yang Bisa Menyelamatkan Kurt Cobain
A A A
LOS ANGELES - Kematian tragis vokalis Nirvana, Kurt Cobain, akibat bunuh diri pada 5 April 1994 adalah salah satu kejadian yang sulit dilupakan di dunia musik. Hingga hampir 25 tahun berlalu, kejadian itu masih sering diperbincangkan. Termasuk, bagaimana orang-orang sekitar seharusnya mampu mencegah Kurt melakukan tindakan nekat tersebut.

Namun, manajer Nirvana saat itu, Danny Goldberg, punya pendapat lain. Menurut Danny, tidak ada orang yang bisa mencegah Kurt bunuh diri saat itu. Kurt mengakhiri hidupnya dengan menembak kepalanya saat dia berusia 27 tahun. Dia meninggalkan seorang istri dan seorang anak.

“Saya kira tidak ada orang yang bisa menyelamatkan Kurt. Saya kira banyak orang yang menyayanginya. Tidak ada orang yang akan tahu—kalian tidak bisa kembali ke masa lalu dan menguji ratusan hipotesis. Saya kira tidak ada orang yang tahu seseorang yang bunuh diri akan memberikan jawaban yang sama. Ada misteri mengapa ada orang melakukannya dan tidak,” papar Danny kepada majalah Rolling Stone. (Baca Juga: 7 Musisi Kondang yang Mengakhiri Hidup dengan Bunuh Diri )

Meski begitu, Danny mengakui, apa yang terjadi itu tidak membuatnya berhenti mengira-ira, ‘bagaimana jika.’ “Saya jelas percaya tidak ada orang yang tahu mengapa orang bunuh diri dan tidak ada jawban mudah mengapa dia melakukannya. Tapi, saya tetap … bagaimana jika saya mengundangnya untuk tinggal bersama kami selama beberapa hari? Mungkin itu ide bagus. Mungkin kalau saya … menghabiskan beberapa jam lebih banyak berusaha mencarikan terapis lain yang tahu sesuatu tentang artis. Tentu, kalau kalian tidak cukup beruntung dekat dengan orang yang melakukan ini, kalian akan punya banyak pikiran,” kata dia.

Danny telah menulis sebuah buku tentang Kurt dengan judul Serving the Servant. Dia mengatakan, memori abadinya tentang Kurt adalah senyumannya.

“Hal yang paling saya ingat tentang dia adalah senyumannya. Tidak seperti sebuah anekdot. Hal tentang bekerja dengan orang yang terkenal adalah kalian menceritakan banyak cerita berulang kali, mereka mengembangkan kualitas plastik tertentu, bahkan meski itut benar-benar terjadi. Jadi saya menghargai kenangan yang saya tulis; banyak yang sangat berarti bagi saya di buku itu. Tapi, ketika memikirkan tentang dia secara pribadi, itu adalah penglihatan di matanya yang memendarkan rasa manis yang pada saat yang bersamaan bercampur dengan kecerdasan sinis yang benar-benar membawanya kembali kepada saya,” tutur Danny. (Baca Juga: 4 Teori Konspirasi Seputar Kematian Kurt Cobain )
(alv)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6454 seconds (0.1#10.140)