Lewat Balakosa, Trauma Pekikkan Kemenangan dalam Perjuangan Hidup

Rabu, 09 Oktober 2019 - 21:44 WIB
Lewat Balakosa, Trauma Pekikkan Kemenangan dalam Perjuangan Hidup
Lewat Balakosa, Trauma Pekikkan Kemenangan dalam Perjuangan Hidup
A A A
JAKARTA - Tujuh tahun merupakan waktu yang cukup panjang buat sebuah band untuk menelurkan album baru. Dan hal tersebut sebagaimana dirasakan band death metal Indonesia yang berdiri sejak 1992, Trauma.

Setelah merilis Perennial pada 2012, band yang beranggotakan Nino Aspiranta (vokal), Rusdi Hamid (bass), Ramadhani Utomo (drum) dan Henri Kemal (gitar) itu meluncurkan album baru atau yang kelima bertajuk Balakosa tepat di hari ini (9/10).

Menurut sang vokalis, lamanya proses penggarapan Balakosa dikarenakan kesibukan masing-masing personelnya. "Kendalanya kesibukan kerja sehari-hari, jadi agak susah ketemunya, termasuk weekend," ucap Nino saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Rabu (9/10).

"Sedangkan kita rekamannya kan nyicil di studio drummer kami, Dani. Jadi nambah kelewatan santainya," tambahnya.

Pada awalnya, sebagaimana diungkapkan Nino, album baru ini ditarget rilis 2017, dan materi kasarnya juga sudah rampung pada tahun tersebut. Sedangkan, proses rekamannya juga sudah dimulai sejak sekitar akhir 2014. Namun, semuanya meleset, tidak sesuai rencana.

Tak mau kembali meleset dari target rilis, Trauma pun membuat deadline. Kini, mereka tidak bisa terlalu santai lagi. Pasalnya, sudah ada tawaran untuk melakukan tur.

"November ini kan sudah ada tawaran untuk mini tur Malaysia lagi, jadi kita kejar album, sebelumnya sudah harus rilis, jadi bisa sekalian promo. Jadi kami harus tetap semangat dan berusaha terus, jadi coba di-manage lagi waktunya," terang Nino.

Lewat Balakosa, Trauma Pekikkan Kemenangan dalam Perjuangan Hidup


Beberapa kota yang bakal disinggahi Trauma dalam mini turnya kali ini, antara lain Ipoh pada 1 November, Penang (2 November), dan Hat Yai, Thailand (3 November).

Sementara itu, Nino menjelaskan bahwa nama Balakosa diambil dari bahasa Sansekerta yang artinya kekuatan dan kejayaan. "Album ini bertema tentang kemenangan dalam perjuangan hidup," tegasnya.

Album yang dirilis melalui Morbid Noise Records, label yang berada di Indonesia dan Malaysia ini berisikan 10 lagu dan berformat kaset, CD, dan segera menyusul dalam format vynil. Dari 10 lagu itu terdapat dua lagu andalan, yakni Supremasi Kebencian dan Takkan Binasa. Bahkan judul pertama disebut telah dibuatkan video klip, dan proses syutingnya dilakukan di Malaysia.

Dengan hadirnya Balakosa, Trauma secara keseluruhan memiliki 5 buah album penuh. Selain itu, mereka juga mempunyai 2 demo tape, 5 split album dengan band luar dan dalam negeri, serta ambil bagian di sekitar 50 album kompilasi, seperti Metalik Klinik, Panggilan Pulau Puaka (Malaysia), Tribute to Dehumanizer (AS), dan lainnya.

Lewat Balakosa, Trauma Pekikkan Kemenangan dalam Perjuangan Hidup


TRAUMA "Balakosa"
(Morbid Noise Records)

1. Supremasi Kebencian
2. Terbakar di Neraka
3. Seremoni Penghancuran
4. Takkan Binasa
5. Terlahir Melawan Keputusasaan
6. Mati Tertikam Asa
7. Hingga Laju Napas Terhenti
8. Hidup Adalah Kemenangan
9. Diabolikal
10. Human Suffering

Album Penuh Trauma
- Extinction Of Mankind (Morbid Noise Records, 1998)
- Paradigma; Demi Hidup Tak Perlu Harus Mati (Krossover Records/Hemaswara/Musica, 2003)
- Dominasi Kemenangan (Roxana777 Records/RNB, 2008)
- Perennial (Underlicenced by 1332 Records USA, 2012)
- Balakosa (Morbid Noise Records, 2019)
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7311 seconds (0.1#10.140)