; ?>/images/googleplay.png){kind=small}
Apakah Makan Telur Tiap Hari Bikin Kolesterol Naik?
loading...
Banyak orang khawatir bahwa makan telur setiap hari dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Telur sendiri sebagai sumber protein yang mudah didapat. Foto/Once Upon a Chef
A
A
A
JAKARTA - Banyak orang khawatir bahwa makan telur setiap hari dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Telur sendiri sebagai sumber protein yang mudah didapat dan bergizi, sering menjadi bahan pokok dalam banyak masakan.
Telur memang mengandung kolesterol , terutama pada kuning telur. Kolesterol pada dasarnya merupakan jenis lemak yang juga diproduksi oleh tubuh. Selama bertahun-tahun, ada anggapan umum bahwa mengonsumsi kolesterol dari makanan akan langsung meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Dilansir dari Mayo Clinic, Jumat (6/9/2024), namun, penelitian terbaru telah memodifikasi pemahaman tentang hubungan antara konsumsi telur dan kadar kolesterol dalam darah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi telur secara teratur dapat sedikit meningkatkan kadar kolesterol LDL. LDL adalah jenis kolesterol yang dapat menumpuk di dinding arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Di sisi lain, konsumsi telur juga dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL. HDL adalah jenis kolesterol yang membantu membersihkan kolesterol jahat dari darah. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa meskipun konsumsi telur dapat sedikit meningkatkan kadar LDL, namun peningkatan kadar HDL juga terjadi. Akibatnya, rasio antara kolesterol total dan HDL cenderung tetap stabil.
Meskipun beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara mengonsumsi telur dan penyakit jantung, namun ada alasan lain untuk temuan ini. Makanan yang biasanya dikonsumsi orang dengan telur, seperti bacon, sosis, dan ham, lebih meningkatkan risiko penyakit jantung daripada telur.
Ditambah lagi, cara memasak telur dan makanan lain, terutama jika digoreng dengan minyak atau mentega lebih berperan dalam meningkatkan risiko penyakit jantung daripada telur itu sendiri. Kebanyakan orang sehat dapat mengonsumsi hingga tujuh butir telur seminggu tanpa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsumsi telur ini bahkan dapat membantu mencegah beberapa jenis stroke dan kondisi mata serius yang disebut degenerasi makula yang dapat menyebabkan kebutaan. Para ahli kesehatan menyarankan mengonsumsi kolesterol makanan sesedikit mungkin, dengan tujuan menjaga asupan di bawah 300 mg sehari.
Sedangkan, satu butir telur besar mengandung sekitar 186 mg kolesterol, yang semuanya terdapat dalam kuning telur. Jika makanan Anda hanya mengandung sedikit kolesterol lain, menurut beberapa penelitian, mengonsumsi hingga satu butir telur sehari merupakan pilihan yang baik.
Selain konsumsi telur, banyak faktor lain yang dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam darah, seperti:
Beberapa orang memiliki predisposisi genetik untuk memiliki kadar kolesterol tinggi.
Pola makan yang tinggi lemak jenuh dan trans, kurang olahraga, merokok, dan obesitas dapat meningkatkan kadar kolesterol.
Beberapa kondisi medis, seperti diabetes dan penyakit tiroid, dapat mempengaruhi kadar kolesterol.
Telur memang mengandung kolesterol , terutama pada kuning telur. Kolesterol pada dasarnya merupakan jenis lemak yang juga diproduksi oleh tubuh. Selama bertahun-tahun, ada anggapan umum bahwa mengonsumsi kolesterol dari makanan akan langsung meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Dilansir dari Mayo Clinic, Jumat (6/9/2024), namun, penelitian terbaru telah memodifikasi pemahaman tentang hubungan antara konsumsi telur dan kadar kolesterol dalam darah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi telur secara teratur dapat sedikit meningkatkan kadar kolesterol LDL. LDL adalah jenis kolesterol yang dapat menumpuk di dinding arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Di sisi lain, konsumsi telur juga dapat meningkatkan kadar kolesterol HDL. HDL adalah jenis kolesterol yang membantu membersihkan kolesterol jahat dari darah. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa meskipun konsumsi telur dapat sedikit meningkatkan kadar LDL, namun peningkatan kadar HDL juga terjadi. Akibatnya, rasio antara kolesterol total dan HDL cenderung tetap stabil.
Meskipun beberapa penelitian telah menemukan hubungan antara mengonsumsi telur dan penyakit jantung, namun ada alasan lain untuk temuan ini. Makanan yang biasanya dikonsumsi orang dengan telur, seperti bacon, sosis, dan ham, lebih meningkatkan risiko penyakit jantung daripada telur.
Ditambah lagi, cara memasak telur dan makanan lain, terutama jika digoreng dengan minyak atau mentega lebih berperan dalam meningkatkan risiko penyakit jantung daripada telur itu sendiri. Kebanyakan orang sehat dapat mengonsumsi hingga tujuh butir telur seminggu tanpa meningkatkan risiko penyakit jantung.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tingkat konsumsi telur ini bahkan dapat membantu mencegah beberapa jenis stroke dan kondisi mata serius yang disebut degenerasi makula yang dapat menyebabkan kebutaan. Para ahli kesehatan menyarankan mengonsumsi kolesterol makanan sesedikit mungkin, dengan tujuan menjaga asupan di bawah 300 mg sehari.
Sedangkan, satu butir telur besar mengandung sekitar 186 mg kolesterol, yang semuanya terdapat dalam kuning telur. Jika makanan Anda hanya mengandung sedikit kolesterol lain, menurut beberapa penelitian, mengonsumsi hingga satu butir telur sehari merupakan pilihan yang baik.
Selain konsumsi telur, banyak faktor lain yang dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam darah, seperti:
Faktor Penyebab Kolesterol Naik
1. Genetik
Beberapa orang memiliki predisposisi genetik untuk memiliki kadar kolesterol tinggi.
2. Gaya Hidup
Pola makan yang tinggi lemak jenuh dan trans, kurang olahraga, merokok, dan obesitas dapat meningkatkan kadar kolesterol.
3. Kondisi Kesehatan
Beberapa kondisi medis, seperti diabetes dan penyakit tiroid, dapat mempengaruhi kadar kolesterol.
(dra)
Explore More