Indonesia Genjot Minat Wisatawan Milenial

Jum'at, 16 Agustus 2019 - 12:14 WIB
Indonesia Genjot Minat Wisatawan Milenial
Indonesia Genjot Minat Wisatawan Milenial
A A A
JAKARTA - Wisatawan milenial dinilai memiliki kekuatan yang cukup baik di dunia pariwisata. Salah satu alasannya, jumlah mereka besar dan aktif di dunia maya, tapi belum dilayani dengan baik.

"Kita belum memiliki event pariwisata milenial dalam Calendar of Event (CoE), bahkan tidak ada TVC yang didedikasikan untuk milenial. Untuk itu, kami membentuk Tim Percepatan Millenial karena hanya milenial yang tahu apa yang disukai generasi mereka," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.

Untuk menarik wisatawan milenial, ada tiga hal yang menjadi fokus utama Tim Percepatan Milenial, yaitu mengkurasikan event milenial untuk (CoE), destinasi yang ramah untuk kaum milenial atau millennial friendly, serta TVC Millennial.

"Ada tiga fokus utama kami, yaitu mengkurasi event milenial yang dapat masuk ke CoE. Untuk Destinasi, Tim Millennial Tourism mengkurasikan destinasi mana di Indonesia yang menjadi tujuan wisatawan mancanegara milenial. Kami juga membuat lomba TVC yang berkonsep milenial," jelas Ketua Tim Percepatan Milenial Gabriella Patricia Mandolang.

Millennial Tourism Corner pun digelar guna memberikan pemahaman untuk memanfaatkan potensi dan mendorong minat generasi milenial agar dapat terlibat dalam industri pariwisata. Bekerja sama dengan Kerukunan Keluarga Kawanua, Tomohon menjadi kota ketiga diselenggarakannya Millennial Tourism Corner setelah Jakarta dan Bandung.

Sekitar 70 anak muda dari berbagai universitas yakni diantaranya Universitas Sam Ratulangi, Universitas Klabat, Universitas Negeri Manado, dan Universitas Trinita, Genpi, dan Genwi diundang sebagai partisipan. Sejumlah pembicara juga dihadirkan dalam acara ini.

“Generasi milenial harus tahu apa keunggulan bangsa ini. Karena tidak mungkin suatu negara tidak memiliki unggulan. Unggulan kita pariwisata. Berkali-kali kita mendapat penghargaan destinasi terindah. Kita juga mendapatkan top 10 negara terindah. Top 10 negara yang wajib dikunjungi,” papar Menpar.

Menpar Arief Yahya menambahkan, keunggulan pariwisata inilah yang harus dimanfaatkan oleh milenial. (Baca juga: Cara Mudah Membuat Mayones yang Tahan Lama ).

“Pariwisata itu paling mudah dan murah untuk meningkatkan devisa. Bukan hanya untuk negara. Sekarang banyak daerah mengandalkan pariwisata untuk meningkatkan PAD. Contohnya Banyuwangi atau Danau Toba yang menjadi penyumbang PAD buat Sumut,” tutup Menpar.
(tdy)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3766 seconds (0.1#10.140)